Rukun Haji: Pengertian, Urutan, Tata Cara dan Penjelasannya

Rukun haji – Pada rukun Islam, haji menempati rukun yang terakhir yaitu yang kelima. Pergi haji merupakan suatu kewajiban bagi setiap orang muslim yang memiliki kemampuan. Pasalnya, haji menjadi ibadah yang paling lama dalam melakukannya serta dalam menunaikannya di perlukan persiapan.

Pada saat melakukan haji, maka si pelaku harus meninggalkan beberapa hal dan juga telah siap mempertaruhkannya. Pada saat melakukan ibadah haji, hal yang paling utama yang harus diperhatikan adalah terkait dengan kemampuan. Kemampuan dari segi finansial dan juga dari segi jasmani.

Biaya haji yang banyak, sehingga memerlukan persiapan yang matang dan membutuhkan waktu yang lama. Pada saat pelaksanaan haji, proses ibadah yang di jalani pun cukup berat, oleh karena itu kesehatan fisik dan mental merupakan komponen penting dan menjadi salah satu persyaratan yang penting apabila seseorang hendak melaksanakan ibadah haji.

Ibadah haji harus lah di laksanakan secara khidmat dan juga benar tata caranya. Hal tersebut agar orang yang menunaikan haji dapat menjadi haji yang mabrur. Karena setiap calon jamaah haji harus mengetahui apa saja yang menjadi rukun haji, berikut ini merupakan penjelasan singkat mengenai rukun haji.

Contents

Niat Merupakan Rukun Haji yang Pertama

Niat Merupakan Rukun Haji yang Pertama
ihramalila.com

Niat yang dimaksud dalam ibadah haji adalah ihram. Pada saat ihram para jamaah haji, harus memiliki niat yaitu meyakini dengan benar-benar yakin, bahwa sesungguhnya pada saat itu, tubuh mereka di pertemukan dengan rumah dari sang Pencipta.

Apabila telah memiliki niat seperti tersebut, maka seluruh kegiatan dari orang tersebut harus lah didasari dengan niat semata-mata karena Allah. Niat terletak di dalam hati, namun agar lebih sinkron, maka niat bisa di ucapkan melalui bibir. Hal tersebut agar lebih sesuai terhadap apa yang akan di lakukan.

Sehingga ibadah apapun yang di lakukan baik itu sholat dan sebagainya, meskipun telah berniat di dalam hati, alangkah lebih baiknya apabila niat tersebut juga di ucapkan melalui bibir. Tetapi apabila hanya menghendaki niat dalam hati saja tanpa mengucapkannya dalam bibir juga tidak mengapa.

Pada saat pelaksanaan haji, niat di tandai dengan melakukannya ihram yaitu pria dan wanita mengenakan pakaian ihram. Dalam hal tersebut, seluruh calon jamaah haji harus benar-benar mengerti dan memahami. Niat dan ihram tidak dapat di pisahkan, karena telah menjadi satu kesatuan.

Niat menjadi rukun haji yang pertama, oleh karena itu, apabila niat di tinggalkan maka tidak sah ibadah haji yang di lakukan. Pakaian ihram yang telah di tentukan tidak dapat di rubah, di kombinasi atau di perbaharui sehingga tidak sama.

Setelah melakukan niat dengan bersungguh-sungguh, hal tersebut berarti bahwa para jamaah haji telah sepenuhnya ikhlas dengan panggilan sang Illahi untuk menunaikan ibadah haji. Niat menjadi hal yang paling utama. Sehingga jika jamaah haji merubah niat nya atau tidak memiliki niat berhaji, maka sudah tentu haji yang ia lakukan tidak sah dan tidak akan berjalan dengan lancar.

Niat perlu di lakukan, karena niat memiliki tujuan apa sebenarnya yang akan jamaah haji lakukan. Benar-benar ibadah atau hanya untuk bersenang-senang liburan dan sebagainya. Niat yang akan menentukan itu semua.

Wukuf di Arafah Merupakan Rukun Haji yang Kedua

Wukuf di Arafah Merupakan Rukun Haji yang Kedua
www.cnnindonesia.com

Wukuf di Arafah merupakan rukun kedua setelah melakukan niat dan melaksanakan ihram. Wukuf di Arafah merupakan bentuk dari menenangkan diri dengan cara berdiam diri di Arafah.

Berdiam diri dalam hal ini bukan hanya diam saja, tetapi juga di isi dengan beberapa hal yang berkaitan dengan berdzikir, merenungi hidup dan sebagainya. Sehingga dalam wukuf di Arafah para jamaah akan mengisi kegiatannya dalam bentuk pengagungan kepada Allah dan masih banyak lagi.

