31+ Kumpulan Puisi Tentang Rindu Menyentuh Hati

Puisi rindu – Rindu barangkali adalah satu kata yang sangat sering kita dengar di kehidupan sehari-hari, selain cinta. Kita pun dapat merasakan rindu pada banyak hal. Ketika rindu sudah amat menyesakkan hati, puisi bisa menjadi salah satu jawaban.

Berikut ada kumpulan puisi rindu untuk kalian nikmati, semoga dapat mewakili kerinduan yang tengah dirasakan.

Contents

Kumpulan Puisi Rindu

Sebuah Bangku di Jalan Pulang

Sebuah Bangku di Jalan Pulang
pixabay.com

*****

Tak berbeda sebelum kita saling mengenal

Melewati tiap jejak langkah yang terhapus masa

Usang kenanganlah yang membawa pergi sejauh mata memandang

Keluar dari cangkang perlindungan menuju indahnya pelangi

melawan semua pemikiran yang mengaku dewasa

Berdemonstrasi melawan suara yang mengoyak

*****

“belum saatnya”

bukan pertumpahan darah yang kita amini

Sesekali hanya genangan air mata, dan erangan tanpa luka

Entah apa yang membawamu pergi

Bersama guguran daun mahoni di akhir bulan Juni

Tak bisa ku teruskan langkah kembali

Di bangku kosong, hujan daun jati menyadarkanku

Langkah menjadi semakin berat tanpa kehadiranmu

*****

Tanpa Rangkulan Tangan

Tanpa Rangkulan Tangan
pixabay.com

*****

Mengapa mereka meributkan terik?

Keluhkan hujan yang menyerbu ketika bumi diam?

Kepada siapa pula mereka tak berhenti mengumpat? Tentang macet mengular sepanjang jalan

*****

Untuk apa mereka menghirup pekat polusi?

Dunia masih indah walau matahari bersemanggat hingga kita berkeringat

Senyum tak luntur kala deras hujan coba menghapus

*****

Rangkulan tangan yang memeluk pinggangku seolah-olah menjadi amunisi

Buatku percaya. Dunia tetap indah meski seribu keburukan coba merusak

Apa kau dengar? Kulafalkan kalimat itu jutaan kali. 

Dunia tetap indah dengan seribu keburukan

*****

Seolah petir yang menyusup dalam hujan

Aku tak memikirkan sebuah celah yang meruntuhkan kokoh pendirianku

Ya… sekarang aku tahu

Seribu keburukan menjadi lebih membahagiakan dengan tangan yang kau pelukan

*****

Sebuah Gelas yang Kosong

Sebuah Gelas yang Kosong
www.puisi.id

*****

Dua sendok kopi dalam titik didih yang panas

Aroma lilin menyamarkan asap tungku dengan perapian

Tak bosan aku memandang garis muka yang membekas dan kurindu

*****

Seperti liar mereka mencurinya yang telah meluluhkan hati ini

Seperti pasrah mereka berusaha merengguk ayu wajah telur angsa

Usaha yang selalu gagal dan kau akan selalu indah

*****

Aku tidak bosan mengenang …

Sebagai bentuk kasih yang bisa kudedikasikan sekarang

Bahkan untuk penghianatan semesta mencuri andromeda

*****

Nafasku adalah kerinduan ….

