Tulisan Arab Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raaji’un yang Sesuai dengan Kaidah | Arti, Makna & Penjelasan

Tulisan Arab Innalillahi – Hai teman-teman kembali lagi di portal made-blog, kali ini kami akan membahas salah satu lafadz yang cukup sering kita gunakan ketika mendapat musibah.

Musibah datang dari Allah SWT bertujuan untuk menguji kemampuan umatnya. Tentunya di setiap musibah yang terjadi pasti akan ada hikmah yang terkadung. Hikmah itulah yang harus kita syukuri dan tafakuri agar kehidupan kita jauh lebih baik lagi.

Kita pasti sangat taku untuk kehilangan orang-orang yang kita sayangi seperti orang tua, saudara, sahabat dan kekasih.

Tapi, memang sudah sunatullah bahwa kita hidup di dunia ini pasti akan mendapat ujian, tidak mungkin kita hidup terus-terusan senang. Maka dari itu kita harus sering-sering mengingat Allah dalam setiap aktifitas yang kita kerjakan sehari-hari.

Contents

Tulisan Arab Innalillahi dan Koleksi Kumpulan AutoText Tulisan Arab

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Assalamu ‘alaikum Wr. Wb)

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Wa ‘alaikum salam Wr. Wb)

وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

(Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.)

اَهْلاًوَسَهْلاً

(ahlan wa sahlan)

اَللّهُ اَكْبَرُ

(Allahu Akbar)

اَلْحَمْدُلِلّهِ

(Alhamdulillah)

اَللّهُ

(Allah)

آمِّينَ

(amin)

اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ

(Astaghfirullah)

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

(Bismillahirrahmanirrahim)

بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرِ

(Do’a untuk Pengantin)

حَلاَلً

(halal)

حَرَمً

(haram)

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

(innalillahi wa inna ilaihi raaji’uun)

اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ

(insya Allah)

جَزَاكَ اللّهُ

(jazakallah)

جَزَاكِ اللّهُ

(jazakillah)

جَزَاكُمُ اللّهُ

(jazakumullah)

لاَ هَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

(laa haula wa laa quwwata illa billah)

لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ

(laa ilaaha illallah)

مَاشَآءَاللّهُ

(masya Allah)

سُبْحَانَ اللّهُ

(subhanallah)

اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللّهُ اَللّهُ اَكْبَرُ، اَللّهُ اَكْبَرُ، وَلِلّهِ الْحَمْدِ

(lafadz takbiran)

تَقَبَّلَ اللّهُ مِنَّ وَ مِنْكُمْ

(taqabalallahu minna wa minkum)

تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ

(taqabal ya kariim)
وَ اِيَّكُمْ

(wa iyyakum)

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُوْا اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

(penutup ceramah)

Pengertian Tulisan Arab Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun

Pengertian Tulisan Arab Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun
maudisini.com

Tulisan arab Innalillahi wa inna ilaihi raji’un (Arab: انا لله وانا اليه راجعون) merupakan potongan dari ayat Al-Quran, yang terdapat dalam Surah Al-Baqarah, ayat 156. Isi penuh ayat tersebut adalah:

الذين اذا اصابتهم مصيبة قالوا انا لله وانا اليه راجعون

Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)”

Bacaan tersebut kita ketahui dengan nama bacaan “istirja” atau “tarji”. Istirja’ sendiri adalah frase umat Islam apabila seseorang tertimpa musibah dan biasanya diucapkan apabila menerima kabar duka cita seseorang.

Umat Islam harus meyakini bahwasannya Allah Yang Maha Esa yang Yang Maha Memberikan segala dan Allah pula lah yang mengambil, hal ini sebagai bentuk ujian kepada ummat manusia.

Oleh karenanya, umat Islam harus bisa menyerahkan dirinya kepada Allah dan juga jangan lupa untuk terus bersyukur kepada Allah atas segala yang mereka terima.

Pada masa yang sama, mereka bersabar dan membacakan tulisan arab innalillahi sebagai ungkapan ini saat menerima cobaan atau musibah.

Kemudian dalam syariat Islam, jika seorang Muslim ditimpa musibah, kemudia ia bersabar dan mengucapkan kalimat istirja’ maka Allah akan memberikan pahala.

Tulisan Arab Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun yang Benar

Tulisan Arab Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun yang Benar
bsdn.unas.ac.id

Mungkin sebagian dari kita masih ada yang salah dalam menyebutkan lafadz tulisan arab Innalillahi yang baik dan benar. Akibatnya sangat fatal jika sampai salah dalam menyebutkan atau menuliskannya karena bisa salah arti dan makna.

