Metode penelitian – Seorang peneliti yang sedang menyusun suatu karya ilmiah, harus memahami metode penelitian. Tanpa adanya pemahaman yang benar terhadap metode penelitian dapat menyebabkan penggunaan metode tersebut tidak tepat dan tidak sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan.
Ketepatan penggunaan suatu metode penelitian tidak hanya di tentukan dengan pemahaman terhadap masalah yang akan dipecahkan, tetapi juga sangat ditentukan oleh penguasaan peneliti terhadap metode yang di gunakan.
Contents
Contoh Metode Penelitian Kuantitatif
Tentu sudah tidak menjadi hal asing tentunya jika dalam suatu karya ilmiah atau tulisan lainnya melakukan penelitian dengan metode kuantitatif maupun metode kualitatif. Dapat dikatakan bahwa antara metode kualitatif dan metode kuantitatif merupakan metode yang bisa diterapkan dalam banyak aspek penelitian.
Sudah berbeda nama, antara kuali dan kuanti tentunya juga memiliki makna yang berbeda pula. Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai metode penelitian kuantitatif. Jika ditinjau dari segi bahasanya, kuantitatif merujuk pada angka tau jumlah suatu hal. Jika dalam penelitian, bisa dikatakan demikian pula.
Penelitian kuantitatif berhubungan dengan adanya jumlah, data. Metode kuantitatif banyak digunakan oleh peneliti yang mengambil data atau objek di lapangan dengan observasi. Jadi, ketika peneliti melakukan observasi, kemungkinan besar ia sedang menggunakan metode penelitian kuantitatif ini.
Lebih jelasnya, pada metode penelitian ini akan diandalkan angka dalam pengambilan datanya. Biasanya, dalam penulisan laporan ini, akan digunakan diagram, grafik, tabel dan semacamnya yang berhubungan dengan pengolahan data.
Digunakannya grafik, diagram, ataupun tabel dimaksudkan untuk mempermudah laporan yang dibuat oleh si peneliti. Sebelum melakukan penelitian, sang peneliti kuantitatif mempersiapkan perencanaan dengan rapi yang peremusannya sudah matang tentunya.
Jadi ketika si peneliti terjun ke lapangan, peneliti bisa langsung mengerjakan dengan berpedoman perencanaan yang sudah matang. Setiap peneliti kuantitatif, tentunya ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti kuantitatif adalah dengan membuat tujuan dari penelitian kemudian dilanjutkan dengan menyusun rumusan masalah.
Setelah rumusan masalah selesai dibuat, tahapan yang harus dilakukan oleh sang peneliti adalah membuat desain tentang model penelitiannya. Setelah itu, ia juga harus menentukan instrumen yang akan digunakan untuk mengumpul dan juga mengolah perolehan data.
Setelah semua selesai, peneliti siap terjun untuk observasi. Setelah di dapatkan data, kemudian peneliti menganalisis dan mengolah data yang di kumpul. Langkah yang terakhir yaitu melakukan desain untuk laporannya.
Contoh Metode Penelitian Kualitatif
Metode penelitian yang ada pada metode kualitatif memang tidak sama dengan metode penelitian kuantitatif. Dimana para peneliti kualitatif pada penelitiannya mencari pengertian, makna atau pun mencari pemahaman tentang suatu kejadian atau fenomena atau bahkan bisa juga tentang kehidupan manusia yang tidak terlibat secara langsung maupun yang terlibat secara langsung.
Sang peneliti mengumpulkan data secara bertahap bukan sekaligus jadi selama proses penelitian dimulai dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Pada penelitian kualitatif ini, pihak peneliti akan menggali makna dari suatu peristiwa maupun suatu kejadian dengan cara berinteraksi secara langsung dengan orang yang terlibat atau masih dalam lingkup situasi.
Penelitian kualitatif pada mulanya banyak digunakan dalam bidang sosiologi, antropologi dan kemudian memasuki bidang psikologi, pendidikan, bahasa dan cabang-cabang sosial lainnya.
