Manusia Purba : Pengertian, Jenis, Asal Mula Terupdet

Manusia Purba – Banyak yang bertanya-tanya tentang kehidupan manusia di zaman lampau ribuan tahun yang lalu. Menurut para Ilmuwan, terdapat manusia purba di masa lampau dan menjadi nenek moyang seluruh manusia di bumi.

Keberadaan orang purba di zaman lampau ini termasuk ke dalam hasil teori evolusi yang telah diteliti oleh para ilmuwan. Bentuk mereka menyerupai manusia tetapi dengan bentuk tubuh yang bungkuk. Hal itu dibuktikan oleh banyaknya fosil yang ditemukan secara bertahap.

Contents

Persebaran Manusia Purba di Dunia

PERSEBARAN MANUSIA PURBA DI DUNIA

Terdapat manusia yang hidup di zaman purba yang melalui pergerakan dari Afrika Tengah untuk kemudian menuju ke Afrika Selatan. Saat itu terjadi sekitar tahun 50.000-60.000 SM. Kemudian manusia tersebut terus melakukan persebaran ke wilayah India, Arab bahkan sampai di Indonesia.

Setelah itu mereka terus maju menuju ke Jepang, Australia, Alaska, Cina dan terus menyebar ke seluruh wilayah di dunia. Setelah masuk ke zaman es persebaran manusia purba ini agak tersendat, tetapi setelah zaman itu berakhir barulah ada persebaran lagi yang sampai ke Pegunungan Himalaya.

Manusia-manusia purba itu pun terus bergerak ke wilayah Eropa hingga ke wilayah Semenanjung Portugal. Dari tahun ke tahun manusia di zaman purba itu terus melakukan pergerakan sampai meluas.

Cara Hidup Manusia di Zaman Purba

CARA HIDUP MANUSIA DI ZAMAN PURBA

Mungkin Anda juga tertarik dan ingin mengetahui bagaimana cara hidup manusia di zaman purba kala itu. Pengetahuan mereka tentang cara hidup juga masih sangat minim. Tak heran jika cara hidup manusia di kala itu selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Cara hidup dari manusia di zaman purba itu sendiri dibagi menjadi beberapa masa yang berbeda. Misalnya untuk zaman Paleolithik yang dimana cara hidup manusianya adalah dengan berburu serta mengumpulkan makanan, tetapi masih dengan cara-cara yang sangat sederhana.

Kemudian di zaman Mesolithik, yang dimana cara hidup manusianya adalah dengan berburu dan mengumpulkan makanan dengan cara yang lebih baik dibanding zaman sebelumnya. Setelah itu, masuk ke zaman Neolithik ketika manusianya sudah bercocok tanam.

Zaman terakhir dari zaman purba adalah Megalithik, yang dimana manusianya sudah masuk ke masa-masa perundagian dan juga logam.

Bentuk manusia-manusia purba yang telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di dunia berbeda-beda. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan, bentuk masing-masing jenis manusia purba ini diklasifikasikan kembali.

Untuk manusia-manusia yang ditemukan di wilayah Eropa disebut dengan Paranthropus Robustus, Homo Neandherthalensis, dan Paranthropus Transvaalensis. Pada setiap wilayah tentunya jenis dan bentuk manusia tersebut berbeda-beda, sehingga diklasifikasikan dengan nama yang berbeda juga.

Jenis-jenis Manusia di Zaman Purba di Indonesia

JENIS JENIS MANUSIA DI ZAMAN PURBA DI INDONESIA

Indonesia sendiri memiliki beragam jenis manusia purba dengan klasifikasinya masing-masing. Teori evolusi juga dipercaya sebagai masa-masa perubahan nenek moyang kita, dari segi bentuk, ukuran tubuh hingga cara hidup mereka.

Manusia di zaman purba yang hidup di Indonesia adalah hasil persebaran dari berbagai wilayah di dunia, yang kemudian menetap di Indonesia. Berikut ini beberapa jenis manusia yang hidup di zaman purba dan menetap di Indonesia:

  1. Meganthropus Paleojavanicus

Fosil manusia dengan jenis Meganthropus ditemukan untuk pertama kalinya di daerah Sangiran pada tahun 1941. Nama penemunya adalah seorang peneliti sejarah yang bernama Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald dan berasal dari Jerman-Belanda.