Berikut ini adalah tulisan arab Innalillahi yang benar berdasarkan Al-Quran.

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

Artinya;

Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepada Allah jualah kami kembali.

Tulisan Innalillahi Latin

Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun

Arti Tulisan Innalillahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun

اِنّا لِلّهِ وَاِنّا اِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

Artinya;

Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepada Allah jualah kami kembali.

Anjuran Membaca Innalillah Ketika Mendapat Musibah

Anjuran Membaca Innalillah Ketika Mendapat Musibah
mortyart.blogspot.com

Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un (انا لله وانا اليه راجعون)

Itulah sepenggal Kalimat yang memiliki makna mendalam dimana kita sering mendengarya saat saudara kita mengalami musibah, khususnya ketika kita kematian.

Tentunya ummat Muslim tidak serta merta mengatkan kalimat istirja ini tanpa ada landasar yang kuat dan jelas. Hal

ini berdasarkan dalam surat Al-Baqarah, berikut penjelasannya;
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ٢:١٥٥
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ٢:١٥٧

Artinya

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan,”Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.” Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”. [al Baqarah/2:155-157]

Ditambah juga adanya sabda Nabi Muhammad SAW

”Hendaklah kalian mengucapkan istirja’ terhadap segala sesuatu bahkan terhadap tali sandal yang putus karena ini termasuk juga musibah.” (HR. al Bazzar)

Jadi ucapan istirja’ (Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Roji’un) ini merupakan kalimat yang diucapkan terhadap segala musibah yang menimpa seseorang termasuk didalamnya adalah musibah kematian baik yang meninggal itu adalah seorang muslim ataupun non muslim.

Tulisan Arab Innalillahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun di Dalam Al-Quran

Tulisan Arab Innalillahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun di Dalam Al-Quran
sintesa.net

Apabila kamu hafal atau membaca surat Al-Baqarah, pastinya akan sampai ke ayat 156, sebelum melanjutkan ke ayat beriktunya coba kamu pahami dan makanai ayat tersebut.

Pada ayat 156 kamu akan menemukan ayat yang bunyinya Innalillahiwainnailaihirojiun.
Itulah dasar ayat yang dijadikan pedoman ummat Islam mengenai anjuran diperintahkannya mengucpkan kalimat tarji ketika mendapat musibah.

Adapun arti lengkapnya sebagai berikut:

“Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan;

Innalillahiwainnailaihirojiun”(Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah, dan kepada Allah jualah kami kembali). (Al Baqaarah 2: 156).

Tulisan Arab Innalillahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun di Dalam Hadits

Tulisan Arab Innalillahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’uun di Dalam Hadits

Agar kamu lebih paham dan penejelasannya lebih rinci lagi, maka kami akan menjelasankan tulisan arab Innalillahi dalam hadits.

Pada dasarnya, jika ada ayat dalam Al-Quran, sudah pastinya ayat tersebut akan diperjelas lagi dengan keterangan hadits.

Melalui hadits, kita bisa mengetahui dan memahami secara jelas bagaimana terjadinya sebuah ajuran atau perintah Allah kepada manusia khususnya umat Islam.

Intinya, dengan mengkaji hadits yang berhubungan dengan makna kandungan Al-Quran, maka kita akan mengetahui asbabun nuzul diturunkannya ayat Al Quran.

Berkaitan dengan kalimat tulisan arab Innalillahi wa inna ilaihirojiun, diriwayatkan oleh Äli bin Al Husain, dari kakeknya Nabi Muhammad SAW, Ia bersabda;

“Tidaklah seorang Muslim tertimpa musibah, lalu ia mengenangnya dan mengucapkan kalimt istirja’ (Innalillahiwainnailaihirojiun) melainkan Allah akan memberinya pahala sebanding hari ia tertimpa musibah” (Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah. Kitab Al Bidayah wan Nihayah, 8:221 oleh Ibnu Katsir).

Bentuk-bentuk Musibah dan kaitannya dengan kalimah Innalillahiwainnailaihirojiun

Sebetulnya, ketika kamu bergerak atau diam itu sama-sama bentuk sebuah ujian. Jika kamu bergerak, maka bisa dikatakan bahwa kamu sedang menjemput ujian.

