Doa Mandi Wajib: Tata Cara, Niat, Manfaat beserta Penjelasannya

Doa mandi wajib – Islam mengajarkan kepada umatnya untuk selalu menjaga kebersihan yaitu dengan melaksanakan thaharah. Salah satu pelaksanaan thaharah adalah melakukan mandi wajib atau juga disebut dengan mandi junub. Menurut penjelasan dari para ulama fiqih junub memiliki arti jauh. 

Adapun pelaksanaan dari mandi junub sendiri disebabkan apabila seseorang setelah keluar mani. Baik karena sesuatu yang bisa membuat air mani keluar maupun karena berhubungan badan. Berdasarkan penyebabnya tersebut mandi besar atau juga dapat dikatakan sebagai mandi junub adalah karena jika seorang muslim berada dalam kondisi demikian. Maka harus menjauhkan diri dari kegiatan ibadah sebelum menyucikan diri dengan cara mandi besar.

Jika tetap melaksanakan kegiatan ibadah tanpa melakukan mandi besar maka haram hukumnya baik untuk hanya sekedar berdiam diri di masjid, melaksanakan salat, tawaf, dan lain sebagainya. Adapun hal yang termasuk disucikan dalam kegiatan junub adalah hadas besar.

Agar dapat mengetahui lebih jelas terkait pelaksanaan mandi wajib. Berikut ini merupakan beberapa ulasan yang perlu diketahui terkait hal tersebut. 

Contents

Alasan Mandi Junub Setelah Keluar Mani Menjadi Syariat Dalam Agama

Alasan Mandi Junub Setelah Keluar Mani Menjadi Syariat Dalam Agama
www.dream.co.id

Perlu diketahui bahwa dalam ilmu fiqih air mani memiliki hukum yang tidak najis atau suci. Hal tersebut tentu juga membedakan antara air mani dengan air kencing yang jelas sudah najis hukumnya.

Namun hal ini juga tentu akan mengeluarkan pertanyaan terkait kewajiban dalam melaksanakan mandi junub setelah mengeluarkan air mani yang sifatnya suci. Sedangkan setelah mengeluarkan kencing yang bersifat najis tidak diwajibkan untuk mandi junub tapi hanya sekedar istinja’.

Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan didasarkan pada sebuah hadits dari rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan oleh abu sa’id. Hadist tersebut berisi tentang kalimat  yang berbunyi “bermula air itu disebabkan air”. Di mana air pada kata pertama diartikan sebagai kewajiban mandi.

Sedangkan air pada kata kedua lebih diartikan dengan keluar mani. Tidak hanya itu terdapat juga hadis lain yang dapat ditinjau terkait alasan diwajibkannya mandi junub setelah keluarnya mani. Hadis selanjutnya diriwayatkan oleh ummu salamah radhiyallahu anhu yang pernah bertanya kepada rasulullah.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan pernyataan bahwa allah subhanahu wa ta’ala tidak malu menyatakan yang haq. Kemudian pernyataan tersebut dilanjutkan dengan sebuah pertanyaan apakah seorang perempuan wajib mandi jika dirinya bermimpi jimak. 

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab pertanyaan tersebut dengan mengiyakannya apabila wanita melihat air mani. Oleh karena itu kalangan imam fiqih sudah menyepakati terkait kewajiban mandi bagi seorang muslim yang telah mengeluarkan air mani didasarkan atas kedua hadits di atas. 

Selain itu juga terdapat dalil lainnya dari rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang berkaitan dengan kesucian air mani. Dalam sebuah hadis terdapat seseorang menanyakan kepada rasulullah mengenai pakaian yang terkena air mani. Kemudian beliau menjawab pertanyaan tersebut bahwa air mani setingkat atau sebanding dengan ludah dan ingus. 

Lebih lanjut rasulullah menjelaskan bahwa pakaian tersebut dapat dibersihkan dengan cukup menyapunya menggunakan percikan air atau sebangsa rumput wangi yang disebut juga dengan idzkirah. Oleh karena itu berdasarkan hadis tersebut air mani memiliki hukum yang suci atau tidak najis. 

