Daur Ulang: Pengertian, Manfaat, Hierarki, dan Contohnya

Daur Ulang – Apa masalah yang timbul akibat semakin banyaknya populasi di dunia? Salah satunya adalah limbah industri dan rumah tangga yang tidak bisa terdegradasi oleh alam, contohnya plastik dan kaca. Lalu bagaimana agar bumi tetap bersih? Manusia mulai memikirkan bagaimana caranya daur ulang.

Sampah-sampah yang susah sekali dihancurkan harus dimanfaatkan kembali. Semuanya bertujuan agar tidak semakin banyak limbah yang mengotori daratan ataupun lautan di bumi. Semakin bagus teknologi recycle yang bisa dilakukan, maka masalah sampah ini bisa teratasi.

Contents

Pengertian Daur Ulang

PENGERTIAN DAUR ULANG

Istilah ini sebenarnya sudah lekat dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah pun saat ini sudah sering mengkampanyekan kebiasaan mendaur ulang sampah. Lalu apa pengertian yang sebenarnya dari istilah ini? Apakah mendaur ulang berarti harus memakai kembali?

Daur ulang sebenarnya adalah sebuah proses untuk mengubah sebuah bahan bekas menjadi bahan yang baru kembali. Tujuan utamanya adalah mencegah penumpukan sampah. Pada proses ini, sampah diposisikan sebagai bahan baku yang masih bermanfaat.

Manfaat Daur Ulang

MANFAAT DAUR ULANG

Sampah yang tidak bisa terdegradasi alami oleh alam sudah sejak lama menjadi masalah untuk planet bumi. Sampah ini sering mencemari tanah, air, dan bahkan terbawa sampai ke lautan. Jika tidak ditangani dengan benar, sampah ini bisa mengancam ekosistem yang ada.

Mendaur ulang sampah punya beberapa manfaat penting, seperti:

  1. Mengubah limbah sampah yang tak bernilai menjadi sebuah bahan baku baru yang cukup bernilai guna dan ekonomi.
  2. Meminimalisir penggunaan energi.
  3. Mengurangi polusi baik di darat, udara, dan laut.
  4. Meminimalisir terjadinya kerusakan lahan.
  5. Mengurangi kemungkinan terjadinya emisi gas rumah kaca atau greenhouse effect.
  6. Terbukanya lapangan kerja baru dari kegiatan pendauran sampah.
  7. Menambah pendapatan masyarakat dalam proses penjualan sampah-sampah rumah tangga.

 

Hierarki 4R Sampah

HIERARKI 4R SAMPAH

Anda pasti sudah pernah mendengar proses pemanfaatan sampah yang terdiri dari 4 langkah, kan? Namanya adalah hierarki 4R sampah. Anda sering mengenalnya langsung sebagai langkah reduce, reuse, recycle, dan replace.

1.     Reduce

Proses ini dikenal sebagai cara menangani sampah yang paling sederhana dan mendasar. Reduce artinya mengurangi penggunaan bahan-bahan yang nantinya bisa menjadi sampah. Reduce banyak diterapkan untuk meminimalisir penggunaan sampah yang susah didegradasi.

Contoh nyatanya adalah pelarangan penggunaan kantong plastik ketika berbelanja. Anda pun bisa ikut kampanye reduce ini dengan membawa kotak makan dan botol minum sendiri. Jadi, Anda bisa menghemat penggunaan plastik bungkus makanan.

2.     Reuse

Reuse artinya adalah penggunaan kembali barang yang sebenarnya masih bisa digunakan. Jadi ketika menggunakan 1 barang, Anda tidak langsung membuang dan menganggapnya sebagai sampah. Agar sampah yang dihasilkan sedikit, Anda bisa menggunakannya kembali.

Contohnya cukup sederhana, misalnya kaleng cat yang bisa digunakan untuk pot bunga. Plastik bekas yang bisa disulap menjadi kerajinan tangan juga termasuk dalam tahap reuse. Banyak sekali barang-barang di sekitar Anda yang bisa di-reuse menjadi berguna kembali.

3.     Recycle

Pada tahap ini, sampah yang tidak mudah dihancurkan oleh alam harus diproses kembali menjadi sebuah bahan baku baru. Prosesnya membutuhkan bantuan mesin industri. Contohnya adalah limbah plastik yang disulap menjadi bijih plastik.

Limbah botol-botol kaca juga bisa diproses menjadi bijih kaca. Biasanya proses recycle ini menghasilkan bahan baku industri dengan kualtas di bawah sampah yang asli. Bahan baku ini kemudian akan diolah menjadi berbagai macam barang dengan bantuan teknologi.