Detak jantungku kian kencang menggedor dada

Gelas yang kosong, lubang kugali untuk bertemu lagi dengan gadisku

*****

Sepasang Sepatu Lusuh

Sepasang Sepatu Lusuh
puisi rindu

*****

Gesekan angin yang menghembuskan rindu kian cepat

Sebuah potongan aroma dusta telah ku kubur jauh ke inti bumi tanpa lelah

Aku menyerahkan diri pada waktu 

Erat temali diantara sela jari-jari adalah penawarnya

Tak perlu kau berusaha payah membuatku mengaku

*****

Setiap waktu detak jantungku akan menuliskan kata rindu

Kepada dia yang telah direnggut pergi

Kepada dia yang menemani sepatu lusuhku berlari

Menebar benih kasih dan rasa sakit

Aku menua bersama mimpi yang telah mati

*****

Hujan Kemarin Sore

Hujan Kemarin Sore
www.hipwee.com

*****

Aroma hujan membuat bau lain kian nestapa

Perlakuanku tetap sama kepada hujan yang selalu ku anggap istimewa

Semua rongga terbuka menampung aroma hujan lebih lama dalam dada

*****

Kepada hujan aku berpesan

Bawalah rinduku hanyut untuk dipungut kembali

Seperti hujan yang menguatkan

Aku akan tegar

Kunci yang kau bawa akan mengunci hati gelisah ini

*****

Rumput basah dalam kedamaian

Membebaskan hatiku melangkah jauh 

Menembus tanah yang engkau pijak

*****

Pertengkaran Terakhir

Pertengkaran Terakhir
jagad.id

*****

Jika kalian menanyakan padaku, kapan waktunya?

Ketika meja operasi terlihat terang dengan para petugas yang kewalahan

Lima kali lebaran, ribuan orang memenuhi dan membawa kesakitan

Ribuan kisah kemenangan diserukan, bersama tetes peluh dari seragam tak tersentuh

*****

Dengung kekalahan bagai mitos

janggal dan jarang dikenal telinga

Lima kali lebaran namun tetap diriku tidak kuasa melupakan

Tangis menyeruak menuntunku di dalam kesepian

*****

Kauberikan aku bayi laki-laki sebagai kado “aku pamit”

pada kalian yang juga kalah …. aku memborong rindu itu

*****

Suara makin tinggi sambil emosi tanda permusuhan tanpa akhir

Cicit tikus menyeruak dalam nasi basi

Suatu bantalan jalan sama sekali tidak empuk memeluk

Dari balik kemudi kuserahkan, jiwaku, menggantikan dirimu yang sudah berjuang

*****

Mengenai Tawa yang Hilang

Mengenai Tawa yang Hilang
www.fimela.com

*****

Kalau tiada penerapan kata abadi untuk cerita yang tepat, maka hendak kupinjam sesaat buat melengkapi penggalan cerita kita

tergores dalam perjalanan tak berjeda, gema tawa memekakkan penjuru dunia

Air mata buaya kuanggap cocok untuk pertikaian yang hilang sekedip mata

Apa yang kita perebutkan … kalau bisa dibagi dua

Kau terlihat kekanakan, barangkali aku juga

Tinggi kita barangkali tidak lebih dari sepertiga orang dewasa

Namun orang dewasa mana yang bersenang-senang layaknya kita?

