Puisi Sahabat – Siapa yang tak mempunyai sahabat di dunia ini? Sahabat adalah mereka yang selalu ada di kala suka maupun duka dan mereka yang menggenggam tanganmu serta tak melepaskannya. Ungkapan pada sahabat bisa melalui apa saja. Misalnya berpuisi, puisi bisa menjadi ungkapan terbaik untuk sebuah rasa terima kasih. Tentang sebuah kenangan yang tel
Contents
- Puisi Sahabat Sejati
- Puisi Sahabat Lama
- Puisi Sahabat Singkat
- Puisi Sahabat Empat Bait
- Puisi Sahabat Kecil
- Puisi Sahabat Dua Bait
- Puisi Sahabat Lima Bait
- Puisi Sahabatku
- Puisi Sahabat Ceria
- Puisi Sahabat Dari Widji Thukul
- Puisi Sahabat Terbaik
- Puisi Sahabat Menyentuh Hati
- Puisi Sahabat Bahasa Inggris
- Puisi Sahabat Karya Chairil Anwar
- Puisi Bahasa Inggris Dan Artinya
- Puisi Sahabat Karya Gus Mus
- Puisi Sahabat Karya Kahlil Gibran
- Puisi Sahabat Tersayang
- Puisi Sahabat Karya WS Rendra
- Puisi Sahabat Karya Agam Wispi
- Puisi Sahabat Karya Idrus Tintin
- Puisi Sahabat Karya Ajib Rosidi
- Puisi sahabat tiga bait
Puisi Sahabat Sejati
Sudah lama sejak temu tahun lalu
Tak ku sangka sudah senja kita kini
Rambut putih dengan kulit keriput sana sini
Duduk di pelataran rumah di temani secangkir kopi
Teringat masa remaja dahulu
Bisa berlarian kesana kemari
Mengejar layangan yang lari dari sang tuan
Memanjat pohon tuk coba menggapai
Teringat masa sekolah dahulu
Menaiki pagar agar tak tertangkap algojo
Istirahat tiba kita berakar di warung-warung tepi jalan itu
Sungguh kenangan yang indah di angan
Tak sampai jiwa menggebu
Menuut hati dikala rindu
Kini kita duduk bersisian
Mengobrol ria tentang masa juang
Masih dengan kenangan yang sama
Kita tertawa di antara masa yang menertawakan
Di antara waktu yang telah berselang
Nyawapun bisa kapan melayang
Adzan maghrib berkumandang
Surau-surau mulai membuka tirai mereka
Kita berjalan dengan gagah dengan sarung terlilit badan
Ku harap kita sama dalam tujuan
Selalu dan selalu terkenang
Puisi Sahabat Lama
Tak kusangka pertemuan terjadi
Setelah lama kita tak bersua
Lalu kita bernostalgia
Tentang kecil dan suka duka
Masih kuingat jelas sapamu
Yang cadel sebab belum juga tumbuh gigi
Kita terlalu polos kala itu
Tak tahu pula aksara
Dan kini saat kita bertemu lagi
Persahabat terjalin kembali
Perpisahan layaknya tak pernah hadir antara kami
Duka rindu kini terobati
Sering kuingat masa kita duduk di bangku taman sore itu
Aku menangis sebab hati yang berdebar
Juga mengenai periode pertamaku
Kau penenang disegala sendu
Tak mampu kuungkap terima kasih pada sang waktu
Yang memberi restu pada temu
Yeng memberi sirna akan rindu
Kini hanya bahagia dalam diri
Saat ketenangan merasuk sanubari
Memberi segar pada sebuah rasa hati
Tak pernah hilang dari risi
Rasa kasih yang abadi
Puisi Sahabat Singkat
Dingin malam ini
Tak kuat diri menehan sepi
Nanar mata menetes air rindu
Tak kujumpai dimanapun tempatmu
Sahabatku..
Akankah aku masih dikenang oleh sanubarimu
Akankah temu menghampiri kita
Sudah sewindu sejak kau pergi
Sahabatku
Kala kita bertemu nanti
Aku akan menyapamu lebih dulu
Aku akan mendekatimu lebih dulu
Sahabatku…
Ku tahu waktu bergulir begitu cepat
Sehingga tak terasa sudah sedewasa ini
Namun bagiku kau masih sahabat sejati
Sahabatku…
Sang pelita dikala duka
Tak pernah menyalahkan atau memojokkan
Selalu mengusah dengan kasih sayang
Kita adalah ciptaan Tuhan
Yang kan menghilang jika waktu datang
Hingga kucoba mengukir kenangan
Agar abadi di dunia yang fana
Untuk itu..