Pada saat melakukan wukuf ini, memiliki maksud dan tujuan untuk merendahkan diri di hadapan Allah. menyesali perbuatan salah dan dosa. Wukuf di Arafah ini menjadi hal yang paling peting dalam rukun haji, isi dari wukuf adalah doa. Sehingga setiap jamaah haji, harus memaksimalkan dalam melakukan wukuf ini.

Tetapi meskipun demikian, tak jarang orang yang tidak melakukan apapun ketika wukuf, hal tersebut di karenakan mereka memiliki niat yang berbeda. Niat yang berbeda akan memengaruhi ibadah haji mereka. Energi positif dalam jiwa dan tubuh seseorang akan meningkat apabila ia melakukan doa dan dzikir dengan bersungguh-sungguh.

Setiap jamaah yang benar-benar melakukan haji sesuai dengan syarat dan rukunnya serta memiliki niat yang bagus, hal tersebut akan merubah seluruh sifat dan perilakunya, sehingga pada saat ia menyelesaikan ibadah haji yang ia lakukan, maka ia akan pulang menjadi seseorang yang berbeda.

Berubah baik dalam hal sikap dan sifat menjadi lebih baik. Apabila seseorang menjalankan ibadah haji sesuai dengan syarat dan rukunnya, maka ibadah haji yang dilakukan akan menjadi sah dan seseorang tersebut akan dapat menjadi haji yang mabrur.

Thawaf Ifadah Merupakan Rukun Haji yang Ketiga

Thawaf Ifadah Merupakan Rukun Haji yang Ketiga
rumaysho.com

Thawaf merupakan salah satu rukun dalam ibadah haji yang dilakukan setelah menjalankan wukuf di Arafah. Thawaf merupakan suatu kegiatan mengelilingi kakbah sebanyak 7 kali. Thawaf ini sangat perlu untuk dilakukan karena termasuk dalam rukun haji.

Apabila tidak di lakukan, maka sudah barang tentu haji yang dilakukan tidak akan menjadi sah. Karena thawaf merupakan kegiatan yang dilakukan dengan memerlukan kekuatan fisik, oleh karena itu penting bagi seluruh jamaah haji untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

Karena dalam thawaf ini seluruh jamaah di wajibkan baik yang sedang sakit atau sebagainya. Mekah sendiri memiliki kondisi cuaca yang sangat berbeda dengan Indonesia, oleh karena itu para jamaah harus ekstra hati-hati dalam menjaga tubuhnya.

Wukuf di padang Arafah memiliki suhu yang tinggi, setelah wukuf seluruh jamaah langsung menjalankan rukun selanjutnya yang memerlukan tenaga ekstra yaitu Thawaf. Kedua kegiatan tersebut sangat lah menguras tenaga, oleh karena itu, jamaah harus mempersiapkan tubuh nya dari segala sesuatu yang mungkin terjadi.

Kondisi yang akan di alami oleh para jamaah saat melakukan thawaf harus lah di pahami, karena thawaf merupakan kondisi dimana seluruh orang di berbagai belahan dunia berkumpul dan berjalan bersama. Oleh karena itu, keadaan jatuh karena berdesakan atau terhimpit sudah pasti akan di alami oleh para jamaah. 

Setiap rukun haji, pasti memiliki makna tertentu. Seperti thawaf yang memiliki makna bahwa setiap muslim selalu berusaha untuk mendekatkan diri agar selalu istikamah berada di jalan Allah.

Sa’i Merupakan Rukun Haji yang Keempat

Sa’i Merupakan Rukun Haji yang Keempat
sumsel.tribunnews.com

Setelah setiap jamaah haji melakukan thawaf sebagai rukun haji yang ketiga, selanjutnya adalah Sa’I yang menjadi rukun haji keempat. Sa’I adalah kegiatan dimana setiap jamaah haji melakukan lari-lari kecil dari bukit sofa menuju bukit marwah.

Lari-lari kecil ini memiliki makna dan mengisahkan suatu kisah dari seorang ibu yang berjuang untuk menghilangkan kehausan dari sang anak. Yaitu ibu dari Nabi Ismail As. Pada saat itu, Siti Hajar yang di tinggalkan di padang pasir bersama dengan sang anak.

Karena sang anak terus menangis, akhirnya siti Hajar mencari air dengan cara berlarian kecil dari bukit sofa ke bukit marwah. Meskipun telah berlarian, namun sang ibu tidak juga membuahkan hasil. Setelah berlarian sebanyak 7 kali, barulah usaha yang dilakukan membuahkan hasil.

Hasil tersebut berupa munculnya sumber mata air secara tiba-tiba. Sumber mata air tersebut memiliki keistimewaan yaitu, terus saja mengalir dari zaman nabi Ismail hingga sekarang. Akhirnya padang pasir yang tandus menjadi sebuah kota yang megah seperti sekarang.