*****

Apapun, dedaunan kering, tanah basah, cacing dan ulat bulu tampak lucu

memecahkan tawa, merangkai mimpi, menguatkan, lalu melupakan

Akhir dari cerita yang wajib ku akui takkan pernah ada

mendewasa lupakanmu, agar tetap ramaikan bumi denganku

*****

Buket Bunga Hari Pernikahan

Buket Bunga Hari Pernikahan
www.asmaraku.com

*****

Alunan melodi merdu, membelai lembut pasrahnya gendang telingaku

Waktu itu tidak kudengar apapun yang lebih mempesona

Waktu seolah-olah terhenti dan bumi berhenti berotasi

*****

buaian cinta mengantarkan damai di antara jajaran kaki kayu

tidak sekadar tentang suaranya, namun apa yang ia bawa keluar ke singgasana

Seorang ratu kelak membuat kami patuh

*****

Berada dalam istana nyata usai kita mimpikan puluhan tahun

Kebahagiaanku pelan-pelan tergoncang

Pupus dan berai umpama manik-manik yang tumpah

Seikat mawar tak berduri merobek hati dalam satu sayatan

Tenang, pangeran nanti memboyongmu menuju istana yang lebih indah

*****

Satu Taman di Masa Kecil

Satu Taman di Masa Kecil
www.99.co

*****

Aster selalu berbunga, mekar bersama anggrek yang masih menjadi penguasa

berjajar membentuk motif lurik yang mirip dengan selimut di kamar

Satu-satunya tempat yang menjauhkan hari-hari kebersamaan kita

Kau tentu paham, betapa seru mengumpet di bawah rak bambu

menemukan lokasi sembunyi buat berbagi sepotong roti

bisikkan kalimat rahasia tentang alam raya yang kita lamunkan

Ah … pasti tak demikian,

Kita cuma bocah empat tahun yang bermain di markas pinjaman

berbungkus tembok bening, orang dewasa menyebutnya rumah kaca

*****

Pelukan Doa

Pelukan Doa
nuisantaranews.com

*****

Di bumi yang ku injak, jauh kutinggalkan tahta putra mahkota

menanggalkan baju kebesaran, dan mengenakan pakaian yang mirip rakyat jelata

Tanpa gelar, tak ada penghormatan serta tanpa sesuatu spesial

aku berjalan menuju bumi jauh seperti yang kau kabarkan

Bersama dengan pemintal mimpi

Penenun asa dan penyair keelokan masa yang akan datang

*****

Keraguan mengawasi buat mampu bertahan di tanah asing

pada ikatan lontar waktu yang lama wajib kulewati tanpa pengawalan

Tanpa senjata, kau selalu kabur tiap dekat

Tanpa perisai kau biarkan aku pergi

*****

Katamu, kemenangan yang nanti dibawa pulang berupa kemandirian

Katamu, kebaikan yang membuat tahta tak goyah adalah iman

Dan katamu, tanpa persiapan lima dekade lalu kalian tetap sama

Katamu, pelukan doa yang kau panjatkan selalu bersamaku

*****

Nasi Aking

Nasi Aking
thegorbalsla.com

*****

Tanpa gelontoran minum, ia tetap gigih mengganjal kerongkongan

Sebabkan tersedak tanpa rasa enak yang dipuji sensor-sensor rasa

Memicu mual dan membuka jalan keluar, kalah dari yang sudah tertelan

*****

Kulit tanpa tabir surya, seolah ia paling berani menantang terik matahari jam 12

Sesejuk apapun, semilir angin tidak akan mampu menghapuskan panas yang ia berikan sebagai upaya balas dendam

Sungai seolah dipaksa kering, menemani hasil panen yang semakin memprihatinkan

Anyaman bambu seolah menjadi hasil karya terbaik yang selalu ada di seluruh penjuru

Menutup kepala, menjadi alas duduk dan membungkus cinta dari istri dalam sebuah hidangan istimewa

*****

Dongeng Penghujung Hati

Dongeng Penghujung Hati
www.romadecade.org

*****

Waktu yang merenggut kenangan paling banyak

Menyisakan sedikit untuk ku pakai lagi dengan memenuhi 

segala tempat tentang masa-masa itu

*****

Surau sudah tidak punya kawan berbagi sepi

Bergandengan kami melewati pematang amat becek saat musim hujan tiba

Rumah cuma membiarkan satu lampu yang berpijar

Televisi hitam putih terlatih membisu menjadi saksi

*****

Dua puluh lima perca cerita  terus berepetisi 

berputar ibarat bianglala yang selalu memancing tawa ria

Anggukan paham, dan gerak lisan panjatkan doa

*****

Aku bersila menyimak kisah ribuan tahun silam dibangkitkan seolah-olah tengah duduk bersama