Maukah kau mewujudkan
Cita sahabat karibmu ini
Sampai dipenghujung senja hari ini
Puisi Sahabat Empat Bait
Lagit biru menyapaku
Juga indahnya ikatan yang terjalin
Kalbuku selalu rindu tuk bertemmu
Ingin kusemai terus persahabatan ini
Indah pelangi telah kita seluncuri
Langit luas pun akan kita itari
Bagai kepak sayap-sayap bebas
Menyaksikan indah lembayung senja
Saat arunika mulai menyapa
Kita berjalan menyusuri hijaunya desa
Sambil canda tawa terlontar
Tak pernah kusimpan bosan pada jiwa
Kala terik mulai bertahta
Kita berteduh pada rindangnya pepohonan
Sambil bercerita bernostalgia
Menghilangkan dahaga pada raga
Puisi Sahabat Kecil
Sahabat karibku
Telah banyak hal terlalui antara kita
Entah suka atau duka semua sama saja
Sebab kau sang penetral segala
Bak ombak yang tak pernah menyakiti karang
Bak garam yang selalu ada di lautan
Kau pengikis segala rasa duka
Penerbit senyum di ujung senja
Setiap pagi terdengar sapamu
Kau melonggok dari balik jendelamu
Melambai padaku yang masih tersayup
Tak seperti kau yang cemerlang
Sahabat karibku
Jika waktu sedang tak baik
Maukah kau terus berkawan
Sebagai peredam segala gejolak hati yang tertambat
Sahabat karibku
Ikrarkan persahabatan selamanya
Sampai ruh hilang dari jiwa
Mari terus bersama
Puisi Sahabat Dua Bait
“Cinta abadi”
Persahabatan adalah kata lain dari cinta
Kala deras menyapu bumi
Terik juga membuat peluh membasahi diri
Kau hadir bagai oase di tengah gurun
Hadirmu menjadi penyejukku
Harum semerbakmu seolah penawar segala rindu
Tuturmu kala itu padaku
Jangan takut tuk melangkah
Tutup rapat pintu kemunafikan
“Tak bersua lagi”
Dulu…
Kau penyemangatku
Dulu…
Aku jugatempat bersandar bagi lelahmu
Namun apa daya saat ini
Ada jarak yang memisahkan diri
Kini …
Tak bisa ku bendung lagi
Segala rasa rindu di kalbu
Inginku bersua lagi
Namun kutahu mustahil tuk lakukan itu
Karena duniamu sudah tak di sini lagi
“ pertemuan”
Bukan mereka yang paling lama
Juga bukan tentang siapa yang lebih dulu
Namun kamu, iya kamu
Yang tetap bertahan di sisiku
Kala suka maupun dukaku
Meski kadang marah hinggap padamu
Sejak temu kala itu
Kau menjadi sahabatku
Sejak temu kala itu
Kita saudara dalam dunia yang sebentar
Puisi Sahabat Lima Bait
Lagu persahabatan menghidupkan jiwa
Yang lama terpuruk sebab luka menganga
Bunga-bunga mulai mekar kembali
Diterpa hujan juga kebaikan sang nurani
Sebersit senyuman sebagai persahabatan
Jari yang terpaut tanda kecocokan
Satu tepukan pundak bagai akrab sudah lama berjalan
Hanya kata sahabat yang mewakili segala hati
Kini langit mulai cerah
Dihiasi awan putih bak salju
Setiap satu langkah kita
Adalah awal menuju perjalanan
Meski kadang kala marah hadir antara kita
Namun genggaman erat tak lepas begitu saja
Tali kekang tak putus sedemikian rupa
Sebab harapan kan selalu mengikat
Kamu…
Lengkapi diri yang sering gelisah ini
Berjalan bersisian meski ada haling rintang
Entah keberhasilan atau kegagalan
Kita kan selalu melangkah dan bertautan tangan
Puisi Sahabatku
Tak lekang waktu berselang
Sahabatku kan selalu datang
Menghilangkan duka dan menebar senyuman
Dialah sahabat seperjuangan
Tiga setengah tahun lalu
Kita bertemu di kala terik menyapu bumi