Apa saja bahan yang bisa didaur ulang? Anda bisa mengumpulkan sampah plastik, kaca, logam, elektronik, dan juga tekstil. Sampah-sampah ini biasanya dikumpulkan oleh pengepul untuk disortir. Setelah itu, sampah akan dilebur dengan mesin bersuhu tinggi.

Jadi pada tahap ini, manusia membutuhkan bantuan teknologi untuk melakukan daur ulang. Teknologinya bisa sederhana ataupun kompleks. Daur ulang harus melewati proses pengumpulan – pemilahan – pemrosesan – distribusi – dan pembuatan produk bekas pakai.

4.     Replace

Replace adalah tahapan meminimalisir sampah dengan mengganti penggunaan sampah-sampah yang tidak bisa terdegradasi dengan bahan alternatif. Tujuannya adalah meringankan beban alam dalam mendegradasi sampah.

Biasanya sampah-sampah yang susah dihancurkan diganti dengan bahan alternatif. Tentunya proses ini membutuhkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang maju. Ada juga langkah yang bisa dilakukan pada level individu. Contoh kegiatan replace antara lain:

  • Mengganti sedotan dari bahan plastik dengan sedotan stainless steel yang bisa digunakan berulang kali.
  • Mengganti penggunaan piring plastik dan kaca dengan piring yang edible (bisa dimakan) dari bahan-bahan alami.
  • Mengganti penggunaan kantong plastik belanja dengan tas belanja.
  • Mengganti keberadaan gelas plastik dengan gelas yang edible dari bahan alami.

 

Contoh-Contoh Proses Daur Ulang Sampah

1.     Limbah Plastik

LIMBAH PLASTIK

Contoh yang paling sederhana dari proses daur ulang ini ada pada limbah plastik. Awalnya plastik bekas dikumpulkan dari rumah tangga ataupun tempat pembuangan sampah akhir, kemudian sampah plastik ini dipilah dan dibersihkan.

Setelah itu, sampah akan dilebur dengan alat khusus untuk menjadi biji plastik. Kualitasnya memang jadi 1 tingkat lebih rendah dibanding plastik sebelumnya. Tapi bijih plastik ini bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai perabot plastik baru.

2.     Barang Elektronik

BARANG ELEKTRONIK

Meskipun barang ini belum punya manfaat ekonomi yang tinggi, tapi peralatan elektronik tetap bisa didaur ulang. Bukan berarti Anda bisa mendaur ulang sampah laptop untuk menjadi laptop baru. Tapi daur ulang lebih diarahkan pada beberapa komponen metalnya.

Misalnya saja besi, silikon, emas, dan juga baja yang sebagian kecil ada pada perangkat elektronik, kemudian ada beberapa bagian yang bisa didaur ulang seperti prosesor, kabel, resistor, dinamo, plastik, dan lain sebagainya.

3.     Logam

LOGAM

Sampah logam banyak ditemukan dari rumah tangga dan juga industri. Biasanya sampah ini akan dibeli oleh pengepul dalam bentuk kiloan. Mereka menyebutnya besi tua. Padahal ada logam-logam lain yang juga bisa dimanfaatkan kembali, seperti baja dan alumunium.

Logam-logam ini harus diproses dengan mesin pelebur dengan suhu tinggi. Logam tua ini akan dileburkan menjadi bijih logam. Tidak seperti plastik yang menghasilkan bahan baku berkualitas lebih rendah, kualitas logam umumnya tetap sama.

Bijih logam ini kemudian digunakan dalam dunia industri untuk berbagai keperluan. Biasanya bijih logam akan diproses menjadi barang yang sama ataupun berbeda, sesuai kebutuhannya. Tujuan utama recycle logam adalah penghematan bahan baku yang ada di alam.

4.     Baterai

BATERAI

Baterai ada banyak jenis dan juga ukurannya, mulai dari baterai AA untuk perlengkapan elektronik sampai accu kering dan basah pada kendaraan. Meskipun terbilang sulit, tapi baterai di negara maju juga melalui proses recycle.

Tujuannya untuk menjaga lingkungan agar tidak tercemar senyawa kimia berbahaya, seperti merkuri dan kadmium. Tapi proses recycle baterai ini terbilang sulit dan butuh teknologi tinggi, karena semua komponennya harus dipisahkan lebih dulu dan dibersihkan.

Barulah beberapa komponen bisa didaur ulang menjadi berbagai jenis bahan baku baru. Meskipun recycle baterai tidak se-menguntungkan recycle plastik atau logam, tapi tujuan utamanya untuk kelestarian lingkungan tetap dijalankan.