Dua puluh lima nama, aku paham seperti lagu

Dia Adam adalah nama pertama

usai shalat isya tuntas surau lakukan

*****

Kembali Pulang

Kembali Pulang
Kembali Pulang

*****

Sirnalah sudah sebuah kilasan mimpi

Tergerus oleh waktu dan tak bisa kulawan

Terlalu lemah untuk kami yang tak memiliki emas penyimpan petaka

Mereka berdalih atas berkeadilan, sama rasa sama rata

*****

Hari ini ia kembali pulang, setelah mengembara membuktikan sebuah keyakinan

Bumi yang adil, bumi yang penyayang

212 bangsal tempat ia berdikari, menahan pedih tanpa dolar penglaris

keras kepala, kepala batu dengan jeruji besi melingkar 

*****

Aku mengingatkan ketika suaraku tak lagi merdu dan lantang

Kebaikan yang kau anggap sumber kehidupan akan membunuh dirimu

Rasa welas tidak ada untuk kita yang tidak memiliki sepanci beras

*****

212 yang tertulis di mana pun akan tetap menyakitkan

Mengingatkan pada suara lemah penebar benih kebaikan

Kita yang tidak menanam tidak akan perah mencicipi buahnya, katamu

*****

Pelangi Impian

Pelangi Impian
Pelangi Impian

*****

Terbang sendiri terayun hempasan di langit nan terik

Peluh bahkan sudah seperti hujan yang turun di bulan Desember

Tertoreh jarak hanya sejengkal menuju rasa sakit itu

Seperti tak kuat, aku meratap berharap kepada pintu langit nan luas

Memimpikan setitik hujan akan turun

Memohon demi redupnya matahari yang begitu kejam

Terus angin membawa aku jauh, berpindah ke sana ke mari

Menemui banyak gulungan kapas putih yang bertebaran

Terlihat dunia begitu indah dan hanya aku yang tidak merasakan keindahannya

Terdengar jerit tawa dan aku tak lagi mampu mengucap sepatah katapun

Padamu yang Esa tunggal harapan kupasrahkan segalanya

Harta satu yang ku simpan dari panggangan terik yang kian menyengat Kepadamu aku guratkan

Sekiranya gerimis akan membuat langit nampak indah

Menumbuhkan gersangnya ladang impian yang telah ditinggal begitu saja

*****

Dalam sakit aku bisa merasakan indahnya pelangi

Seperti ia datang kembali mengetuk pintu hati yang goyah

Melengkung indah membuat iri matahari

Aku sentuh jemari itu, untuk selamanya kembali menyatu

*****

Teduh Pepohonan

Teduh Pepohonan
medan.tribunnews.com

*****

Percik, acak, tercerai

Aku, kita, semua menghilang

Terik, teduh, dan terbakar

Savana menghilang tergantikan oleh gersangnya pandangan

Sebuah kata dusta membabat pohon-pohon nan rindang

Melukai tangan kecil, menyuarakan “inilah rumah kita”

Aku, kamu tak kan menjadi kami

Tergerus… hilang…. mereka menang

*****

Bila kemarin tanganku selalu kau gandeng dengan eratnya

Menuntun menuju kepastian tujuan yang kian dekat

bila terik kau jadikan letupan semangat

dan hujan kau bilang penumbuh mimpi

*****

lalu, aku sendiri

linglung mencari sisa kekejaman

mencari kilatan pada ujung tombak

darah mengalir, hangat kurasakan aku mengandeng

kau janji tak akan pernah pergi. Lupakah?

katamu jemari kita tercipta untuk bersatu

lupakah?

Biarkanlah potongan tangan itu hilang dimakan kejam

*****

Aku lebih baik tidak memilikinya lagi

Kutinggalkan ujung tombak sebagai kawan

Ia yang memisahkan aku dari sisa kenangan
yang indah

Diriku mengubur rindu, bersama satu yang selalu kau peluk erat

Perlukah aku cabut hati dan ikut menguburnya?

*****

Bola Mata Palsu

Bola Mata Palsu
Bola Mata Palsu

*****

Aku mendapatkan kekuatan itu, dari sepasang bola mata nan jernih 

Tak pernah terpejam, dijaga oleh kembar lingkar hitam yang memukau 

Menularkan semangat, menggali bohlam lampu menyala yang dibisikkan oleh bumi

Gesitnya kau bergerak, mengalahkan cepat lebah menghampiri bunga nan manis

*****

Kerinduan menjadi pudar, jarak kita kian melebar

Meleburkan batas aku dan kamu melalui sepasang mata yang bercahaya

Masuk ke dalamnya adalah Nirwana dengan banyak kedamaian yang tak pernah kau ucapkan

Kekal, hanya potongan doa, aku ingin di dalam sana selamanya
denganmu

*****

Pertempuran yang tak lagi kau menangkan

Itu sekali dalam masa yang lama

Aku bukan juri, tapi aku bagaikan potongan tanganmu yang terasa sakit pula

Riuh tepuk tangan menjadi isakan tangis bersahutan

*****

Bola mata itu kian pudar….