Penelitian kualitatif, dalam analisis datanya tidak menggunakan analisis statistik, tetapi lebih banyak secara naratif; sedangkan dalam penelitian kuantitatif sejak awal proposal dirumuskan, data yang akan dikumpulkan hendaklah data kuantitatif atau dapat di kuantiatifkan. Sebaliknya, dalam penelitian kualitatif sejak awal ingin mengungkapkan data secara kualitatif dan disajikan secara naratif.
Contoh Metode Penelitian Eksperimen
Yang lebih menarik, ada jenis metode penelitian eksperimen. Metode ini juga bisa disebut sebagai metode penelitian percobaan. Hal ini berlaku ketika seorang peneliti selang melakukan sebuah eksperimen atau penelitian terhadap suatu hal.
Contoh paling umum adalah metode eksperimen yang di terapkan pada bidang kesehatan maupun di bidang sains teknologi. Bisa dikatakan pada metode ini merupakan suatu eksperimen yang bertujuan untuk menghasilkan atau menemukan pengaruh dari antar variabel.
Pada penggunaan metode ini, ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dan diterapkan. Yaitu kontrol, pengamatan dan juga pengamatan. Pada penerapan metode ini, penelitian atau eksperimen tidak bisa dilakukan dengan seenaknya tanpa prosedur. Harus ada prosedur dan langkah yang jelas dalam melakukannya.
Untuk urutan pun tidak dapat dilakukan sesuka hari, harus sistematis mengikuti prosedur yang telah di tetapkan di awal penyusunan. Biasanya, pada metode eksperimen, penelitian dilakukan dengan berkelanjutan sehingga hasil yang dilakukan dapat maksimal seperti apa yang diharapkan.
Hampir sama dengan metode yang lain, yaitu pada proses awalnya harus dilakukan perencanaan secara matang. Dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal yang akan di teliti. Jangan lupa untuk mencari literatur untuk penelitian yang akan dilakukan agar semakin mantap penelitian itu dijalankan.
Jika sudah siap dan matang semua perencanaannya, maka tahap selanjutnya adalah melakukan hal yang telah direncanakan. Data yang dihasilkan kemudian dijadikan dalam satu tempat dan di analisa. Setelah proses analisa selesai, hal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah menyusun laporannya.
Contoh Metode Distribusional
Metode distribusional digunakan untuk menganalisis struktur internal wacana. Biasanya, analisis ini mengabaikan unsur eksternal wacana (konsteks wacana) karena yang dipentingkan ialah bagaimana memahami struktur wacana sebagai satuan lingual yang tidak berkaitan dengan konteks situasional.
Metode distribusional berpangkal pada anggapan bahwa suatu satuan lingual dibangun oleh seperangkat asperk gramatikal yang perlu diuraikan proses pembentukan dan perubahannya, serta bagaimana akibatnya apabila susunan dan struktur gramatikal mengalami mobilisasi dan perubahan. Ringkasnya, analisis distribusional sesuai untuk mendeskripsikan wacana secara bebas konteks.
Contoh Metode Penelitian Yang Bersifat Deskriptif
Metode penelitian deskriptif, merupakan metode penelitian yang biasa diterapkan oleh sebagian orang dalam menyusun karya ilmiahnya. Pada metode penelitian deskriptif, dalam pemecahan masalah dilakukan dengan membuat gambaran keadaan suatu subyek ataupun gambaran dari obyek suatu masalah tersebut.
Ada beragam aspek yang di bawa dalam suatu metode penelitian deskriptif. Bisa saja membahas tentang hal yang berkaitan dengan lembaga, manusia, sosial, kebutuhan atau yang lainnya. Namun untuk karakteristik metode penelitian deskriptif, ia mempunyai beberapa ciri.
Diantaranya yaitu pemusatan perhatian yang disudutkan pada pokok permasalahan ketika melakukan penelitian. Juga, dalam metode penelitian deskriptif, fakta mengenai permasalahan yang berusaha terselesaikan akan di gambarkan secara rinci untuk mempermudah proses penyelidikan atau penyelesaian.