Awalnya manusia Meganthropus ini diketahui berasal dari masa-masa Pleistosen awal dan menjadi manusia paling tua di zaman purba tersebut. Fosil itu juga disebut dengan mega karena memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar, dibanding bentuk fosil lainnya.

Ukuran gigi serta rahangnya pun besar dan ukurannya hampir sama dengan rahang pada Gorila. Tak berapa lama setelah ditemukan, Meganthropus ini disebut dengan Manusia Sangiran karena memang ditemukan di sana.

Ada lagi peneliti yang menemukan jenis fosil rahang manusia dari zaman purba yang lainnya di tahun 1952. Umur fosilnya diperkirakan sekitar 1-2 juta tahun pada saat itu. Setelah itu fosil tersebut dinamakan Meganthropus Paleojavanicus.

  1. Pithecanthropus Erectus

Fosil manusia dari zaman purba lainnya yang juga ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Erectus sekitar tahun 1890 oleh Eugène Dubois. Fosil tersebut ditemukan di wilayah Trinil tepatnya di Lembah Bengawan Solo.

Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah yang berupa rahang, geraham, tengkorak bagian atas dan bagian tulang kakinya. Fosil itu bentuknya mirip dengan kera tetapi tidak membungkuk, badan fosil itu berdiri tegak seperti manusia pada umumnya.

Ciri dari manusia jenis Pithecanthropus Erectus itu adalah memiliki tulang pengunyah yang kuat dan memiliki badan yang tegap. Tinggi badannya sekitar 165-170 cm, sedangkan berat tubuhnya diperkirakan sekitar 100 Kg.

Jenis manusia Pithecanthropus Erectus ini juga bisa berjalan dengan tegak. Makanan yang mereka konsumsi saat itu teksturnya masih kasar karena proses pengolahan yang digunakan saat itu masih terbilang minim.

  1. Homo Soloensis

Jenis manusia purba berikutnya yang akan kita bahas secara lengkap adalah Homo Soloensis yang usianya jauh lebih muda dibandingkan jenis manusia lainnya. Manusia Homo Soloensis ini diperkirakan hidup sekitar 25.000-40.000 lalu.

Ciri utama dari Homo Soloensis ini adalah memiliki gigi, otot kunyah serta rahang yang telah mengalami penyusutan. Otaknya pun sudah lebih berkembang dibanding otak pada manusia jenis Meganthropus maupun Pithecanthropus.

Fosilnya ditemukan pada tahun 1931-1934 di Lembah Bengawan Solo. Fosil tersebut ditemukan oleh seorang peneliti yang bernama von Koeningswald dan Weidenrich. Menurut para peneliti itu, manusia ini bukan termasuk Pithecanthropus dengan volume otak yang berbeda.

  1. Homo Wajakensis

Jenis fosil dari zaman purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia adalah jenis Homo Wajakensis. Sekitar tahun 1888-1889 fosil tersebut ditemukan di daerah Wajak Tulungagung, Jawa Timur.

Homo Wajakensis tersebut ditemukan oleh seorang Insinyur Pertambangan yang bernama BD van Rietschoten, yang berasal dari Belanda. Fosil berikutnya juga ditemukan oleh Eugène Dubois masih di tempat yang sama.

Jenis manusia Homo Wajakensis ini sudah mampu memasak makanan sendiri sebelum dimakan atau dikonsumsi.

  1. Homo Floresiensis

Temuan fosil manusia selanjutnya adalah Homo Floresiensis yang ditemukan pada tahun 2004. Fosil ini ditemukan di Gua Liang Bua yang berupa kerangka manusia dengan jenis kelamin wanita.

Tingginya hanya sekitar 100 cm saja, dengan tulang yang rapuh, wajah datar, dan tidak menonjol. Ukuran tubuh mereka terbilang cebol karena pada saat itu mereka terkurung di Pulau Flores. Waktu terkurungnya pun cukup lama, yaitu mencapai ribuan tahun lamanya.

Keturunan dari manusia purba dengan jenis Homo Floresiensis ini pada akhirnya memiliki keturunan dengan ukuran tubuh yang semakin lama semakin mengecil.

Berbagai jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, juga sering disebut dengan Java Man atau manusia Jawa. Fosil tulang belulangnya menunjukkan bahwa manusia kala itu bentuknya memang membungkuk atau seperti manusia bungkuk.