Menutup pintu surga tempat aku masuk ke dalam sana

Tak lagi bercahaya kau ku tangkap dalam karangan doa

Berukir tanda dengan abjad yang ditulis aksara indah

Di sana kau terbaring untuk selamanya

*****

Bingkai Pigura

Bingkai Pigura
favim.com

*****

Dalam dinding yang rapuh, kenangan kuat masih tetap tergantung

Menyadarkan kebersamaan meski jarak bersikukuh tak sudi menyatukan

Siapa sangka kotak yang tergantung itu menampung kenangan yang begitu indahnya

Bersinarnya dua jari diantara selusin orang berjejer mendiam

*****

Kami yang terikat oleh cincin yang melekat pada jari manis

Lalu hujan berkah menuruni kami , membasahi setiap pori dan mengisinya dengan kemujuran

Menumbuhkan benih cinta, mengubah aku dan kamu menjadi banyak

*****

Beberapa orang menggunakan nama belakangku, dia perempuan

Dan beberapa menggunakan namamu, dia pejantan

Ribut rumah ini oleh tangisan, pernah sesekali

Kacau rumah ini oleh mereka yang tak mau terdiam, pernah jua

*****

Kepada siang dan malam kita menggantungkan harapan bersama

Mereka menyampaikan doa tinggi hingga mengetuk pintu langit

Sekali lagi hujan berkah selalu membasahi kita yang bercinta

*****

Mengharuskan kita penuh dengan tawa, mereka kita tidak menangis lagi

Perlahan kita hanya menjadi aku …

Waktu berjalan perlahan, kita menyisakan aku

*****

Untuk Satu Nama

Untuk Satu Nama
bukubiruku.com

******

Aku mengukir sendiri namamu dengan huruf kapital tebal

Menggoreskan tinta abadi dengan tekanan teramat dalam

Berharap kau adalah satu-satunya pemilik kenanganku tentang berdua

Jatuh cinta padamu di setiap detik kebersamaan

******

Aku suka saat kau menari diantara tetesan hujan

Basah membuat tubuhmu berbunga

Aku suka kau bicara

Merdu mengalahkan kicauan alam

Bahkan kau terdiam, aku jatuh cinta

Kedamaian menghipnotis di setiap tatapan

******

Tidak ada bosan aku melihat kau bermain dengan angin

Hempasan itu menyebarkan aroma tubuh yang wangi menenangkan

Duduk meratap, kusediakan dua cangkir

Mencicipi keduanya solah kau ikut menengguk

******

Lihatlah,

Satu nama abadi dalam hatiku

Tertulis jelas tidak akan pernah hilang

Untuk sebuah nama aku menunggu

Hanya satu cinta bersamamu yang aku mau

******

Menuju Senja

Menuju Senja
www.foab.com

*****

Katanya,

perjumpaan baru bermakna usai tiba perpisahan

Katanya,

arti memiliki akan dimengerti jika sudah kehilangan

*****

Aku tidak pernah mengerti mengapa kalimat tersebut terasa familiar

Yang aku pahami

Selamanya: Aku milikmu dan kau milikku

Perpisahan hanyalah ilusi

Kehilangan adalah sebuah khayal

*****

Menuju senja

Tali itu kau lepas penuh emosi

Kaupatahkan jariku yang menjaga ikatan kita

Banjir darah dan tangis kau anggap tanda merdeka

Rasa rindu hari kemarin masih menghantuiku

Tak peduli sekeras apa kucari jalur pelarian

Sesampainya di sana kau sambut aku dengan tawa meremehkan

*****

Rindu, Masihkah Pantas?