Terdapat garis yang berhubungan antar fenomena yang satu dengan fenomena yang lain, yang mana pihak peneliti harus benar-benar dapat menghubungkan dengan baik. Hal tersebut juga berlaku ketika sang peneliti sedang menyusun suatu hipotesis.
Tidak monoton pada satu jenis saja. Metode deskriptif mempunyai banyak macam jenis. Metode deskriptif yang pertama yaitu metode survei pada metode deskriptif. Ada juga metode penelitian deskriptif dengan kesinambungan.
Dimana pada metode kesinambungan, penelitian tidak boleh berhenti di tengah jalan, yang mana artinya harus dilakukan secara terus menerus. Pada metode penelitian ini juga terdapat penelitian yang berkonsen pada studi kasus. Diawali dengan adanya perancangan dilanjutkan dengan meninjau atau melakukan studi kasus tersebut.
Tahap akhirnya yaitu hasil yang di dapat kemudian di kembangkan. Masih ada beberapa jenis dari penelitian ini, misalnya yaitu penelitian perpustakaan, penelitian aktivitas, penelitian pekerjaan dan lain sebagainya.
Metode Penelitian Deskriptif
Sedikit berbeda dengan metode penelitian deskriptif yang dijelaskan pada poin sebelumnya. Metode deskriptif dapat digunakan untuk memberikan, menggambarkan atau menguraikan suatu fenomena dari objek penelitian.
Metode deskriptif ini akan menjelaskan suatu data dari objek secara objektif, apa adanya tanpa dibuat-buat, dan sangat faktual. Metode deskriptif yang digunakan untuk meneliti wacana pada umumnya dimulai dengan mengklarifikasi objek penelitian. Kemudian hasil klasifikasi itu dianalisis secara deskriptif.
Metode penelitian ini diterapkan, misalnya untuk meneliti wacana surat kabar ataupun majalah. Umumnya, seorang peneliti deskriptif akan mencari, memilih, mengumpulkan kemudian memutuskan antara satu atau dua jenis wacana yang ada. Kemudian, jenis wacana itu dijadikan objek penelitian, lalu dianalisis.
Langkah analisis deskriptif wacana surat kabar, antara lain yaitu memilih dan menentukan wacana apa yang akan diteliti. Surat kabar memiliki banyak jenis wacana, seperti wacana untuk kolom opini atau artikel, wacana kartun, wacana judul utama, wacana iklan, wacana berita olahraga, wacana kesehatan, wacana resep masakan, dan wacana pikiran pembaca.
Tentukan unit analisis. Pilih dan tentukan satuan data apa dan yang mana yang akan dijadikan dasar analisis bagi wacana yang dijadikan objek penelitian. Satuan data yang menjadi dasar analisis disebut unit analisis. Misalnya penelitian tentang kalimat pengacuan yang terdapat di dalam kolom rubrik “Olahraga”.
Kalimat-kalimat yang mengandung suatu pengajuan merupakan unit yang akan dianalisis. Selanjutnya yaitu melakukan analisis dan mendeskripsikan satuan data. Kalimat yang terpilih diklasifikasi dan direduksi untuk mendapatkan data yang valid dan dapat dipercaya.
Pengelompokkan biasanya di kelompokkan berdasar kesamaan yang ada. Kemudian hal tersebut di analisa dengan metode deskriptif. Dari hal tersebut akan menghasilkan uraian-uraian yang kemudian akan dipaparkan, dijelaskan, atau di gambarkan segala gejala yang bersangkutan dengan wacana “Olahraga” itu.
Contoh Metode Penelitian Untuk Makalah
Makalah tentunya merupakan tugas atau sesuatu yang biasa di kalangan mahasiswa atau sekelasnya. Karena pada umumnya, makalah sudah menjadi tugas langganan yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa. Namun, ternyata tidak sedikit yang kesusahan untuk mengerjakan tugas makalah tersebut.
Karena makalah sebenarnya mempunyai metode yang benar-benar harus diperhatikan dalam pembuatan makalah tersebut. Metode penelitian dalam makalah, acap kali tidak di perhatikan oleh sebagian orang karena mungkin makalah tersebut dibebankan sebagai tugas kuliah saja.