Awal cerita sebab sepenanggungan
Lalu akrab melingkupi kau dan aku
Temanku
Biarlah hubungan ini abadi
Diantara ke fanaan dunia misteri
Semoga langit pun merestui
Kasih…
Semoga tujuan sama akan rahmad-nya
Mari berjalan di jalan Tuhan
Agar abadi hubungan kan terkenang
Meski suatu saat waktu tak mengizinkan
Dan kita harus berpisah sebab meraih impian
Ku berharap tak terlupakan
Dalam benak dan angan dirimu kawan
Puisi Sahabat Ceria
Mari kita bermain bersama
Bercanda bersuka ria
Menghilangkan penat yang ada
Tuk hapuskan duka nestapa
Kini waktuku dan waktumu adalah sama
Berharap selalu ada waktu suka
Dan sirnakan luka menganga
Yang ada hanya tawa
Saat hujan mulai jatuh ke bumi
Kita senandungkan lagu ceria
Berputar-putar di antara hujan yang membasah
Berteriak gembira seakan tanpa beban
Mari rasakan kembali kebahagiaan
Tak ada amarah ataupun dendam
Bebaskan dirimu, lepaskan
Tak ada luka yang abadi
Saat matahari tak tertutup awan
Kita berjalan dan duduk di bawah pohon rindang
Ditemani secangkir penghilang dahaga
Dan sirnalah semuanya
Ingatkah saat kita pesta piyama
Berperang bantal sampai titik darah penghabisan
Dan tertawa bersahutan
Lalu tertidur tak tahu kapan
Puisi Sahabat Dari Widji Thukul
Widji Thukul adalah seorang aktvis dari Partai Rakyat Indonesia yang pernah dituduh subversih oleh pemerintah masa orde baru. Hal ini menyebabkan ia harus berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain.
Apa nasih harus seperti ini
Selalu dengan sepeda rongsokan dan karatan itu
o.. tidak adik!
Ayo kita melawan
Waktu yang bijak bestari
Sudah pernah mengajar kita
Cara menghadapi sebuah derita
Kila yang beri senyum pada mereka
Kepada masa depan
Jangan serahkan diri pada ketakutan
Karena kita harus terus bergulat
“ Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu”
Apa sebenarnya guna ilmu
Jika hanya guna untuk mengibuli
Sebenarnya apa gun abaca buku
Kalau mulut kau bungkam selalu
Moncong senjata dimana saja
Berdiri kongkalikong dengan gagahnya
Di desa-desa rakyatpun dipaksa
Tuk menjual tanah mereka
Tapi, tapi, tapi, tapi
Harus murah harganya
Dari kampung ku terima kabar itu
Kau geledah rumahku
Kalian jarah karya-karyaku
Tapi ucapan terima kasih ku lontarkan
Sebab kalian tak memperkenalkan
Sendiri
Pada anak-anakku kalian mengajar
Tentang sebuah kata penindasan
Yang kini tak lagi diajarkan
Di sekolah-sekolah jaman sekarang
“ Hari Itu Aku Akan Bersiul”
Saat pemilihan tiba
Ku kan masuk dapur rumah ku
Kujumlah gelas serta sendokku
Bertambahkah jumlahnya
Pemilu oo.. pilu,pilu
Yang kiranya menepis perkawanan dan tinggallah lawan
Hari pemilu nanti
Tak kan aku kemana pergi
Akn ku bercerita padamu nanti
Apakah penuh katung beras, minyak tanah dan gula
Saat pesta telah selesai
Akan ku ceritakan padamu nanti
Pemilu oo.. pilu, pilu
Aku kan bersiul-siul
Tentang proklamasi kemerdekaan ku
Akan ku bernyanyi sekeras-kerasnya
Akan aku kibarkan hakku tinggi, tinggi
Kan kurayakan bersama nasi hangat dan sambel bawang
Pemilu oo.. pilu, pilu
Puisi Sahabat Terbaik
Sahabat…
Meski raga terpaut jauh disana
Rasa kasih kan abadi
Meski genggaman tak lagi dapat jumpa
Surga cinta kan terkenang sampai nanti
Sahabat..
