Rukun Islam: Pengertian, Urutan, Makna beserta Penjelasannya

Rukun islam – Setiap muslim wajib hukumnya untuk mengetahui rukun Islam, rukun Islam merupakan pedoman bagi umat Islam. Sama dengan rukun Iman yang merupakan sebuah prinsip hidup seorang muslim. Agar menjadi seorang muslim yang sempurna maka Anda harus tahu dan paham mengenai rukun Islam.

Rukun Islam ini banyak di terapkan dengan berupa gerakan fisik, berbeda dengan rukun iman. Sedangkan rukun iman orang yang muslim wajib mengimani atau menanamkan keyakinan dalam hati dan pikirannya. Berikut yang bisa Anda ketahui mengenai rukun Islam.

Contents

Yang Wajib Mengamalkan Rukun Islam

Mengamalkan rukun Islam ini wajib di lakukan oleh seseorang yang telah mencapai aqil baligh, hal ini sama seperti kewajiban seseorang untuk menjalankan ibadah sholat lima waktu. Terdapat beberapa syarat orang yang telah di hukumi wajib untuk mengamalkan rukun Islam. Adapun syaratnya adalah: 

  1. Seseorang yang telah aqil baligh (cukup umur), jika perempuan sudah haid dan jika laki-laki telah mengalami mimpi basah.
  2. Mumayiz, orang yang telah mampu membedakan antara yang benar dan yang salah
  3. Orang yang berakal (tidak gila).

Jika seseorang telah memenuhi ketiga syarat di atas, maka wajib hukumnya untuk mengamalkan rukun Islam. Namun, akan lebih baik jika sebagai orang tua atau orang yang telah dewasa untuk mendidik dan menanamkan rukun Islam kepada anak semenjak kecil.

Anak yang telah di biasakan untuk mengamalkan rukun Islam, maka nantinya akan terbiasa dan akan taat kepada perintah Allah SWT.

Pengertian Rukun Islam 

Pengertian Rukun Islam 
moondoggiesmusic.com

Seseorang dapat dikatakan sebagai seorang muslim, dapat ditentukan dari beberapa tanda, tanda tersebut dapat di wujudkan melalui lima amalan yang telah di ajarkan di agama Islam. Lima amalan tersebut bisa disebut dengan rukun Islam. Maka, jika Anda ingin diakui sebagai seorang muslim yang sebenarnya, Anda harus mengamalkan rukun Islam yang berjumlah lima.

Adapun rukun Islam yang terdiri dari lima hal itu, yaitu: Pertama, mengucapkan dua kalimat syahadat. Kedua, mendirikan sholat lima waktu. Ketiga, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Keempat, mengeluarkan zakat. Kelima, menunaikan ibadah haji. 

Ada beberapa hadist yang menjelaskan mengenai rukun Islam. Diantara hadis yang menjelaskan yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim. Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda kepada para sahabat :

“Agama Islam ini berdiri diatas lima dasar utama, yaitu dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yang artinya meyakini bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad merupakan utusan Allah. Mendirikan shalat lima waktu, mengeluarkan zakat, menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan yang terakhir menunaikan ibadah haji ke Makkah”.

Diriwayatkan pula dari salah seorang sahabat Nabi yaitu Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khattab, beliau mengatakan bahwa Nabi Muhammad c bersabda, jika agama Islam ini dibangun dan berdiri diatas lima hal yang utama, yaitu :

“Mengatakan kesaksian atas keesaan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya, mendirikan ibadah shalat, mengeluarkan zakat, pergi haji dan berpuasa di waktu bulan Ramadhan”.

5 Rukun Islam

Rukun Islam ini menjadi sesuatu hal yang penting bagi umat Islam, sehingga dijadikan sebuah acuan untuk menentukan seorang itu dianggap sebagai orang muslim atau bukan. Maka dari itu, kita sebagai seorang muslim yang sejati tentu harus benar-benar menjalankan apa yang telah di tetapkan dalam rukun Islam. Pemahaman makna dari rukun Islam juga sangat penting untuk di ketahui seorang muslim

Rukun Islam Yang Pertama, Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat

Rukun Islam Yang Pertama, Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat
www.dream.co.id

Untuk menjadi seorang muslim, mengucapkan dua kalimat syahadat merupakan pondasi yang paling utama dan wajib untuk di ketahui. Selain mengetahui Anda juga harus bisa membaca dan mengetahui arti dari dua kalimat syahadat ini. Seseorang bisa di katakan sebagai orang Islam jika dia telah mengatakan dua kalimat syahadat.