Penerapan pada metode penelitian dalam makalah dapat ditinjau dari metode penelitian pada karya ilmiah. Karena antar keduanya, tidaklah berbeda jauh. Dalam pembuatan makalah, dapat menggunakan metode penelitian kualitatif maupun metode penelitian kuantitatif.
Seperti pada karya tulis ilmiah, pada makalah pun di perbolehkan untuk menerapkan metode penelitian yang lainnya. Misalnya saja sang pembuat makalah berkehendak untuk menerapkan metode penelitian deskriptif ataupun menggunakan metode penelitian sosial.
Contoh Metode Penelitian Untuk Karya Ilmiah
Pada bagian ini akan sedikit dijelaskan mengenai karya ilmiah secara umum. Ada banyak macam dari jenis karya ilmiah sendiri. Misalnya seperti skripsi, tesis, desertasi, essay, paper dan lain-lain. Tentunya, suatu karya ilmiah membutuhkan metode penelitian tersendiri.
Namun tidak jauh-jauh dari metode penelitian kuantitatif dan juga metode penelitian kualitatif tentunya. Keduanya, antara metode penelitian kuantitatif dan juga metode penelitian kualitatif sangat berguna ketika melakukan roset data untuk penyusunan karya ilmiah.
Pihak peneliti bisa memilih antar keduanya yang dirasa paling cocok untuk objek yang sedang diteliti. Selain tidak jauh dari metode penelitian kuantitatif dan juga kualitatif, dalam melakukan riset untuk karya ilmiah juga bisa di gunakan metode pendekatan penelitian yang lain.
Misalnya saja dengan menggunakan metode penelitian eksperimen atau metode penelitian sosial. Tergantung bagaimana keadaan lapangan yang akan di teliti oleh pihak peneliti. Untuk penjelasan mengenai masing-masing antara metode penelitian eksperimen atau sosial, sudah di jelaskan pada poin-poin sebelumnya.
Contoh Metode Penelitian Untuk Sosial
Tidak hanya karya ilmiah yang menggunakan metode penelitian. Dewasa ini, semakin banyak adanya kegiatan sosial yang di sukai oleh banyak orang. Hal tersebut karena semakin meningkatnya fenomena-fenomena sosial yang mendongkrak seseorang untuk melakukan kegiatan sosial.
Untuk melakukan penelitian terkait kegiatan sosial, seperti pada penelitian bidang lainnya, tidak bisa dilakukan dengan sebatasnya saja. Melainkan ada metode penelitian yang harus di tempuh terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian.
Hal yang pertama harus dilakukan oleh peneliti sosial adalah dengan merumuskan apa yang akan dilakukan pertama kali. Setelah itu menyusun rumusan masalah terkait bidang sosial yang akan diteliti lebih lanjut. Setelah rumusan masalah selesai, dipilihlah studi apa yang akan di ambil untuk melakukan penelitian tersebut, sesuai dengan keadaan sosial yang akan di teliti.
Setelah beberapa hal tersebut beres, maka tahap selanjutnya yaitu dilakukannya pengukuran data. Setelah data terukur, dilanjutkan dengan tindakan pengambilan data di lapangan. Data terkumpul, kemudian di analisa untuk di bahas bagaimana hasil penelitian yang sudah di lakukan. Jika analisa selesai, maka tahap akhirnya yaitu menyusun laporan sesuai hasil analisa data.
Contoh Metode Penelitian Untuk Skripsi
Skripsi, menjadi salah satu tahapan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan strata satu (S1). Adanya skripsi ini, banyak mahasiswa yang merasa mempunyai beban tersendiri karena harus menyelesaikannya.
Termasuk dalam kategori tulisan ilmiah, maka dalam penyusunan sebuah skripsi tentunya membutuhkan yang namanya metode penelitian. Yang mana metode penelitian berfungsi agar skripsi yang disusun oleh mahasiswa dapat dipertanggung jawabkan isinya.