Kini hujan kulalui dengan sendiri
Kini cerah tak ada lagi suaramu yang meneriakkan namaku
Tak ada ejekan-ejekan kecil darimu
Dunia sunyi menerpa diri
Sahabat..
Akankah kita bersua lagi
Meskipun tak ada koneksi penghubung
Namun aku yakin kau sahabat sejati
Yang tak akan kalah dengan jarak tak abadi
Sahabat
Kini ketika ku gapai langit
Tak kutemukan kau di antaranya
Ku coba gapai pelangi
Tak kutemukan warnamu
Entah kita kan bersua atau saling pergi
Kau tetap sahabat terbaik yang menghiasi likunya jalan diri
Puisi Sahabat Menyentuh Hati
Ku tahu matamu nanar saat ini
Merantau sedih dalam jiwa tak berpenghuni
Berteriaklah jikakau mau
Akan kuredam suaramu dari mereka
Aku terdiam bagai patung yang menapaki tanah
Melihatmu terpuruk bak raga tak punya jiwa
Menatap kosong entah kemana
Yang ku tahu tak ada hasrat hidup di dalam sana
Menangislah kawan
Ada pundakku yang kan setia jadi sandaran
Tak usah ada sungkan menerjang
Karena kita telah berikrar tuk saling menguatkan
Sadarlah kawan
Ada aku sebagai penunjuk jalan
Tuk menuntunmu kembali pada keceriaan
Bukan duka yang mengiringi seperti saat ini
Ketahuilah kawan
Aku kan selalu disini
Untuk menguatkanmu yang tak pernah sendiri
Karena akan selalu ada aku di sisi
Kemarilah kawan
Datanglah pada kebahagiaan
Jangan jadikan pilu mengendalikanmu
Karena kehilangan adalah bagian dari kehidupan
Puisi Sahabat Bahasa Inggris
My best friend…
Many times we have passed
Many flavours that we successfully passed
Also the obstacle that once approached
Remember when the beach was the objecy of our observation
The expanse of open sea is endless
Also waves surpassing the reef
Become an forgettable memory
My best friend…
It was neber forgotten at the time
Have I ever told you?
That memories are eternal
Although wrinkles will present themselves
Even thiugh these memories age
But you and I will remember each other from the beginning again
Then live a day like today
Let’s promise
For never trying to leave
And complete your self
With love from true friends
The sky began to hum melodious
Speck that sound like melody music
A dark night is tense
You are in every long sleep
Puisi Sahabat Karya Chairil Anwar
DERAI CEMRA SAMPAI JAUH
Seakan malam mulai menjelang
Ada dahan pada tingkap rapuh
Pukuln angin yang terpendam
Saya sekarang bisa tahan
Sudah lama sejak bukan kanak lagi
Tapi dulu pernah ada suatu bahan
Yang tak menjadi perhitangan kini
Hidup katanya hanya menunda kekalahan
Menambah terasing dari cinta sekolah rendah
Dan kau tahu, ada yang tetap tidak terucap
Sebelum akhirnya kami pun menyerah
“ Selamat Tinggal”
Saya mulai berkaca
Terdapat muka penuh luka
Siapakah yang punya?
Menderu hatiku dan kudengar seru
Apa benar hanya angin yang berlalu
Lagu lain pula
Menggelepar pada tengah malam yang buta
Ah…!
Semua mengental, semua menebal
Semua tak ku kenal
Selamat tinggal
“ sajak Putih”
Tali warna pelangi tempat bersandar
Depanku memakai tudung sutra senja
Pada hitam matamu terdapat kembang mawar dan melati
Rambutmu yang harum mengalun bergelut bersama senja
Nyanyian sepi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka dalam air kolam jiwa
Dadaku pun dipenuhi irama merdu lagi
Menarik untuk menari seluruh dari aku
Hidup dari hidup aku, pintu itu terbuka
Ketika matamu bagiku menengadah
Selama darahmu dapat mengalir dari sebuah luka
Meski mati jiwa dan raga
Takkan membelah kita
Puisi Bahasa Inggris Dan Artinya
Friend..
