Peta Dunia : Sejarah Pembuatan, Gambar dan Penjelasan

Peta dunia – Sebab hidup di zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan yang telah terbuka secara luas, maka manusia akan cenderung mudah guna mencari aneka informasi yang diperlukan – di mana didasari dengan penemuan serta penelitian yang dilakukan oleh para ahli.

Salah satu hasil dari penelitian yang kini bisa dinikmati adalah peta dunia. Ya, peta dunia merupakan salah satu hasil penelitian yang sangat penting. Ketika ingin mengetahui negara lain yang belum pernah dikunjungi atau sekadar ingin melihat bagaimana bentang bumi ini, maka membentangkan peta dunia adalah salah satu solusi yang tepat.

Dengan melihat peta dunia, maka kita bisa melihat negara-negara dan wilayah bumi. Keberadaan peta yang bisa dinikmati saat ini tidak bisa dilepaskan dari perkembangan yang terjadi pada peradaban manusia. Manusia selalu membutuhkan alat bantu guna menunjukkan arah dan tempat.

Hal tersebut dibutuhkan terutama bagi para penjelajah lautan dan pelayar. Pada zaman dahulu, tidak ada petunjuk arah yang digunakan. Oleh karena itu, nenek moyang pada zaman dulu menggunakan alam sebagai alat. Mereka menggunakan rasi bintang sebagai petunjuk untuk berlayar.

Namun, cara ini memiliki kelemahan karena pelayaran hanya bisa dilakukan pada malam hari saja sebab siang hari tidak ada bintang. Oleh karena itu, para ahli kemudian berjuang dan melakukan berbagai penelitian untuk menemukan solusi dari masalah tersebut.

Melewati proses yang panjang, akhirnya peta dan kompas menjadi solusi tepat yang ditemukan. Dengan kedua alat ini maka pelayaran bisa dilakukan kapan saja. Dalam catatan sejarah, peta dunia memiliki peran yang sangat besar terutama untuk pelayaran.

Dengan adanya peta tersebut, maka aktivitas pelayaran menjadi meningkat dan terjalin hubungan antar bangsa di dunia yang lebih dekat satu dengan yang lainnya.

Contents

Sebaran Benua di Dunia

Sebaran Benua di Dunia
pendidikanzone

Permukaan pada bumi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu perairan dan daratan. Nah, daratan yang sangat luas yang ada di bumi dinamakan benua. Dari hasil konversi sejarah, maka ada 6 benua yang ada di bumi.

Benua-benua tersebut adalah Asia, Amerika, Afrika, Antartika, Australia dan Eropa. Dalam catatan mengenai sejarah benua, hingga memasuki milenium pertama, keberadaan benua Amerika masih belum terdengar. Hal ini dikarenakan kegiatan pelayaran pada waktu itu hanya berpusat di Eropa, Asia serta Afrika.

Hingga pada akhirnya, bangsa Eropa perlahan mulai melakukan ekspedisi mengarungi Samudera Atlantik dan Pasifik. Kedua samudera tersebut adalah samudera terluas yang dulu belum pernah diseberangi. Nah, benua Amerika ditemukan sekitar abad pertengahan.

Konon, nama Amerika diambil dari nama Amerigo Vespucci. Ia adalah seorang penjelajah, pedagang serta pembuat peta dunia yang berasal dari Italia. Vespucci menyadari bahwa Amerika bukanlah bagian dari Asia.

Ia menemukan fakta bahwa Amerika yang membentang ke selatan memiliki luas yang lebih dibandingkan dengan apa yang diduga dan dipahami oleh orang Eropa pada waktu itu.

Namun, dalam catatan yang lain, ada catatan tentang ilmuwan muslim yang lebih dulu melakukan pelayaran dan menemukan benua Amerika pada tahun 1178 masehi. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut mengenai siapa penemu dari benua Amerika ini.

Lain halnya dengan benua Australia. Australia adalah benua yang paling kecil diantara beberapa benua yang ada di bumi. Nah, benua ini ditemukan pada abad ke-18 oleh seseorang berkebangsaan Inggris, bernama James Cook. Hingga saat ini, Australia masih menjadi negara bagian persemakmuran dari Inggris.

Meskipun sebagian besar benua Australia hanya mencakupi negara Australia saja, ada beberapa negara lain yang masuk dalam wilayah benua ini seperti Guinea Baru, Tasmania dan beberapa pulau yang ada di sekitarnya. Benua lain yang ditemukan belakangan adalah Antartika.

Menurut catatan sejarah, benua Antartika ditemukan pada abad ke-19. Cukup banyak ekspedisi dilakukan dan ditemukan bahwa Antartika adalah benua yang tidak memiliki penduduk asli atau bisa dikatakan dulunya merupakan benua yang tidak memiliki penghuni.

Apa yang menyebabkan hal tersebut adalah kondisi atau iklim di Antartika yang sangat dingin sepanjang tahun. Suhu di Antartika tercatat antara -55 derajat hingga -90 derajat celcius. Meskipun tidak berpenghuni, namun ada satwa asli dari benua ini, seperti penguin, anjing laut, singa laut dan juga ikan paus.

Sejarah Pembuatan Peta Dunia

Sejarah Pembuatan Peta Dunia
www.101dunia.com

Peta dunia tentu saja tidak serta-merta dibuat dan langsung selesai. Hal ini dikarenakan pembuatannya yang tidak sederhana dan memerlukan proses yang cukup rumit.