Berikut merupakan dua kalimat syahadat :

اَشْهَدُأَنْ لَا إِلَهَ إِلَّااللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًارَسُوْلُ اللَّهِ

Artinya: “aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang wajib di sembah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Jika ada seseorang yang ingin menjadi seorang muslim, maka hanya perlu untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika mengucapkan dua kalimat syahadat juga di saksikan oleh beberapa orang saksi. Ketika mengucapkannya, maka harus dengan hati yang mantap dan ikhlas untuk menjalankan segala perintah-perintah Nya dan menjauhi segala larangannya.

Wajib bagi seseorang yang telah menjadi muslim untuk menjalankan syariat Islam yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah. Ketika seseorang ingin memeluk agama Islam, maka tidak di persulit untuk melalui prosesnya. Karena dalam Islam tidak akan dipersulit bagi orang yang ingin memeluk agama Islam. 

Untuk menjadi seorang muslim yang sebenar-benarnya, maka tidak cukup hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yang keluar dari lisan. Namun Anda juga harus meyakini di dalam hati dan mengamalkan dengan perbuatan. Mudah memang jika dengan hanya mengucap dua kalimat syahadat yang dengan begitu langsung dapat merubah status menjadi beragama Islam di KTP. 

Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana menjadi seorang muslim yang sebenarnya ketika sudah beragama Islam. Cara mengimani dan mengamalkan dua kalimat syahadat yaitu dengan meyakini bahwa Allah SWT merupakan Tuhan yang wajib di sembah dan juga tidak ada sekutu baginya, yang mana Allah SWT memiliki sifat wajib Wahdaniyah, yang artinya maha esa.

Dan mengimani bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan rasul utusan Allah. Nabi Muhammad bukan seseorang yang harus di sembah, melainkan seseorang yang di muliakan di sisi Allah SWT, sehingga wajib bagi kita sebagai umatnya untuk memuliakan beliau. Arti kata menyembah dan memuliakan itu berbeda, maka jika ada yang menyembah selain kepada Allah, maka hukumnya adalah kafir.

Rukun Islam Yang ke dua, Mendirikan Shalat

Mendirikan Shalat
moondoggiesmusic.com

Shalat dalam Agama Islam merupakan sebuah pekerjaan yang wajib hukumnya. Jika sesuatu hal di hukumi wajib, maka jika seseorang mengerjakannya maka dia akan mendapat pahala dan jika dia meninggalkan maka akan mendapat dosa. Sholat sendiri merupakan ibadah yang di lakukan dengan rangkaian gerakan beserta dengan membaca doa.

Menurut bahasa sholat adalah gerakan yang di awali dengan bacaan takbir dan di akhiri dengan membaca salam. Sebagai umat muslim wajib melaksanakan sholat dalam lima waktu, di luar dari lima waktu itu, maka shalatnya di hukumi sebagai ibadah sunnah. Ibadah sunnah berarti jika di kerjakan mendapat pahala dan jika di tinggalkan tidak di hukumi dosa.

Lima waktu sholat yang di wajibkan untuk umat Muslim adalah shalat magrib, shalat isya’, shalat subuh, shalat ashar dan shalat dhuhur. Lima waktu shalat tidak boleh ada yang di tinggalkan, meski Anda dalam keadaan dan kondisi bagaimanapun.

Sedang sholat sunnah seperti sholat Duha, sholat Qiamul layl, sholat Istikharah dan sholat sunah lainnya dapat di lakukan di luar waktu sholat wajib.

Perintah untuk mendirikan shalat bagi orang muslim ini juga telah di atur didalam Al-Quran surat An-Nisa’ ayat 103. Allah telah berfirman “sesungguhnya shalat merupakan sebuah kewajiban yang telah di tentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.

Ketika Anda akan menunaikan ibadah shalat, Allah telah menetapkan syariat sebelum shalat kita harus dalam keadaan suci dan bersih. Suci dari hadas kecil maupun hadas besar, suci tempat dan pakaian. Ketika Anda akan melaksanakan sholat, secara tidak langsung Anda juga di perintahkan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan membiasakan untuk bersih dari segala najis. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

Diwajibkan untuk melaksanakan perintah shalat bagi mereka yang telah sampai pada usia aqil balig atau sudah dewasa. Dikatakan sudah dewasa yaitu sekitar usia 11-12 tahun, jika perempuan dia telah mengalami haid. Perintah shalat ini tidak hanya di kerjakan sekali atau dua kali saja, namun shalat ini dilakukan hingga seumur hidup sampai kematian tiba. 