Your presence is like a lamp for the rest of your life
Thanks to you I can deal with many flavors
Whether it’s happy or sad
I think I can challenge everything
Friend
Stay by your side until old age
Don’t move even for a moment
Because I can paint happily too
So you don’t come to tears
Let’s mrnyususri trails that may not always be flat
Although the gravel is cruel on human feet
Although steep road traversed
We are related
And face it all
If later you and I have to leave each other
To achieve dreams when I was a child-
Don’t forget all forms of memory
Do not throw away all the hopes that were once a dream
Make them the shadow that will continue to follow
Waving at me in the dark night at the twinkling of the stars
Say you’re good even without me by my side
And I will wave to you
Wish you well always
Easy as that
Me and you who share stories
A ridiculous experience that is never forgotten
Keep all the secrets of those who don’t know anything
Be Happy
My dear friend
Artinya
Sahabat..
Hadirmu bagai pelita dalam sisa usia
Berkatmu ku bisa hadapi banyak rasa
Entah itu senang maupun duka
Rasanya ku bisa menantang meresemua
Sahabat
Tetaplah disisi hingga usia senja
Jangan beranjak walau sesaat
Karena aku pun bisa melukis bahagia
Agar kau tak datang pada tangis
Mari mrnyususri setapak yang mungkin tak selamanya rata
Meski batu kerikil kejam pada kaki manusia
Meski curam jalan yang dilalui
Kita kan bertautan
Dan menghadapi itu semua
Jika nanti kau dan aku harus saling pergi
Tuk meraih mimpi di kala kanak-kanak-
Jangan lupakan segala bentuk memori
Jangan buang segala asa yang pernah menjadi mimpi
Jadikan mereka bayangan yang kan terus mengikuti
Melambailah padaku di antara gelapnya malam pada kerlipan bintang-bintang
Katakan kau baik meski tanpa aku disisi
Dan aku kan melambai padamu
Berharap kau baik selalu
Semudah itu
Aku dan kau yang saling berbagi cerita
Pengalaman konyol yang tak pernah terlupa
Menyimpan segala rahasia dari mereka yang tak tau apa-apa
Selamat berbahagia
Sahabatku tercinta
Puisi Sahabat Karya Gus Mus
“Kau ini bagaimana atau aku harus bagaimana”
Bagaimana kau ini
Kau menyuruh aku untuk berfikir
Ketika aku berfikir tuduhan kafir kau beri padaku
Harus bagaimanakah aku…
Kau menyuruhku untu bergerak
Aku bergerak pun kau waspadai
Kau menyuruhku agar tak banyak tingkah
Saat aku diam kau menuduh aku sebagai apatis
Bagaimana kau ini
Kau menyuruh seorang aku untuk memegang prinsip
Lalu saat aku memegang prinsip
Kau tuduh aku seorang yang kaku
Kau ini bagaimana…
Kau menyuruhku untuk toleran
Namun di saat yang bersamaan kau tuduh aku plinplan
Aku harus bagaimana
Suruh aku untuk bekerja
Dan kau ganggu aku saat itu pula
Kau ini bagaimana…
Kau perintah aku tuk taqwa
Tapi khotbah agamamu membuatku gila karenanya
Kau menyuruh tuk mengikuti langkahmu
Padahal langkahmu tak jelas kemana arahnya
Harus bagaimanakah aku
Kau suruh aku untuk menghormati hukum
Namun kebijaksanaanmu menyepelekannya
Kau menyuruhku untu disiplin
Namun saat yang sama
Kau mencontohkan yang lain
Kau pun berkata bahwa Tuhan itu dekat
Namun kenapa kau memanggil Tuhan dengan pengeras suara setiap saanya
Kau pernah bilang suka akan kedamaian
Namun kau ajak bertikai aku setiap hari
Aku harus bagaimana…
Kau menyuruhku untuk membangun
Namun kau tega merusaknya
Kau suruh diri ini menabung
Aku menabung kau menghabiskannya
Kau menyuruhku menggarap sawah