Orang dengan tipe ini umumnya akan menganggap bahwa ujian atau musibah yang datang dari Allah itu sudah pasti ada jatanya masing-masing.

Selain itu, orang yang bergerak menjemput ujian ini akan menganggap bahwa ujian itu sebagi pelecut agar bisa lebih meningkatkan keimanan kepada Allah. Dengan adanya ujian harusnya akan lebih menyadari bahwa hidup itu penuh tantangan dan perjuangan.

Umur bukan lagi alasan, karena kita harus tetap menumbuhkan kebaikan serta menjalakna syariat Islam hingga akhir hayat.

Tipe selanjutnya adalah orang yang diam, orang tipe ini akan menganggap bahwa dengan diam maka ujian tidak akan datang. Padahal dengan diam pun ujian akan tetap datang menghampiri kita.

Namun, ada hal yang cukup disayangkan ketika seseorang lebih memilih untuk diam, bisa dikatakan juga bahwa diam adalah cerminan bahwa seseorang itu kurang berani dalam mengambil sebuah keputusan.

Justru dengan diam kita tidak akan mendapat apa-apa, hanya berada di posisi tersebut, pun keimanan kepada Allah pun akan tetap segitu-segitu saja.

Jadi, teruslah kita bergerak hingga menemukan kebnaran

Lantas bagaimana kaitannya dengan musibah?

Kaitannya dengan musibah tentu saja ada pada dalam takdir. Mulai musibah yang kecil (sughro) sampai musibah yang besar (kubro) semua sudah digariskan oleh Allah SWT.

Adapun musibah-musibah yang kecil contohnya terpeleset, kehilangan pulpen, atau juga saat kamu lupa menaruh barang sebenarnya hal tersebut bisa kamu ucapkan kalimat Innalillahi wa innailaihi rojiun.

Sama halnya pula dengan musibah yang bisa masuk tergolong kecil tapi terasa musibah besar seperti wafatnya seseorang atau terjadinya bencana alam gunung banjir, gunugn meletus, tsunami dan lain sebagainya.

Hal pertama yang kita lakukan adalah mengucapkan kalimat Innalillahi wa innailaihi rojiun sebagai tanda takwa dan cinta kepada sunnah Nabi Muhammad Saw.

Oleh karena itu, walaupun bentuk-bentuk ujian datang silih berganti, percayalah bahwa sebenarnya hal tersebut merupakan kasih sayang Allah kepada kita.

Allah hendak menguji siapa di antara hamba-hamba-Nya yang benar sabar dan bersungguh-sungguh dalam hal keimanan.

Jadi, dengan adanya musibah ini yang datang silih berganti dalam menempa diri kita agak kualitas keimanan kita terus meningkat.

Ada salah satu contoh dalam Al-Quran yang sudah sepatutnya kita tiru, yakni doa Nabi Zakaria yang sangat lembu dan Indah

“Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku.

Dan Sesungguhnya aku khawatir terhadap sepeninggalku, sedang istriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebahagian keluarga Ya’qub; dan jadikanlah ia ya Tuhanku seorang yang diridhai.” (Maryam: 4)

Hikmah Dibalik Kalimat Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun

Hikmah Dibalik Kalimat Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun
www.popbela.com

Banyak sekali pelajaran serta hikmah yang bisa ambil dari kalimat Innalillahi wa innailaihi rojiun. ] Sebetulnya, saat kita mendapat musibah maka langsunglah kita untuk mengucapkan Innalillahiwainnailaihirojiun adalah bukti bahwa kita sedang dibimbing Allah.

Allah SWT mengajarkan kita melalui kalimat Innalillahiwainnailaihirojiun yang akan mentalqin, mengingatkan kepada kita bahwa sebetulnya semua yang ada alam semesta ini akan kembali kepada Sang Pencipta, yakni Allah SWT.

Kalimah Innalillahiwainnailaihirojiun ini juga memberikan kita arahan bahwa hendaknya dalam menjalani hidup kita senantiasa mendahulukan Allah SW Tatau mendahulukan tauhid di atas segala-galanya.

Dengan seperti itu, maka saat kita mendapata musibah atau masalah kita bisa mengembalikannya kepada Allah.
Ingatlah Allah SWT bahwa kita harus berserah diri dan meminta bantuan hanya kepada Allah, teruslah berdoa dan meminta kepada Allah SWT.

Kalimah Innalillahiwainnailaihirojiun juga membimbing kita bahwa selaku hamba-Nya hendaknya tidak sedih berlarut-larut ketika mendapatkan musibah. Tetap bersabar dan berprasangka baik kepada Allah.