5.     Kaca

KACA

Semua barang yang terbuat dari kaca bisa direcycle. Kaca umumnya akan dibersihkan dulu dari bahan-bahan yang mengkontaminasinya, kemudian limbah kaca akan dilebur/dilelehkan bersama dengan material kaca yang baru.

Hasil dari peleburan ini adalah bahan baku untuk pembuatan berbagai jenis perabotan kaca lainnya. Selain itu, ada juga industri yang khusus mengolah limbah kaca sebagai glassphalt. Material ini bisa digunakan sebagai pelapis jalan selain aspal.

6.     Kertas

KERTAS

Kertas yang sudah tidak terpakai biasanya Anda jual ke pengepul barang bekas, kan? Nah, ke mana perginya kertas-kertas tersebut? Ternyata kertas bekas ini nantinya akan dibersihkan dan dilebur kembali di tempat peleburan khusus kertas.

Tujuannya untuk membuat bubur kertas (pulp). Tapi kertas bekas ini tidak punya kualitas yang sama dengan kertas baru. Biasanya pulp hasil pengolahan limbah ini akan dicampur dengan pulp baru dan dicetak menjadi kertas buram.

Kertas ini banyak digunakan di perkantoran dan fotokopi dengan harga yang lebih murah. Tapi biasanya semakin sering didaur ulang, kualitas kertas juga akan terus menurun. Karena itulah banyak pabrik yang menyiasatinya dengan menambahkan pulp baru.

Negara-Negara yang Sukses Recycle Sampah

1.     Jerman

Negara ini ternyata menduduki peringkat pertama untuk prestasinya mendaur ulang sampah. Bahkan persentase sampah yang berhasil mereka daur ulang mencapai lebih dari 50%. Sedangkan, sampah sisanya yang tidak bisa didaur ulang akan dijadikan bahan bakar.

2.     Korea Selatan

Korea Selatan juga jadi negara di Asia yang sangat baik dalam hal pengelolaan sampah. Bayangkan saja, di sana semua kalangan masyarakat harus taat aturan dalam membuang sampah. Kotak sampahnya sudah benar-benar detail dalam memilah jenis limbah.

Limbah rumah tangga sudah mulai dipisahkan sejak dibuang dari rumah. Masyarakat harus membuang sampah pada tempat sampah yang sesuai. Jika tidak mereka akan kena hukuman. Masyarakat di sana juga dilarang menggunakan plastik sekali pakai.

3.     Singapura

Negara tetangga kita ini juga punya sistem pengolahan limbah sampah yang baik. Uniknya, proses recycle ini dilakukan oleh perusahaan swasta dengan kontrak dari pemerintah. Sampah-sampah dipisahkan dengan baik dan diolah kembali menjadi bahan baku multiguna.

4.     Hongkong

Hongkong punya komitmen tinggi untuk me-recycle sampah yang ada di wilayahnya. Sampah-sampah yang membusuk bahkan bisa digunakan sebagai bahan bakar energi. Selain itu, negara ini juga berhasil mendaur ulang sampah-sampah hasil konstruksi.

5.     Norwegia

Rakyat Norwegia akan mendapatkan upah jika mengantarkan sampah ke pusat daur ulang. Sampah-sampah ini kemudian akan diolah sesuai jenisnya. Intensif pajak juga diberikan pada perusahaan yang punya komitmen untuk mendaur ulang sampahnya.

Sedangkan perusahaan yang menghasilkan produk dengan plastik, harus siap menanggung pajak yang tinggi. Jika perusahaan bisa mendaur ulang 95% sampah mereka, maka pemerintah bisa membebaskan pajak. Kebijakan ini sangat efektif untuk menekan produksi sampah plastik.

6.     Swedia

Swedia menjadi salah satu negara yang kekurangan sampah. Tidak percaya? Negara ini nyatanya telah berhasil merecycle 99% sampah yang dihasilkannya. Bahkan kebijakan daur ulang telah mereka jalankan mulai tahun 1975.

Semua jenis sampah di sini didaur ulang dengan berbagai metode. Tentunya mereka punya teknologi super canggih. Apalagi sekarang Swedia mulai impor limbah sampah untuk dijadikan sebagai bahan bakar.

Proses daur ulang sampah bertujuan utama untuk menjaga kelestarian bumi. Jika manusia bisa merecycle sampah dengan baik, maka sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui bisa lebih dihemat.

Daur Ulang: Pengertian, Manfaat, Hierarki, dan Contohnya

Tinggalkan komentar