Rindu, Masihkah Pantas?
www.pinterest.com

*****

Aku berjalan arogan ketika kau memohon

berlari menjauh bahkan ketika kau mengiba

Kubuang segalanya, aku enggan peduli

Kupikir jelajah tanah seberang tentu lebih menarik

*****

Aku menjumpai taman yang sangat indah

Aku melewati istana yang terlampau mewah

Ratapan tangis masih bisa kudengar hingga di sini

Apa peduliku, segalanya berakhir sudah

Tanah seberang, tempat idaman

Gerbang istana membuka diri untukku, persilakan bertahta

*****

Mimpi? Yang kualami bukan 

Saksikan! Memang elok kehidupan seberang

Tak ada sesal kutinggalkan gubuk yang bagimu calon istana kita

Reyot akan terus reyot

Penuh sesal jika ingat pernah ku singgah berteduh di sana

Biar kuputuskan jembatan penghubung ini

Takkan mungkin pernah aku merindu berharap kembali

*****

Sesal ternyata selalu mengakhiri

Istana sekarang terasa menjemukan

terlempar jauh dari tempat asalku

ombak buas tak mengizinkanku berlayar

*****

Rinduku di Ujung Sepi

Rinduku di Ujung Sepi
suka-suka.web.id

*****

Rintik gerimis yang meritmik

Di suram angkasa senja

kulelehkan rindu di ujung netra,

menari gemulai ia di padang angan.

*****

Gurat sosokmu yang manja,

Menyerang di tiap sudut sunyi.

kubisikkan namamu di dalam

kenang lisanku yang berdoa.

*****

Kasih, lihatlah …

Lengkung tujuh warna lembut,

hiasi langit setelah hujan reda.

ibarat hampar selendang mayang,

menuliskan arti kata rinduku.

*****

Dan telah kucoba sampaikan jua,

melalui hembus bayu yang menujumu.

Kuharap ia akan antarkan,

Semua tentang rinduku yang terbata-bata.