Lalu kau Tanami rumah di atasnya
Katamu aku haruslah punya rumah
Saat ruah ku punyai kau ratakan dengan tanah
Harus bagaimanakah aku
Judi kau larang padaku
Namun permainan spekulasimu malah menjadi-jadi
Bertanggung jawab kau suruh aku
Namun Wallahu A’lam Bis Showab terus kau ucap
Kau ini bagaimana
Kau suruh aku untuk jujur
Aku jujur kau menipuku
Kau suruh untuk sabar
Aku sabar kau menginjak tengkukku
Kau suruh aku memilihmu sebagai wakil aku
Aku pilih kau, kau bertindak semaumu
Kau bilang selalu memikirkanku
Kusapa sedikit saja kau rasa terganggu
Kau ini bagaimana
Bicaralah kau bilang
Aku pun bicara dan kau bilang aku ceriwis
Kau bilang kritiklah
Aku kritik kau pun marah
Kau bilang untuk mencarikan alternatifnya
Ku beri alternative kau bilang jangan hanya mendikte saja
Bagaimana kau ini
Ku bilang terserah padamu
Tapi kau tak mau
Saat ku bilang terserah kita
Namun kau tak suka
Aku bilang terserah aku
Namun kau memaki aku
Kau ini bagaimana
Atau aku harus bagaimana
Puisi Sahabat Karya Kahlil Gibran
Bukanlah cinta yang benar-benar cinta
Melainkan hanya sebuah jaring
Serta hanya kesia-siaan sebagai hasil tangkap
Saat ia harus tahu menahu mengenai ombakmu
Biarkan ia juga tahu tentang banjir-banjirmu
Sebenarnya untuk apa seorang sahabat kau cari
Sedangkan waktu kau bunuh lenyap?
Carilah sahabat dengan waktu yang selalu untuk hidup
Karena adanya hanya untuk memenuhi kebutuhanmu
Namun bukanlah kekososnganmu
Dan dalam dan berkat manisnya persahabatan
Biarkan dan selalu ada tawa kebahagiaan
Puisi Sahabat Tersayang
erat cinta kala itu
genggaman tangan kita takkan terlepas jua
serta masih kuingat cuplikan memori itu
yang terlihat begitu polosnya
tautan tangan kan selalu tergenggam
kemanapun arah kaki berjalan
baik lorong kecil maupun jalan setapak yang besar dan panjang
untuk mencapai sebuah tujuan
kau hadir bagai setitik cahaya
seperti lilin temaram diantara gulita
bagai kerlip bintang di antara kelam
memberi hangat dikala dingin menusuk jiwa
entah suka atau duka
entah tangis ataupun tawa
kita lalui itu bersama
dengan terus bersanding doa-doa
saat datang masa remaja
menggapai impian jadi tujuan utama
kita pun mulai bermimpi di kala senja
dan terus percaya
bahwa cita bukanlah angan yang hadir dalam mimpi di tidur malam
akan ada harapan yang harus digapai tuk masa mendatang
tentang kegagalan yang akan meremukkan keyakinan
dikala itu kita tetap bergandeng tangan
bila hari kita sedang tak baik
ku doakan kasih bagi kita
ku doakan damai bagi kita
akan terus saja selama bintang masih pada tempatnya
meski kebersamaan takkan selamanya ada
meski harus sendiri kurangkai sebuah karsa
namun itu tak ada beda
karena kenangan selalu hadir dalam jiwa sang pujangga
Puisi Sahabat Karya WS Rendra
“ Telah Satu”
Kita adalah gelisah yang sama
Gelisahmu adalah gelisahku jua
Dalam kehidupan yang nyata
Dan yang kita cinta
Telah lama kita saling bertatap mata
Lalu makin mengerti tak lagi dipisah kata
Enkau peniti yang telah disematkan
Aku merupakan kapal yang berlabuh dan tertambat di tempat
Kita adalah lava
Yang tak mungkin diuraikan
“ Optimisme”
Cinta kita berdua
Bagai istana dan porselen
Dengan angin pembawa kedamaian
Pelukan membelit kita bersama
Kekuatan telah diberikan oleh bumi
Sebab lengkah kita dengan ketegasan
Muraiku,
Hati kita berdua
Adalah pelangi dengan selusin warna
Wahai rembulan yang pudar
Jenguklah jendala sahabat