Tetap di wajibkan untuk melaksanakan shalat meski dalam kondisi bagaimanapun, baik dalam keadaan yang mencekam dan menakutkan bahkan dalam kondisi sakit sekalipun. Islam tidak mempersulit ketika seseorang akan melaksanakan ibadah, untuk itu ada keringanan bagi mereka yang sedang mengalami sakit ketika akan mengerjakan sholat. 

Jika seseorang sakit dan tidak dapat menjalankan shalat dalam keadaan berdiri, maka boleh duduk. Jika sakit hingga parah sampai tidak bisa menggerakkan badan, shalat boleh di lakukan dengan keadaan tidur telentang, miring, bahkan dengan menggunakan isyarat mata.

Rukun Islam yang ke tiga, Mengerjakan Puasa di Waktu Bulan Ramadhan

Rukun Islam yang ke tiga, Mengerjakan Puasa di Waktu Bulan Ramdhan
www.liputan6.com

Sama halnya dengan melakukan shalat, melaksanakan puasa di bulan Ramadhan hukumnya juga wajib bagi seorang muslim. Puasa ada dua macam yaitu puasa wajib dan puasa sunnah. Puasa ini diartikan sebagai kegiatan menahan nafsu, nafsu lahir maupun batin.

Puasa merupakan menahan nafsu makan mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari. Saat menjalankan ibadah puasa ada kegiatan yang termasuk sunnah, yaitu makan sahur. Dan juga dianjurkan untuk segera mengawali buka puasa ketika adzan magrib telah berkumandang.

Menurut ilmu medis, puasa ini sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita. Ketika sedang menjalankan ibadah puasa, secara tidak sadar ternyata Anda telah mengistirahatkan lambung selama satu bulan.

Karena jika tidak sedang berpuasa, lambung kita bekerja dengan cukup berat yaitu mengelola dan menggiling makanan selama ber bulan-bulan. Proses mengistirahatkan lambung ini bisa juga untuk membersihkan saluran pencernaan.

Puasa di bulan Ramadhan merupakan puasa yang wajib di jalankan oleh seorang muslim. Di bulan ini kita di wajibkan untuk hawa nafsu yang dapat membatalkan ibadah puasa, seperti tidak boleh makan dan minum. Bulan puasa ini dikatakan sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan.

Allah banyak menurunkan pahala bagi orang-orang yang mampu melaluinya dengan baik dan ikhlas. Dan juga terdapat manfaat berupa kesehatan bagi tubuh kita ketika menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Terdapat perintah untuk menjalankan ibadah puasa di dalam Al-Quran, yakni dalam surat Al-Baqarah ayat 183 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman wajib bagi kamu untuk menunaikan ibadah puasa dan wajib atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.

Berdasarkan pengertian ayat di atas menunjukkan bahwa menjalankan puasa bukan hanya bagi umat muslim saja, tetapi juga untuk umat terdahulu perintah puasa ini di sampaikan. 

Menurut hadis yang telah di riwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’ad Ra, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam pernah bersabda jika kelak terdapat pintu yang bernama Ar-Rayyan. Dimana pada hari kiamat kelak ada orang yang masuk melewati pintu tersebut, maka dia merupakan termasuk golongan orang-orang yang rajin menjalankan ibadah puasa.

Tidak ada yang diperbolehkan untuk melewati pintu tersebut, kecuali orang-orang yang rajin berpuasa. Orang-orang yang rajin berpuasa nantinya mereka akan di panggil lewat pintu tersebut. Ketika orang-orang itu di panggil, maka mereka akan berlomba-lomba untuk masuk ke surga melalui pintu tersebut.

Pintu tersebut akan di tutup kembali ketika sesudah orang terakhir melewatinya. akan di tutup kembali dan tak ada seorangpun lagi yang bisa memasukinya.

Rukun Islam Yang ke Empat, Mengeluarkan Zakat 

Rukun Islam Yang ke Empat, Mengeluarkan Zakat 
www.dream.co.id

Perlu kalian ketahui bahwa di sebagian harta yang di karuniakan Allah kepada kita, ternyata ada sebagian milik orang lain. Maka sebab itu perlunya kita berzakat, agar orang lain yang memiliki hak untuk mendapatkan sebagian harta tersebut dapat memperolehnya kembali.

Bukan hanya itu, fungsi dari kita mengeluarkan zakat adalah untuk membersihkan harta yang kita miliki. Jika kita telah mengeluarkan zakat, maka Allah SWT akan mempercayakan harta yang lain untuk kita. Anda tidak perlu merasa khawatir ketika hendak mengeluarkan zakat, karena semua telah di atur dalam syariat Islam.