Manusia Purba

MANUSIA PURBA

Banyak yang bertanya-tanya tentang kehidupan manusia di zaman lampau ribuan tahun yang lalu. Menurut para Ilmuwan, terdapat manusia purba di masa lampau dan menjadi nenek moyang seluruh manusia di bumi.

Keberadaan orang purba di zaman lampau ini termasuk ke dalam hasil teori evolusi yang telah diteliti oleh para ilmuwan. Bentuk mereka menyerupai manusia tetapi dengan bentuk tubuh yang bungkuk. Hal itu dibuktikan oleh banyaknya fosil yang ditemukan secara bertahap.

Persebaran Manusia Purba di Dunia

Terdapat manusia yang hidup di zaman purba yang melalui pergerakan dari Afrika Tengah untuk kemudian menuju ke Afrika Selatan. Saat itu terjadi sekitar tahun 50.000-60.000 SM. Kemudian manusia tersebut terus melakukan persebaran ke wilayah India, Arab bahkan sampai di Indonesia.

Setelah itu mereka terus maju menuju ke Jepang, Australia, Alaska, Cina dan terus menyebar ke seluruh wilayah di dunia. Setelah masuk ke zaman es persebaran manusia purba ini agak tersendat, tetapi setelah zaman itu berakhir barulah ada persebaran lagi yang sampai ke Pegunungan Himalaya.

Manusia-manusia purba itu pun terus bergerak ke wilayah Eropa hingga ke wilayah Semenanjung Portugal. Dari tahun ke tahun manusia di zaman purba itu terus melakukan pergerakan sampai meluas.

Cara Hidup Manusia di Zaman Purba

CARA HIDUP MANUSIA DI ZAMAN PURBA

Mungkin Anda juga tertarik dan ingin mengetahui bagaimana cara hidup manusia di zaman purba kala itu. Pengetahuan mereka tentang cara hidup juga masih sangat minim. Tak heran jika cara hidup manusia di kala itu selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu.

Cara hidup dari manusia di zaman purba itu sendiri dibagi menjadi beberapa masa yang berbeda. Misalnya untuk zaman Paleolithik yang dimana cara hidup manusianya adalah dengan berburu serta mengumpulkan makanan, tetapi masih dengan cara-cara yang sangat sederhana.

Kemudian di zaman Mesolithik, yang dimana cara hidup manusianya adalah dengan berburu dan mengumpulkan makanan dengan cara yang lebih baik dibanding zaman sebelumnya. Setelah itu, masuk ke zaman Neolithik ketika manusianya sudah bercocok tanam.

Zaman terakhir dari zaman purba adalah Megalithik, yang dimana manusianya sudah masuk ke masa-masa perundagian dan juga logam.

Bentuk manusia-manusia purba yang telah menyebar ke hampir seluruh wilayah di dunia berbeda-beda. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan, bentuk masing-masing jenis manusia purba ini diklasifikasikan kembali.

Untuk manusia-manusia yang ditemukan di wilayah Eropa disebut dengan Paranthropus Robustus, Homo Neandherthalensis, dan Paranthropus Transvaalensis. Pada setiap wilayah tentunya jenis dan bentuk manusia tersebut berbeda-beda, sehingga diklasifikasikan dengan nama yang berbeda juga.

Jenis-jenis Manusia di Zaman Purba di Indonesia

Indonesia sendiri memiliki beragam jenis manusia purba dengan klasifikasinya masing-masing. Teori evolusi juga dipercaya sebagai masa-masa perubahan nenek moyang kita, dari segi bentuk, ukuran tubuh hingga cara hidup mereka.

Manusia di zaman purba yang hidup di Indonesia adalah hasil persebaran dari berbagai wilayah di dunia, yang kemudian menetap di Indonesia. Berikut ini beberapa jenis manusia yang hidup di zaman purba dan menetap di Indonesia:

  1. Meganthropus Paleojavanicus

MEGANTHROPUS PALEOJAVANICUS

Fosil manusia dengan jenis Meganthropus ditemukan untuk pertama kalinya di daerah Sangiran pada tahun 1941. Nama penemunya adalah seorang peneliti sejarah yang bernama Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald dan berasal dari Jerman-Belanda.

Awalnya manusia Meganthropus ini diketahui berasal dari masa-masa Pleistosen awal dan menjadi manusia paling tua di zaman purba tersebut. Fosil itu juga disebut dengan mega karena memiliki ukuran tubuh yang jauh lebih besar, dibanding bentuk fosil lainnya.