Oleh karena itu, dalam sa’i ini merupakan suatu pembelajaran dan mengerti bagaimana para mujahid terdahulu dalam melakukan perjuangan.

Dalam menjalankan setiap rukun haji yang berada di Mekah ini memang sangat berat, bukan hanya kegiatannya saja yang berat, namun melawan suhu ekstrem di sertai dengan cuaca yang tidak menentu merupakan tantangan tersendiri bagi para jamaah haji. Sehingga ibadah haji, merupakan ibadah yang memerlukan perjuangan.

Tahallul Merupakan Rukun Haji yang Kelima

Tahallul Merupakan Rukun Haji yang Kelima
thegorbalsla.com

Apabila pada zaman dahulu, perjalanan yang dilakukan dari bukit sofa menuju bukit marwah sangat sulit, berbeda dengan zaman sekarang yang telah di lengkap berbagai fasilitas, sehingga para jamaah haji akan lebih mudah dalam melaksanakan sa’i. selanjutnya rukun haji yang kelima yaitu Tahallul.

Tahalul merupakan salah atau dari rukun haji, yaitu berupa pembersihan diri, sehingga setiap orang yang melakukan ibadah akan memiliki sifat dan sikap yang berbeda dari sebelumnya. Tahalul merupakan proses pemotongan rambut dan jenggot dalam ibadah haji.

Hal tersebut bertujuan untuk membersihkan diri baik secara rohani atau pun jasmani. Pada saat melakukan tahalul, para jamaah haji akan merasakan pengalaman batin tersendiri. Pada saat melakukan ibadah haji, para jamaah haji tidak di perkenankan untuk melakukan pencukuran baik rambut atau pun kuku.

hal tersebut dikarenakan pada saat melakukan ibadah haji, proses tersebut telah dilakukan pada saat tahalul dalam rukun haji. Apabila tetap melakukannya, maka hal tersebut akan termasuk ke dalam pelanggaran rukun haji. 

Apabila rukun haji di langgar, maka rukun tersebut menjadi tidak sah yang akan berdampak pada ke sah an ibadah haji itu sendiri. Rukun haji ini akan tetap berlaku bagi setiap jamaah haji, baik dari asal manapun, dan sampai kapanpun. Hal tersebut di karenakan rukun ini sudah merupakan perintah dari sang Illahi.

Tertib Merupakan Rukun Haji yang Keenam

Tertib Merupakan Rukun Haji yang Keenam
satujam.com

Setiap rukun wajib di laksanakan dengan cara berurutan. Oleh karena itu, tidak boleh ada yang berubah urutannya, niat selalu menjadi hal pertama yang wajib di lakukan, baru serangkaian ibadah haji lainnya. Rukun memiliki hukum yang wajib untuk dilaksanakan.

Sehingga setiap jamaah haji harus menyelesaikan setiap rukun dalam keadaan apapun. Selain itu, pihak panitia haji juga telah memberikan pelayanan yang bertujuan untuk memaksimalkan para jamaah haji dalam melaksanakan ibadah haji.

Bentuk pengoptilannya yaitu, berupa pelayanan bagi jamaah haji yang sakit seperti pemberian fasilitas kursi roda dan sebagainya. Bahkan bagi jamaah haji yang masih kesulitan ketika menggunakan kursi roda pun akan di sediakan tempat tidur yang di antar langsung oleh pihak rumah sakit.

Begitu pentingnya rukun haji, hingga bagi jamaah yang sakit pun masih di wajibkan dengan menggunakan cara apapun agar dapat mengikuti rukun haji dengan tertib sehingga ibadah haji menjadi terlaksana dengan baik dan para jamaah dapat melaksanakan haji sehingga menjadi haji yang mabrur.

Setelah mengetahui hal tersebut, pastinya sebelum Anda berangkat haji, persiapan kesehatan merupakan hal yang paling utama untuk di lakukan. Karena apabila Anda melakukan ibadah haji dalam keadaan sakit atau kurang sehat, sudah pasti tentunya ibadah yang Anda lakukan akan terganggu dan menjadi tidak khusyuk.

Hal tersebut akan berpengaruh kepada ibadah haji yang di lakukan. Kesehatan jasmani dapat dijaga dengan cara olahraga teratur dan makan teratur. Selain itu, sering melakukan pengecekan kesehatan, merupakan hal yang penting di lakukan sebelum berangkat menjalankan ibadah haji.

Agar pada saat melaksanakan haji, para jamaah haji tetap dalam kondisi fisik dan kesehatan yang prima. Apabila pada saat berangkat haji telah sakit atau kurang prima, maka pada saat haji, kesehatan juga akan menurun.