Ia tidur sendirian
Hanya berteman hatinya yang rindu
Puisi Sahabat Karya Agam Wispi
Selama kau aku beradam hawa di ranjang
Kita berkembang biak bagai pohon pisang
Berserak-serak tak peduli, kini berkumpul lagi
Anak cucu, para menantu, alim atau bajingan
Menunjukkan hati
Puisi Sahabat Karya Idrus Tintin
“ Burung Waktu”
Burung waktu
Terbang dari tempat gelap
Awal penciptaan dunia
Muncullah pagi pertama
Tenun bersilang lintang dua belas warna
Dan bunga, batu, hutan
Pulau dan air
Siul kicaumu
Nyanyian yang kau bawa
Terbang menyeberangi lautan
Melintasi abad demi abad
Laju menuju masa depan
Yang masih tebal diselimuti kabut harapan dan ketakutan
Burung waktu
Setiap kali kau mencicit
Sambil memandang ke bawah
Terbang tanpa henti
Memasuki malam
Keluar siang terus menerus
Tak terhitung oleh alat dan ilmu hitung
Bawalah aku
Terbang bersamamu
Menyeberangi lautan
Melintasi abad demi abad
Laju menuju masa depan
Harapan tanpa ketakutan
Puisi Sahabat Karya Ajib Rosidi
Ingat aku dalam doamu
Di depan makam Ibrahim
Akan dikabulkan yang maha Rahim
Hidupku di dunia ini. Di alam akhir nanti
Lindungi dengan rahmat, kimpahi dengan karunia gusti
Ingat aku dalam doamu di depan makam Ibrahim
Di dalam salatmu, dalam sadarmu, dalam mimpimu
Setiap tarikan nafasku, pun waktu menghembuskannya
Jadilah berkah, semata limpahan ridho Ilahi
“ Jarak”
Berapa jauh jarak terentang
Antara engkau dengan aku
Berapa jauh jarak terentang
Antara engkau dengan urat keherku?
Tak pun sepatah kata
Memisahkan kita
“ Pertemuan Dua Orang Sufi”
Ketika keduanya berpapasan, tak sepatahpun kata teguran
Hanya dua pasang mata yang tajam bertatapan
Suhrawardi di atas kuda: “betapa dalam kulihat Samudra segala hakikat”
Dari Muhyidin di atas keledai: “ Betapa fana dia yang menjalani teladan Rasulnya”
Ketika keduanya bertemu
Tak pun kata-kata salam
Tapi keduanya telah sefaham dalam diam
Puisi sahabat tiga bait
“ Alumni”
Sepi hari tanpa canda darimu
Dari kawan tiga tahun silam
Kita coba tuk mengukir tali kekang
Hariku indah berkat kalian kawan
Meski terkadang berdebat tak dapat dielak
Namun tak ada ingin untuk lepas dari ikat
Adanya kawan takkan menyengsarakan
Mereka membuka pikiran yang tersumbat
Kawan..
Kumulai berdoa pada Tuhan
Agar kita bersama dalam kebaikan
Tak pernah sesak rasa untuk berbagi
“ Candaan kawan”
Aku dan kamu
Talah berbagi alur hidup sejak dulu
Membuat semi bunga dengan canda
Lucu bila sekelebat kenangan berkeliat mesra
Kini ku sapa langit
Dengan awan-awan putih itu
Mangamati burung yang terbang bebas di angkasa biru
Hiburan lucu kadang kau sematkan di antara cakap kita
Teman…
Rindu jiwa ini
Senda gurau yang kita rajut sampai hari ini
Di bawah senja yang berekor cakrawala
“Tak pernah sirna”
Berharap ku tak pernah sekarat
Melawan uji coba kehidupan
Hilang sudah tak bertemu kawan
Namun cinta takkan sirna
Saat kau ucap kata pisah
Mataku lebur menetes pada tanah
Nanar merah bak darah
Kucoba berpasrah
Kasihku tak pernah pudar
Sanjungku terhadapmu juga kan selalu ada
Ku ucap salam perpisahan dengan sendu
Namun ikatan abadi takkan pernah sirna
Meski jarak membentang raga
Beberapa puisi di atas khusus dipersembahkan untuk sahabat. Kira-kira puisi mana yang akan Anda persembahkan untuk sahabat Anda? atau Anda juga bisa membuatnya sendiri. Semoga menjadi inspirasi Anda untuk bisa mengungkapkan keadaan hati.
30+ Puisi Sahabat Yang Trenyuhkan Hati