*****

Kepergianmu

Kepergianmu
www.hipwee.com

*****

Kepergianmu hamburkan jutaan kenang

Kepergianmu menarik setengah diriku

Kepergianmu menjerat sukmaku

*****

Kehilanganmu sudah sebabkan pilu membiru

Cinta sucimu mengikat jiwa dan hati

sampai tiada berhasrat diriku mencari sosok pengganti

Hilangmu tinggikan sesal di laut sanubari

*****

sekarang ditambah dengan rasa kehilanganmu

Waktu seolah-olah membunuhku di rimba rindu

Di kesepian hariku, kau

sebarkan wangi cinta ke dalam diriku

*****

Kekasih

Kekasih
travel.dream.co.id

*****

Entah dari mana aku harus mengawali

entah dari mana aku wajib mencari

entah hakim mana yang patut kudatangi

entah langit mana yang perlu kutengadahi

*****

Kekasih

rindu ini memang normal

kombinasi dari ambisi dan ketidakmampuan diri terima keadaan

kerinduan ini adalah perjuangan yang sudah selesai tapi masih riuh terniang,,

*****

Kekasih

dalamnya hati merupakan keabsurdan yang takkan sanggup ku ukur

seperti koyak pedih di dalam kerinduanku

sampai tak ada yang bisa kusanding, terlebih lagi waktu

*****

Kekasih

kalau masaku tamat dalam perbedaan,,

aku takkan memilih surga dan takkan kuhiraukan pula neraka

aku akan memilihmu untuk menebus jerat rindu

*****

Kekasih

lihat aku yang kian cacat dan lusuh

lihat keadaanku sebagai bayaran yang takkan pernah tuntas

tebusanku akan merindukanmu

*****

Tak Ingat Tak Tahu

Tak Ingat Tak Tahu
puisi rindu

*****

Rinduku senantiasa membawa namamu

yang selalu debarkan jantungku kencang

sukar kutahan naluri ini

Selalu begini, tiap waktu

namun, kamu tidak ingat dan tidak sadar

*****

Dan lalu aku yang terjerembab di kubangan rasa

Rasa menggebu sejak zaman dulu kala

Dan kamu takkan pernah ingat dan takkan pernah sadar

*****

Cinta dan harapan untukmu terukir begitu kuat

di tulang rusukku, aliri pembuluh darahku

menghantam keras sebabkan lebih cepatnya debar jantungku

Sedikit saja, kamu tak tahu dan tak paham

*****

Layaknya menghitung jumlah bintang di malam cerah

Layaknya menghitung rintik hujan yang menyapa tanah

Layaknya menghitung butiran pasir di pantai tak bernama

hingga mati kamu takkan ingat atau tahu

kalau di sini ada satu hati yang menanti, satu cinta yang membelenggu diri sendiri

*****

Kerinduan

Kerinduan
www.hipwee.com

*****

ketika surya bersinar lagi

Ku melamun di dalam penjara suci

Ku terkenang selamanya tentang engkau 

kupanggil seterusnya namamu

*****

Kamu teramat dekat dengan hatiku

Ku takkan pernah sanggup menghapusmu

Teramat ingin kudapatkan kamu

supaya bahagia rasa hatiku

*****

Ku merindukan hadirmu

Kamu mulai menjadi dekat denganku

Kurasakan nyata keberadaanmu

nan sangat menyentuh kalbu

*****

Rindu Kenangan

Rindu Kenangan
kumparan.com

*****

seluruh kenangan kita bersama

ketika kita warnai hari

Aku dan kau saling bertutur tentang hidup ini

*****

Terpaku diriku saat mengetahui semua

Pada hari itu, kau pergi untuk selamanya

tinggalkan segunung kenangan yang ingin ku ulang

tinggalkan rindu yang akan terus kusimpan

Kau pergi tanpa satu huruf pun

meninggalkanku sendiri bersama kenangan

*****

Kini kamu seterusnya hidup dalam kenanganku

bersama semua kenangan yang telah kita lukis indah

Walau pun aku tahu kau telah disana

namun saya merindukanmu selamanya

Merindukan memori di masa aku bersamamu

*****

Rinduku

Rinduku
www.idntimes.com

*****

Dedaunan mulai rontok

jiwa yang turut resah

saat aku harus meninggalkanmu

sungguh berat rasanya tuk melakukannya

*****

Tuhan …

Tolong jaga dia

saat aku berlalu meninggalkannya

ku bisa tetap selalu mencintainya

*****

Cinta …

perasaanku ini bisa menjadi kisah

yang sangatlah indah

yang dapat kudongengkan kepada anak cucuku

*****

Rindu …

barangkali cuma itu yang bisa dikatakan

sebuah kata yang sarat arti

biarlah rindu untukmu senantiasa kusimpan

Jaga dirimu di sana …

*****

Rindu Terbesarku

Rindu Terbesarku
www.kompasiana.com

*****

degup jantung di tengah rusukku,

serasa lebih cepat ketimbang detik penunjuk waktu.

segala perihal ku mengerti, aku tidak sepakat

buat meninggalkan apapun ingatanku

di sini

*****

Walau tak sepenuhnya indah,

namun di sinilah…

kasihku melimpah.

cinta pernah dan akan senantiasa mengalir.

Di sini…

*****

Dalam kenangan manis boneka mungilku,

Dalam harum rindang taman bermainku,

Dalam masing-masing saksi prosesku,

Dalam kisah ceria tiap-tiap jenjang citaku,

Dalam setumpuk manja adikku tercinta,

Dalam tulusnya kasih para sahabatku,

Dalam kado terindah para saudara yang selalu ada.

*****

Tentu aku sukar ikhlas untuk terima itu,

jika harus…

membuang semua senyuman yang kukenal,

aku mengerti, waktu tidak mampu kutahan,

hanya untuk menghindari kalimat selamat tinggal,

*****

Namun untuk segala yang sudah lalu,

Di sinilah…

pusat semua cintaku,

di sinilah…

sumber mata air kasih sayangku,

di sinilah…

senandung kekal hidupku.