Oleh karena itu, ada tahapan yang dilakukan dalam pembuatan peta dunia tersebut. Jika ditelusuri, maka ada beberapa periode pembuatan peta yang tersaji sebagai berikut.

Periode Awal

Ada beberapa hal yang menandai periode awal dari pembuatan peta dunia tersebut. Adapun beberapa catatan terkait periode awal pembuatan peta dunia adalah sebagai berikut:

  • Peta dunia pertama kali dibuat oleh kelompok atau bangsa Babylonia sekitar 2300 SM. Pada saat itu, peta dunia dibuat dengan menggunakan sebuah tablet yang dibuat dari tanah liat.
  • Perkembangan ilmu pengetahuan di Yunani berkembang sangat pesat dan di dalamnya terdapat ilmu kartografi yang membahas tentang bumi. Dalam hal ini, Aristoteles mencetuskan konsep tentang bumi bulat di mana mendapatkan pengakuan dari para filsuf dan juga ahli bumi pada saat itu.
  • Kartografi di Yunani mencapai puncak kejayaan dan ketenaran sekitar tahun 165 hingga 85 SM. Dari kejayaan ini, tercipta beragam ilmu yang baru. Nah, apa yang membuat kartografi Yunani mencapai puncaknya adalah dikarenakan kinerja dari para ahli, terutama Ptolemy.

Periode Pertengahan

Perkembangan tentang pembuatan peta dunia masuk pada periode pertengahan. Ada beberapa hal yang penting terkait catatan perkembangan peta dunia pada masa ini. Adapun beberapa point terkait pembuatan peta dunia pada periode pertengahan adalah sebagai berikut:

  • Peta gambar tangan cukup banyak dibuat oleh bangsa Arab dan juga bangsa Mediterania.
  • Pada abad ke-12, bangsa Viking melakukan perjalanan yang jauh ke utara Atlantik dan mereka meyakini bentuk bumi yang sebenarnya menurut mereka.
  • Abad pertengahan adalah abad di mana agama cenderung lebih berkuasa dibandingkan dengan ilmu pengetahuan. Hal ini mendasari pembuatan peta dunia sesuai dengan pandangan agama. Salah satu peta yang terkenal di Jerusalem adalah peta dengan bentuk T-O di mana didasari pandangan agama.

Periode Kejayaan

Perkembangan pembuatan peta dunia selanjutnya adalah periode kejayaan. Periode ini bisa dianggap sebagai salah satu periode yang sangat penting dalam sejarah pembuatan peta dunia di mana terjadi perkembangan yang sangat signifikan. Adapun beberapa catatan penting terkait pembuatan peta pada periode kejayaan ini adalah sebagai berikut:

  • Pada abad ke-15, ditemukan alat pencetak peta yang dibuat dengan bahan dasar kayu. Sedangkan pada abad ke-16, alat pencetak peta yang terbuat dari tembaga mulai dikembangkan. Kemudian alat ini menjadi dasar dari pembuatan peta dunia hingga dikembangkannya teknik baru yaitu fotografis.
  • Sekitar abad ke-16, Gerardus Mercator melakukan pengembangan proyeksi silindris di mana bertujuan untuk menggambarkan peta dunia. Inilah yang saat ini disebut dengan globe.

Baca Juga Sejarah Candi borobudur

Periode Modern

Perkembangan dalam pembuatan peta dunia akhirnya masuk ke periode modern. Periode ini adalah salah satu tahapan pengembangan di mana pembuatan peta dunia bisa dilakukan dengan teknologi yang paling mutakhir dan hasilnya lebih valid.

Adapun beberapa catatan mengenai perkembangan pembuatan peta dunia di periode modern ini adalah sebagai berikut:

  • Mulai abad ke-17, teknologi yang digunakan untuk membuat peta dunia terus dikembangkan dan ilmu kartografi mencapai perkembangan dengan tingkat yang cukup signifikan.
  • Saat ini, proses pembuatan peta menggunakan beberapa gabungan informasi yang berasal dari indera satelit, foto udara serta pengecekan lokasi secara langsung. Ketiga hal ini digabung hingga menjadi dasar pembuatan peta yang valid.

Garis Bujur dan Garis Lintang

Garis Bujur dan Garis Lintang
peta

Dalam peta terdapat garis bujur dan garis lintang. Keduanya merupakan garis khayal di mana membagi bumi secara tegak lurus dari utara ke selatan dan timur ke barat.

Konsep ini pertama kali muncul pada abad ke 3 SM oleh Erathostenes dan diaplikasikan pada abad ke 2 SM oleh Hipparchus. Pada abad ke-11, ilmuwan Al Biruni mengatakan bahwa bumi berputar pada porosnya sendiri. Ini adalah salah satu gagasan yang kemudian menjadi dasar mengenai hubungan perhitungan waktu dengan garis bujur.

Perlu diketahui bahwa garis bujur disebut juga dengan istilah garis meridian, di mana digunakan untuk menjadi penentu waktu dan tanggal. Garis bujur 0 derajat berada di Greenwich, yang terletak di Inggris dan menjadi patokan perhitungan waktu internasional.

Sementara apa yang dimaksud garis lintang adalah garis khayal yang membagi bumi dari utara ke selatan. Garis lintang 0 derajat membelah di bagian tengah bumi dan disebut dengan garis khatulistiwa. Indonesia adalah salah satu negara yang dilalui garis khatulistiwa ini. Nah, fungsi garis lintang adalah untuk menentukan musim di suatu negara.

Tinggalkan komentar