Salah satu contoh ujian yang yang cukup berat yakni ketika kita kehilangan orang yang kita sayangi, terlebih kedua orang tua.

Saat kita kehilangan mereka, hendaknya kesedihan jangan berlarut hingga menangis meraung-raung.

Teruslah bersabarlah, ingatlah bahwa kedua orang tua kita sudah maksimal menjalani hidup, Ia pasti akan ditempatkan di tempat yang terbaik di sisi-Nya.

Tugas kita kita selaku anak adalah terus mendoakan dan menjadi amal jariyah dengan cara menjadi anak yang sholeh atau sholehah agar pahala bisa terus mengalir kepada kedua orang tua.

Dengan menjadi amal jariyah untuk orang tua, maka In Shaa Allah bisa mendapat syafaat di akhirat nanti, berdoa pula agar kelak di surge nanti bisa dipertemukan kembali dengan orang-orang yang kita cintai serta sayangi.

Talqin kalimah Innalillahi wa innailaihirojiun juga mengajarkan kita bahwa hendaknya kitahidup di dunia ini jangan panjang angan-angan, karena hal tersebut adalah tipu daya setan untuk mengelabui manusia.

Ingatlah bahwa suatu saat nanti kita akan menghadap kembali kepada Yang Esa. Dengan banyak mengingat yang demikian, seseorang akan lebih berhati-hati dan senantiasa berusaha untuk melakukan amal kebajikan.

Sangat tepat jika kalimah Innalillahiwainnailaihirojiun adalah kalimah yang mencerdaskan.
Sebagai pengingat untuk kita semua, cobalah buka Q.S Al-Kahfi ayat 46 dan renungkanlah artinya dibawah ini.

“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan kebaikan yang dikerjakan secara terus-menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (Al Kahfi 46).
Penjelasan Tulisan Arab Innalillahi

Tulisan Arab Innalillahi sendiri berada di dalam Al-Quran pada surat Al-Baqarah ayat 156, berikut isi ayatnya.

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ٢:١٥٦

Artinya:

“(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)”
Allah SWT berfiman:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ

Artinya;

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan”.

Dalam menafsirkan ayat di atas, Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, (pada ayat ini) Allah SWT memberitahukan kepada kita bahwa Allah ingin menguji dan menempa para hamba-Nya.

Namun, terkadang ujian tersebut berupa kebahagiaan, dan suatu waktu dengan kesulitan, seperti rasa takut dan kelaparan.

Mirip dengan keterangan sebelumnya, Syaikh Abdur-Rahman as-Sa’di rahimahullah dalam tafsirnya menyatakan:

“Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan, bahwa Dia pasti akan menguji para hambaNya dengan bencana-bencana.

Agar menjadi jelas siapa (di antara) hamba itu yang sejati dan pendusta, yang sabar dan yang berkeluh-kesah. Ini adalah ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas para hamba-Nya. Seandainya kebahagiaan selalu menyertai kaum Mukminin, tidak ada bencana (yang menimpa mereka), niscaya terjadi percampuran, tidak ada pemisah (dengan orang-orang tidak baik).

Kejadian ini merupakan kerusakan tersendiri. Sifat hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala (ini) menggariskan adanya pemisah antara orang-orang baik dengan orang-orang yang jelek. Inilah fungsi musibah”.

Cobalah kita mencoba memakna dari “dengan sedikit ketakutan dan kelaparan,” yakni takut kepada para musuh dan kelaparan yang ringan.

Karena apabila diuji dengan rasa takut yang memuncak atau kelaparan yang luar biasa, maka niscaya mereka akan binasa.

Karena, hakikat ujian adalah untuk menyeleksi, bukan membinasakan. Sedangkan musibah berupa “kekurangan harta,” mencakup berkurangnya harta akibat bencana, hilang, hanyut, atau dirampas oleh sekelompok orang zhalim, ataupun dirampok.

Adapula bencana yang menimpa “jiwa,” yakni berupa kematian orang-orang yang kita sayangi.

Contohnya saja seperti anak-anak, kaum kerabat dan teman-teman. Atau terjangkitnya tubuh seseorang, atau orang yang kita sayangi oleh terjangkiti berbagai penyakit.

Berkaitan dengan kekurangan pada “buah-buahan,” lantaran bergulirnya musim dingin, salju, terjadinya kebakaran, gangguan dari belalang dan hewan lainnya, sehingga kebun-kebun dan ladang pertanian tidak menghasilkan sebagaimana biasanya.