Niat Dan Doa Mandi Wajib Bahasa Arab Beserta Artinya

Niat Dan Doa Mandi Wajib Bahasa Arab Beserta Artinya
pontianak.tribunnews.com

Terkait doa mandi junub tidak ada ada penjelasan dan juga referensi yang jelas. Namun terdapat penjelasan terkait niat untuk mandi junub dalam bahasa arab. Niat dari mandi junub dalam bahasa arab serta arti dalam bahasa indonesianya yaitu sebagai berikut ini. 

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَ

Artinya :

Saya niat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar semata-mata karena allah ta’ala. 

Manfaat Mandi Junub

Manfaat Mandi Junub
islam.co

Kewajiban dalam pelaksanaan dari mandi junub dimasukkan dalam firman allah surat Al Maidah ayat 6 ayat. Tersebut menjelaskan bahwa allah memerintahkan hambanya untuk mandi ketika junub. Bukan hanya untuk dapat memenuhi kewajiban sebagai seorang hamba kepada allah.

Akan tetapi mandi junub juga memberikan manfaat luar biasa bagi yang melakukannya. Adapun beberapa manfaat tersebut yaitu terdiri dari sebagai berikut ini. 

  • Mampu Mengembalikan Vitalitas

Pada dasarnya setelah seseorang mengeluarkan air mani akan merasa lemas. Fungsi dari mandi junub dalam hal ini adalah mampu mengembalikan vitalitas, keceriaan, serta kebugaran akibat dari keluarnya mani tersebut. Manfaat ini bahkan juga di singgung dalam hadis riwayat dari abu dzar al-ghifari. 

Pada hadis tersebut rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda bahwa ketika beliau mandi junub seakan-akan telah hilang dari dalam dirinya dua beban yang berat. Lebih lanjut beliau menjelaskan 2 beban tersebut adalah alasan malas yang merupakan beban terberat dan yang kedua adalah naiknya ruh ke alam luhur. 

Selain itu beliau juga menjelaskan bahwa mandi junub akan dapat meningkatkan kemampuan untuk menyaksikan keajaiban dari ciptaan allah pada saat bangkit dari tidur. Selain di singgung dalam hadits, manfaat dari junub pada poin ini ternyata juga dapat dijelaskan secara medis. 

Perlu diketahui bahwa seseorang yang mengeluarkan air maninya satu kali saja maka akan keluar spermatozoid hingga mencapai 2 miliar banyaknya. Berdasarkan hal tersebut orang yang bersangkutan juga akan mengalami kehilangan energi yang sebanding dalam sekali air maninya keluar. 

Lelahnya akibat energi yang dikeluarkan cukup banyak tersebut akan dapat dipulihkan dengan adanya mandi junub. Bukan hanya melalui mencuci alat vital atau dengan membilasnya saja. Namun tentu harus dilakukan dengan menyiramkan air ke seluruh anggota tubuh hingga merata. 

  • Menghilangkan Bau Tidak Sedap Yang Hasilkan Oleh Tubuh

Seperti yang diketahui bahwa mandi mampu menghilangkan penyebab bau badan serta kotoran yang terdapat pada tubuh. Tentu saja bau yang dihasilkan setelah mengeluarkan mani akan mengganggu pasangan suami istri satu sama lain. Oleh karena itu dengan mandi besar maka hal tersebut tentu akan dapat dihilangkan dan tubuh akan merasa segar kembali. 

  • Menghilangkan Kuman

Mandi junub tentu juga memiliki manfaat seperti mandi pada umumnya yaitu mampu membersihkan tubuh dari kuman yang terdapat pada kulit. Bahkan tidak hanya pada area kulit yang bisa dilihat dengan mata saja. Akan tetapi seperti yang diketahui bahwa mandi besar juga harus dilakukan dengan mengusap area lipatan pada tubuh sekalipun. 

Hal tersebut juga dilakukan dengan tujuan agar kuman benar-benar rontok dan terbawa oleh air. Dengan demikian mandi junub juga akan dapat menghindarkan orang yang bersangkutan dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh kuman. 

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Kaum Laki-Laki

Tata Cara Mandi Wajib Bagi Kaum Laki-Laki
www.merdeka.com

Perlu diketahui bahwa terdapat perbedaan antara pelaksanaan dari mandi wajib bagi kaum laki-laki dan kaum perempuan. Sebelum mengetahui tata cara mandi wajib bagi kaum laki-laki perlu dimengerti bahwa terdapat dua rukun tertentu yang harus dipenuhi dalam mandi junub.