Ukuran gigi serta rahangnya pun besar dan ukurannya hampir sama dengan rahang pada Gorila. Tak berapa lama setelah ditemukan, Meganthropus ini disebut dengan Manusia Sangiran karena memang ditemukan di sana.

Ada lagi peneliti yang menemukan jenis fosil rahang manusia dari zaman purba yang lainnya di tahun 1952. Umur fosilnya diperkirakan sekitar 1-2 juta tahun pada saat itu. Setelah itu fosil tersebut dinamakan Meganthropus Paleojavanicus.

  1. Pithecanthropus Erectus

PITHECANTHROPUS ERECTUS

Fosil manusia dari zaman purba lainnya yang juga ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Erectus sekitar tahun 1890 oleh Eugène Dubois. Fosil tersebut ditemukan di wilayah Trinil tepatnya di Lembah Bengawan Solo.

Fosil yang ditemukan pada saat itu adalah yang berupa rahang, geraham, tengkorak bagian atas dan bagian tulang kakinya. Fosil itu bentuknya mirip dengan kera tetapi tidak membungkuk, badan fosil itu berdiri tegak seperti manusia pada umumnya.

Ciri dari manusia jenis Pithecanthropus Erectus itu adalah memiliki tulang pengunyah yang kuat dan memiliki badan yang tegap. Tinggi badannya sekitar 165-170 cm, sedangkan berat tubuhnya diperkirakan sekitar 100 Kg.

Jenis manusia Pithecanthropus Erectus ini juga bisa berjalan dengan tegak. Makanan yang mereka konsumsi saat itu teksturnya masih kasar karena proses pengolahan yang digunakan saat itu masih terbilang minim.

  1. Homo Soloensis

HOMO SOLOENSIS

Jenis manusia purba berikutnya yang akan kita bahas secara lengkap adalah Homo Soloensis yang usianya jauh lebih muda dibandingkan jenis manusia lainnya. Manusia Homo Soloensis ini diperkirakan hidup sekitar 25.000-40.000 lalu.

Ciri utama dari Homo Soloensis ini adalah memiliki gigi, otot kunyah serta rahang yang telah mengalami penyusutan. Otaknya pun sudah lebih berkembang dibanding otak pada manusia jenis Meganthropus maupun Pithecanthropus.

Fosilnya ditemukan pada tahun 1931-1934 di Lembah Bengawan Solo. Fosil tersebut ditemukan oleh seorang peneliti yang bernama von Koeningswald dan Weidenrich. Menurut para peneliti itu, manusia ini bukan termasuk Pithecanthropus dengan volume otak yang berbeda.

  1. Homo Wajakensis

HOMO WAJAKENSIS

Jenis fosil dari zaman purba yang pertama kali ditemukan di Indonesia adalah jenis Homo Wajakensis. Sekitar tahun 1888-1889 fosil tersebut ditemukan di daerah Wajak Tulungagung, Jawa Timur.

Homo Wajakensis tersebut ditemukan oleh seorang Insinyur Pertambangan yang bernama BD van Rietschoten, yang berasal dari Belanda. Fosil berikutnya juga ditemukan oleh Eugène Dubois masih di tempat yang sama.

Jenis manusia Homo Wajakensis ini sudah mampu memasak makanan sendiri sebelum dimakan atau dikonsumsi.

  1. Homo Floresiensis

HOMO FLORESIENSIS

Temuan fosil manusia selanjutnya adalah Homo Floresiensis yang ditemukan pada tahun 2004. Fosil ini ditemukan di Gua Liang Bua yang berupa kerangka manusia dengan jenis kelamin wanita.

Tingginya hanya sekitar 100 cm saja, dengan tulang yang rapuh, wajah datar, dan tidak menonjol. Ukuran tubuh mereka terbilang cebol karena pada saat itu mereka terkurung di Pulau Flores. Waktu terkurungnya pun cukup lama, yaitu mencapai ribuan tahun lamanya.

Keturunan dari manusia purba dengan jenis Homo Floresiensis ini pada akhirnya memiliki keturunan dengan ukuran tubuh yang semakin lama semakin mengecil.

Berbagai jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia, juga sering disebut dengan Java Man atau manusia Jawa. Fosil tulang belulangnya menunjukkan bahwa manusia kala itu bentuknya memang membungkuk atau seperti manusia bungkuk.

Manusia Purba : Pengertian, Jenis, Asal Mula Terupdet

Tinggalkan komentar