Seluruh ujian yang menerpa kita adalah ujian dari Allah SWT untuk para hamba-Nya. Barangsiapa bersabar, niscaya akan memperoleh pahala. Dan orang yang putus asa, akan ditimpa hukuman-Nya.

Oleh sebab itu, Allah SWT mengakhiri ayat ini dengan berfirman:

وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

“(Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar)”.[4]

Maksud dari kutipan ayat tersebut merupakan sebuah pemberitahuan kabar gembira bagi kesabaran mereka. Pahala kesabaran tiada terukur. Akan tetapi, pahala ini tidak dapat dicapai, kecuali dengan kesabaran pada saat pertama kali mengalami kegoncangan (karena tertimpa musibah).

Berikutnya, Allah SWT menjelaskan kriteria orang-orang yang bersabar. Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“(Yaitu), orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”.

Kata-kata إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” inilah, dikenal dengan istilah istirja’, yang keluar dari lisan-lisan mereka saat didera musibah.

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata

”Mereka menghibur diri dengan mengucapkan perkataan ini saat dilanda (bencana) dan meyakini, bahwa mereka milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia (Allah Subhanahu wa Ta’ala) berhak melakukan apa saja terhadap ciptaan-Nya.

Mereka juga mengetahui, tidak ada sesuatu (amalan baik) yang hilang di hadapan-Nya pada hari Kiamat. Musibah-musibah itu mendorong mereka mengakui keberadaanya sebagai ciptaan milik Allah, akan kembali kepada-Nya di akhirat kelak.”

Allah SWT menjadikan kata-kata tulisan arab Innalillahi itu sebagai media untuk mencari perlindungan bagi orang-orang yang dilanda musibah dan penjagaan bagi orang-orang yang sedang diuji. Karena tulisan arab Innalillahi itu mengandung makna yang penuh berkah.

Firman Allah SWT (إِنَّا لِلَّهِ) ini mengandung nilai tauhid dan pengakuan penghambahaan diri, dan di bawah kepemilikan Allah.

Sedangkan firmanNya (وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ) mengandung makna pengakuan terhadap kehancuran yang akan menimpa manusia, dibangkitkan dari kubur, serta keyakinan bahwa segala urusan kembali kepada Allah.

أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ

Artinya;

“(Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya)”.

Betapa besar balasan kebaikan yang diperoleh orang-orang yang mampu bersabar, menahan diri dalam menghadapi musibah dari Allah, Dzat yang mengatur alam semesta ini.

Kata Imam al Qurthubi rahimahullah

“Ini merupakan rangkaian kenikmatan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi orang-orang yang bersabar dan mengucapkan kalimat istirja’. Yang dimaksud “shalawat” dari Allah bagi hamba-Nya, yaitu ampunan, rahmat dan keberkahan, serta kemuliaan yang diberikan kepadanya di dunia dan di akhirat. Sedangkan kata “rahmat” diulang lagi, untuk menunjukkan penekanan dan penegasan makna yang sudah disampaikan”.

Imam ath-Thabari mengartikannya dengan makna maghfirah (ampunan)[9]. Sedangkan menurut Ibnu Katsir rahimahullah maknanya ialah, mereka mendapatkan pujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ

Artinya;

“(dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk)”.

Disamping karunia yang telah disebutkan, mereka juga termasuk golongan orang-orang muhtadin atau orang yang menerima, berada di atas kebenaran.

Mengatakan ucapan yang diridhai Allah, mengerjalan amalan yang akan membuat mereka menggapai pahala besar dari Allah SWT. Dalam konteks ini, yaitu keberhasilan mereka bersabar karena Allah.

Ayat ini mengingatkan kita pula bahwa balasan bagi orang yang tidak mampu bersabar. Yaitu akan mendapat balasan dalam bentuk celaan, hukuman dari Allah, kesesatan dan kerugian.

***

Itulah penjelasan lengkap mengenai tulisan arab innalillahi yang benar beserta arti, makna serta kandungan yang tersimpan didalamnya.

Kita selaku umat muslim harus tetap berbaik sangka kepada Allah bahwasannya ujian itu adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita, pun salah satu tujuan lain adalah meningkatnya keimanan kit ajika kita bisa bersabar dalam menghadapi ujian.

Semoga bermanfaat. 🙂

Tinggalkan komentar