Kedua rukun tersebut harus dipenuhi secara sempurna karena jika tidak maka mandi besar yang telah dilaksanakan tidak akan sah. Lebih lanjut orang yang bersangkutan tersebut juga masih dianggap berada dalam kondisi memiliki hadas besar. Sehingga jika melaksanakan kegiatan ibadah tidak akan sah dan tetap dilarang untuk melakukannya.

Syekh salim bin sumair al hadlrami memberi penjelasan dalam kitab safinatun najah terkait rukun mandi wajib.  Kedua rukun mandi wajib berdasarkan hal tersebut adalah pertama niat dan kedua yaitu air yang diratakan ke seluruh tubuh. Lebih lanjut kedua rukun tersebut dijabarkan oleh syekh muhammad nawawi al jawi dalam kitab kaasyifatus saja yaitu dijelaskan pada ulasan berikut. 

  • Niat 

Penjelasan terkait tata cara pelaksanaan dari kewajiban mengatakan bahwa niat harus dilaksanakan ketika orang yang bersangkutan pertama kali menyiramkan air ke anggota tubuhnya. Sementara itu untuk ketentuan terkait anggota badan yang sebaiknya pertama kali disiram tidak ada keterangan spesifiknya. 

Dengan demikian pelaksanaan bebas dilakukan di anggota badan mana saja baik tengah, atas, maupun bawah. Namun jika penyiraman pertama kali tersebut tidak dibarengi dengan adanya pelafalan niat yang disebutkan sebelumnya dalam hati.

Maka siraman pertama tersebut belum dianggap sebagai aktivitas mandi junub dan harus disiram kembali bersamaan dengan niat. Sebagai contoh terdapat seseorang yang menyiram bagian muka terlebih dahulu tanpa membaca niat.

Setelah itu orang tersebut sadar lalu menggantinya dengan menyiramkan dada dan secara bersamaan dilakukan dengan niat dalam hati. Berdasarkan hal tersebut, pembasuhan muka yang pertama kali dilakukan bukan termasuk aktivitas mandi sehingga harus diulangi kembali dengan niat. 

  • Menyiramkan Air Secara Merata Keseluruh Tubuh

Setelah melaksanakan rukun mandi wajib yang pertama maka langsung dilanjutkan rukun keduanya yaitu dengan meratakan air ke semua bagian tubuh.

Dalam hal ini pastikan tidak ada bagian tubuh yang belum terkena air karena dapat membuat mandi wajib tidak sah jika melewatkannya. Oleh karena itu kegiatan bersuci ini harus dilakukan dengan ekstra hati-hati. Terutama pada bagian lipatan lipatan di badan yang harus dipastikan terbasahi oleh air.

Tidak hanya itu anggota tubuh lainnya yang biasanya diabaikan adalah pada bagian bawah kuku yang panjang, telinga bagian dalam yang berlekuk, sela-sela pantat yang biasanya saling menempel dan selangkangan. 

Selain itu juga harus diperhatikan bagi yang memiliki rambut tebal harus benar-benar membasahi kulit kepalanya. Kulit dada di bagian bawah payudara yang biasanya menggantung juga tidak boleh diabaikan. 

  • Sunah Ketika Melaksanakan Mandi Wajib

Imam al ghazali menerangkan dalam kitab hidayatul jannah terkait sunnah yang dapat dilakukan selain kedua rukun di atas ketika melaksanakan mandi wajib. Berdasarkan hal tersebut jika tata cara mandi junub dilakukan secara rinci maka dapat dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut. 

  1. Langkah pertama setelah masuk ke dalam kamar mandi adalah membasuh tangan sebanyak 3 kali terlebih dahulu. 
  2. Selanjutnya semua kotoran atau najis yang menempel pada tubuh harus dibersihkan kemudian dilanjutkan dengan berwudhu seperti pada umumnya. 
  3. Setelah itu itu dapat memulai pelaksanaan mandi junub yaitu bagian kepala di guyur sebanyak tiga kali yang bersamaan dengan mengucapkan niat dalam hati. 
  4. Kemudian dapat langsung dimanfaatkan dengan menyiram anggota badan pada bagian kanan terlebih dahulu hingga tiga kali. Lanjutkan dengan menyiram anggota badan bagian kiri juga sebanyak 3 kali. 
  5. Tubuh digosok-gosok baik pada bagian depan maupun bagian belakang sebanyak 3 kali. Lakukan juga pada bagian rambut dan juga jenggot jika memilikinya dengan menyala-nyala hingga dipastikan air meresap sampai kulit. 
  6. Pada saat pelaksanaan dari mandi junub dianjurkan untuk tidak menyentuh bagian kemaluan karena dapat membatalkan wudhu. Oleh karena itu jika sudah terlanjur maka dipersilakan untuk berwudhu kembali. 