Berkaitan dengan hal tersebut, tidak ada aturan tetap yang mengharuskan suatu metode diterapkan ketika proses penyusunan skripsi itu sendiri. Namun, yang pasti tidak akan terlepas dari metode penelitian kuantitatif dan juga metode penelitian kualitatif.
Namun tetap kembali ke perguruan tinggi itu sendiri, apakah mengharuskan untuk metode penelitian tertentu atau tidak. Dalam penyusunan skripsi, anda masih dapat menambahkan metode lain selain kualitatif dan kuantitatif. Anda boleh menambah metode yang dirasa lebih spesifik agar menambah hasil yang lebih baik.
Misalnya saja menambahkan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan secara kuantitatif. Adanya penambahan metode dimaksud agar hasil penelitian lebih teliti dan juga lebih akurat. Untuk menuntaskan skripsi, anda juga perlu memilih teknik pengumpulan data yang sesuai dengan data yang akan diambil. Serta metode untuk menganalisa data cari yang sesuai.
Metode Penelitian Survei
Dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di bidang pendidikan, ternyata penelitian survei banyak sekali digunakan. Perumusan tentang kebijaksanaan dalam pendidik juga termasuk dalam metode penelitian survei.
Yang mana tujuan dari di gunakannya metode ini utamanya adalah untuk dapat mengumpulkan apa saja informasi yang berhubungan dengan variabel dan juga berhubungan dengan sekelompok yang menjadi sasaran populasi atau objek. Survei yang dilakukan atas seluruh anggota daripada populasi dinamakan dengan sensus.
Sedangkan untuk survei yang sasarannya hanyalah sebagian daripada populasi disebut dengan nama sampel survei. Pada studi kasus di bidang pendidikan, suatu survei tidak jauh-jauh dari permasalah yang berkaitan dengan banyaknya siswa yang ada, banyaknya jumlah siswa yang ada pada setiap kelasnya, atau bisa juga tentang berapa banyak guru yang ternyata dapat memenuhi standar kualifikasi.
Pertanyaan diperlukan karena digunakan untuk dasar dari perencanaan untuk di dapatnya suatu solusi memecahkan masalah yang ada.
Metode Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk dari suatu refleksi diri yang mana yang melakukan adalah para partisipan yang berada pada situasi sosial (termasuk dalam bidang pendidikan) untuk memperbaiki apa yang telak dilakukannya sendiri.
Dengan dilakukannya hal tersebut, di harapkan sang peneliti dapat memperoleh pemahaman yang bersangkutan dengan praktik tersebut dan pemahaman mengenai dimana tempat yang baik untuk dilakukannya praktik tersebut. Pada penelitian tindakan, setidaknya ada dua esensi yang melekat.
Yaitu esensi perbaikan dan juga keterlibatan. Hal ini mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area, yaitu untuk memperbaiki praktik, untuk pengembangan profesional dalam arti meningkatkan pemahaman atau kemampuan para praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya, dan untuk memperbaiki keadaan atau situasi dimana praktik tersebut dilaksanakan.
Tujuan dari dilakukannya penelitian tindakan adalah untuk mengungkapkan apa penyebab dari suatu masalah tersebut. Selain itu, tujuan dari penelitian tindakan adalah memberikan langkah untuk memecahkan masalah tersebut.
Langkah-langkah pemecahan kemudian harus di tempuh agar terbentuk siklus hingga dirasa adanya perubahan lebih baik. Siklus pertama dan siklus-siklus berikutnya yaitu: penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan perbaikan, pelaksanaan tindakan perbaikan, observasi dan interpretasi; analisis dan refleksi; dan perencanaan tindak lanjut. Dengan demikian dapat diketahui bahwa manfaat yang diperoleh dari penelitian tindakan khususnya di bidang penelitian sangatlah besar.
Baca Juga Contoh Rumusan Masalah
Begitulah pemaparan mengenai macam-macam metode penelitian. Bagi pembaca yang mungkin masih bertanya tentang penjelasan singkatnya, bolehlah dibaca penjelasan diatas berkali-kali. Semoga bermanfaat.