Berdoa Sungguh-sungguh Saat Melaksanakan Haji

Berdoa Sungguh-sungguh Saat Melaksanakan Haji
rumaysho.com

Haji merupakan sarana untuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Karena segala doa yang di panjatkan di tanah haram, akan lebih mudah di kabulkan oleh yang Kuasa. Menggunakan kesempatan berdoa dan berdzikir pada saat ibadah haji, adalah hal positif yang bisa di lakukan.

Meskipun saat melakukan ibadah haji, hanya fokus untuk berdoa saja, maka balasan yang di dapatkan juga akan banyak dan melimpah. 1 bulan merupakan waktu yang di gunakan untuk melaksanakan ibadah haji, namun dalam jangka waktu tersebut akan memiliki dampak dan efek luar biasa di kemudian hari.

Karena setiap kegiatan dan rukun haji memiliki makna yang mendalam apabila di lakukan secara khidmat dan khusyuk. Mulai dari rukun yang pertama yaitu ihram hingga tahalul, keseluruhan memiliki makna dalam pelaksanaannya.

Pada saat melaksanakan ibadah haji, setiap manusia akan memiliki kemampuan dan kemantapan hati apabila telah di panggil oleh Allah sang Pencipta. Baik tua, muda, pria dan wanita. Setiap manusia memiliki keinginan untuk berdoa di hadapan masjidil haram. Oleh karena itu, berhaji merupakan kesempatan yang paling di tunggu oleh setiap manusia di berbagai belahan dunia.

Tetapi, haji sekarang sangat berbeda dengan haji pada zaman dahulu, yaitu mengenai peningkatan fasilitasnya. Sekarang pihak penyelenggara haji telah meningkatkan fasilitas dalam pelaksanaan ibadah haji, agar setiap jamaah memiliki kemudahan dalam melaksanakan ibadah haji.

Istiqomah Seusai Menjalankan Ibadah Haji

Istiqomah Seusai Menjalankan Ibadah Haji
muslimobsession.com

Ibadah haji, memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi para pelakunya. Setiap aktivitas akan memiliki dampak serta efek yang sangat luar biasa. Dampak tersebut akan dapat di rasakan pada saat melaksanakan ibadah haji, atau pun setelah melaksanakan ibadah haji.

Oleh karena itu, haji merupakan salah satu ibadah yang dapat meningkatkan kualitas ibadah lain. Orang yang telah berhaji akan memiliki peningkatan kualitas keimanan dan juga ibadah apabila melaksanakan haji dengan khidmat dan khusyuk. Serta benar dalam setiap rukun yang dilakukannya.

Selalu senantiasa istiqomah dalam menjalankan segala macam ibadah merupakan suatu kunci sukses dalam menggapai ridho Allah. Setelah menjalankan ibadah haji, hal yang paling utama yaitu selalu istikomah dalam menjalankan segala bentuk ibadah.

Apabila seseorang menjalankan ibadah haji dengan sungguh-sungguh dan memiliki niat semata karena Allah SWT. artinya tidak sebagai gengsi-gengsi an atau hanya untuk pamer, maka hal tersebut akan tercermin pada kegiatannya seusai ia melaksanakan ibadah haji.

Istikomah dalam beribadah merupakan salah satu bentuk dampak atau efek yang di berikan jika seseorang tersebut menjadi haji yang mabrur. Tanda seseorang mendapatkan haji yang mabrur dapat dilihat dari sikap setelah orang tersebut menunaikan haji.

Jika sebelumnya pemarah menjadi penyabar, sombong menjadi rendah hati dan masih banyak lagi. Tingkatan haji mabrur memang sangat sulit untuk di peroleh, tetapi banyak juga orang yang dapat mencapainya. Setiap orang yang pergi berhaji dengan niat karena Allah semata dan menunaikan segala rukun yang di tetapkan. Maka ada kesempatan bahwa orang tersebut menjadi haji yang mabrur.

Baca Juga Doa Belajar

Itulah sedikit penjelasan mengenai rukun ibadah haji yang wajib di penuhi oleh setiap manusia yang melakukan ibadah haji. Penting nya rukun haji, maka setiap manusia baik yang hendak melaksanakan haji atau pun yang belum ingin melaksanakan haji, harus memahami mengenai rukun haji. 

Rukun merupakan suatu suatu kegiatan yang harus terpenuhi agar ibadah yang dilakukan menjadi sah. Rukun memiliki urutan dan tidak boleh di lakukan secara acak atau terbalik. Setiap rukun harus dikerjakan secara berurutan.

Rukun merupakan isi dari ibadah itu sendiri, sehingga jika rukun tidak di kerjakan, atau di kerjakan semaunya saja, maka sudah hal yang pasti bahwa ibadah yang dilakukan tidak sah.

Tinggalkan komentar