Di sinilah…

nanti menjadi rindu terkuatku,

*****

Esok hari, aku akan pamit,

namun aku tidak berjanji, kaki bisa berfungsi,

sebab banyak tapak jejakku di kota ini,

nan senantiasa menghendaki terus dan terus kuhadapi.

*****

Dan esok hari,

jujur sangat tak mau kutunggu,

karena akulah sang peri penjaga

bagi adikku yang cantik dan jua satu-satunya,

sebab dia adalah candaku yang apa adanya,

tempat diriku berbagi kisah.

Dan untuk nuansa yang baru,

dia akan menjadi lambang rindu terbesarku.

*****

Sebuah Renungan

Sebuah Renungan
www.hipwee.com

*****

Secuil bulan bergantung di langit fajar

Simbol semesta telah mengganti hari

Aku hanyut pada alunan daun ke ranting

Yang sedang alirkan embun

*****

Serupa hidup yang tidak bisa terbaca,

Terkadang tangis memang menitik,

namun dzikir harus terus terucap

*****

Terima kasih Tuhan sudah mengirimkannya untukku

sebab kenangan kami

merupakan segelas penyemangat diri

tuk memulai hari tanpa keinginan menyerah

sebab hidup adalah tentang makna sepanjang jalannya

dan pulang pada akhirnya

*****

Secangkir Kopi Dan Sebatang Rokok

Secangkir Kopi Dan Sebatang Rokok
twitter.com

*****

Apalah makna tangis yang tak berhenti

padahal aku paham yang kau inginkan yakni kesabaranku

Bermanfaatkah sesal yang kuratapi

padahal aku tahu kau tanamkan keyakinan masa depan

*****

Mengabaikan terik, memanggul beban

Kau gendong aku ke puncak kegembiraan

Tidak kau masalahkan badan beratku

Peluh pun sungkan mengganggu semangatmu

*****

Secangkir kopi dan sebatang rokok

Katamu mereka sempurna dalam mencerahkan besok

Kemudian, tetapkah kau pahami rinduku?

Mengganjal di tenggorokan

*****

Aku tidak peduli dengan keriputmu

Sekarang cuma tangan rapuh

Katamu kau tak bisa mendobrak pintu penghalang waktu

Rambutmu sudah tidak lebat berkilau, aku paham

Tulangmu pun melemah

*****

Aku menghendaki ini semua, percayalah

Tetaplah ada hingga kita pergi bersama,

yang lenyap sudah semaikan tekad tuk senantiasa ada

yang hangus, terangi hidup yang sebelumnya buta

Untukmu yang sudah pergi

Kusampaikan rindu menembus langit doa

*****

Ratapan

Ratapan
Ratapan – puisi rindu

*****

Aku tumbuh, tanpa pamrih Kau beri anugerah

Kau izinkan semesta aminkan setiap doa

Perkataan tanpa asa jua Kau ubah jadi nyata

*****

Kau izinkan langit turunkan hujan yang tak cuma membahas kedamaian

Hutan membuka diri, izinkan sumber dayanya dimanfaatkan

sarat cinta kau sadarkan murka yang tengah kulakukan

*****

Sekarang, besok dan seterusnya kumohon Kau tegur aku halus

Kepekaanku sudah musnah Tuhan,

Kebaikan yang Kau curahkan membuatku menjadi lalai

Akankah ampunan tetap Kau berikan padaku?

Peluk aku dalam kasih supaya tidak tersesat kembali

tertipu oleh kelamnya hati dan akal yang aku punyai

Tersesat padahal petunjuk senantiasa Kau berikan

*****

Baca Juga Pantun Romantis

Demikianlah kumpulan puisi rindu. Ada rindu untuk hal yang jauh, ada juga untuk yang sudah pergi. Segala jenis rindu dapat dituangkan dalam puisi. Kalian pun dapat mencoba merangkainya sendiri.

2 pemikiran pada “31+ Kumpulan Puisi Tentang Rindu Menyentuh Hati”

Tinggalkan komentar