Dari keseluruhan jumlah total aset serta harta benda yang kita miliki, jumlah zakat yang harus di keluarkan adalah sebesar 2,5 %. Jika Anda tak bisa memberikannya secara langsung, kini semua telah ada jalan keluarnya, Anda dapat menyerahkan zakat yang akan di keluarkan melalui badan amil zakat nasional, atau bisa disebut juga dengan BAZARNAS.

Zakat ini bermanfaat untuk membantu perkembangan perekonomian negara, selain itu zakat juga dapat menjadi sesuatu yang membahagiakan bagi para fakir miskin. Mereka akan merasa dikuatkan dengan rasa peduli dan kasih sayang dari sesama saudara muslim.

Selain itu, zakat ini mengandung makna bahwa dengan mengeluarkan zakat kita bisa terus menjaga tali silaturahmi dan saling menolong sesama saudara muslim. Terdapat dua macam zakat, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah yaitu zakat yang di keluarkan ketika sesaat sebelum umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri atau pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan.

Zakat fitrah wajib hukumnya bagi orang muslim yang mampu. Zakat yang di keluarkan bisa berupa uang atau bahan makanan yang pokok seperti beras dan jagung. Yang kedua adalah zakat mal, zakat mal merupakan zakat yang di keluarkan untuk hasil perniagaan atau zakat karena memiliki harta benda seperti mas batangan yang di simpan.

Zakat mal ini di keluarkan baru ketika barang atau benda telah mencapai kurun waktu nisab atau sudah satu tahun. Untung menghitung berapa banyak zakat mal yang di keluarkan, Islam telah memiliki perhitungan sendri. Maka dari itu, jika Anda adalah seorang pedagang maka mempelajari zakat mal ini merupakan suatu hal yang penting.

Didalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 43 Allah SWT juga telah berfirman, yang artinya : “Maka dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat, serta rukuklah kamu bersama dengan orang-orang yang rukuk. Maka itu sebabnya mengapa zakat ini sangat penting dan disyariatkan dalam rukun Islam. Zakat ini juga sebagai perbaikan ekonomi serta untuk rasa kemanusiaan dengan sesama saudara muslim yang kekurangan. 

Rukun Islam Yang ke Lima, Menunaikan Ibadah Haji Bagi Yang Mampu

Rukun Islam Yang ke Lima, Menunaikan Ibadaha Haji Bagi Yang Mampu
www.islampos.com

Siapa yang tak ingin menunaikan ibadah haji ke Makkah, setiap muslim pasti dalam hatinya memiliki keinginan untuk beribadah ke sana. Ibadah haji sendiri merupakan ibadah yang di lakukan di Makkah al Mukarramah, dengan melakukan beberapa kegiatan di sekitar ka’bah di kota Makkah dan Madinah.

Kegiatan yang di lakukan ketika menunaikan ibadah haji diantaranya adalah lempar jumrah, tawah, berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang sudah tertera di rukun haji. Ibadah haji ini dilakukan ketika pada bulan Dzulhijjah atau ketika memasuki hari raya Idul Adha.

Untuk menunaikan ibadah haji, memang mengeluarkan biaya yang cukup besar, tidak hanya menyiapkan keperluan yang akan di butuhkan ketika menunaikan haji di Makkah, namun kita juga perlu menyiapkan keperluan yang di butuhkan oleh keluarga yang akan kita tinggalkan di rumah.

Tidak hanya masalah kesiapan materi saja, namun juga harus dengan mempersiapkan kesehatan jasmani juga. Pergi haji hanya di wajibkan bagi mereka yang memiliki kesiapan baik secara moril maupun materiil. Maka dari itu, meski menunaikan ibadah haji termasuk rukun Islam, namun karena tidak semua orang mampu, jadi ibadah haji ini di hukumi wajib bagi orang yang mampu saja. Begitulah Islam, memudahkan semua hal yang dianggap sulit.

Baca Juga Sunan Kalijaga

Itu tadi penjelasan mengenai rukun Islam, perlu sebagai seorang muslim kita menanamkan dalam hati niat untuk dapat melaksanakan rukun Islam. Teruslah melakukan kebaikan, walaupun banyak rintangan yang akan kita temui di depan nanti. Karena Allah mempermudah jalan bagi orang yang akan melakukan kebaikan. Semoga keimanan kita semakin bertambah dan kita termasuk dalam orang-orang yang akan masuk surga. Amiin. 

Tinggalkan komentar