Pada langkah-langkah di atas hal yang harus dipastikan dan benar-benar diperhatikan adalah menunaikan kedua rukun mandi junub. Langkah selain dari kedua rukun tersebut termasuk ke dalam sunnah muakkad. Namun meskipun demikian apabila mengabaikan pasal kesunahan tersebut.

Maka imam al ghazali menerangkan bahwa yang bersangkutan termasuk orang merugi. Hal tersebut dikarenakan pelaksanaan dari sunah bertujuan untuk menambal kekurangan dari amalan fardhu. Apabila ditinjau dari hadis yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan imam muslim terdapat penjelasan tentang sabda rasulullah berkaitan dengan contoh perihal mandi junub yang disebutkan dari Aisyah radhiyallahu anhu. 

Beliau mengatakan bahwa rasulullah mulai mandi junub dengan mencuci kedua telapak tangannya dan dilanjutkan dengan melakukan wudhu sebagaimana untuk salat. Kemudian rasulullah memasukkan jari jari ke dalam air yang dilanjutkan dengan menggosokkannya pada kulit kepala. 

Setelah itu rasulullah menyiram bagian kepalanya dari arah atas menggunakan air dengan kehidupan kedua telapak tangannya sebanyak 3 kali kemudian mengalirkan air seluruh kulitnya. Terdapat hadis lainnya berasal dari sumber yang sama yaitu imam bukhari dan imam muslim berisi tentang perkataan maimunah radhiyallahu anha.

Dalam hadis tersebut beliau mengatakan bahwa dirinya pernah menyediakan air mandi untuk rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan beliau menuangkan air tersebut kepada kedua tangannya lalu mencuci kepalanya sebanyak 2 atau 3 kali. 

Setelah itu beliau menuangkan air dengan tangannya pada telapak tangan kiri kemudian mencuci kemaluannya. Selanjutnya beliau menggosok-gosokkan tangan ke tanah lalu memasukkan air kedalam hidung serta berkumur. 

Selanjutnya beliau membasuh kedua tangan dan mukanya kemudian kepalanya dibasuh sebanyak 3 kali lalu menyiramkan air pada seluruh bagian anggota tubuhnya. Setelah itu, beliau mencuci kedua telapak kakinya dengan bergeser dari posisi semula sehingga melakukan hal tersebut pada tempat yang berbeda. 

Apabila dibandingkan dengan penjelasan oleh imam al ghazali kedua hadis tersebut menjelaskan tata cara mandi junub yang sedikit berbeda. Kesimpulan dari tata cara mandi junub berdasarkan kedua hadis tersebut adalah sebagai berikut. 

  1. Melakukan niat. 
  2. Membersihkan kemaluan. 
  3. Mencuci kedua tangan. 
  4. Mengambil wudhu. 
  5. Membasuh air ke bagian kepala hingga tiga kali. 
  6. Membasuh kan air pada tubuh bagian kanan dan juga bagian kiri. 
  7. Menyela-nyela bagian rambut. 

Tata Cara Mandi Wajib Untuk Wanita

Tata Cara Mandi Wajib Untuk Wanita
republika.co.id

Tata cara mandi wajib bagi wanita memiliki persamaan yaitu terletak pada kedua rukun yang disebutkan sebelumnya. Akan tetapi terdapat perbedaan dalam pelaksanaan mandi junub yang dijelaskan oleh istri rasulullah yaitu aisyah radhiyallahu anha. 

Beliau menjelaskan bahwa mandi junub dilakukan pertama kali dengan mengambil air menggunakan kedua tangan sebanyak 3 kali yang disiramkannya di atas kepala. Setelah itu kembali mengambil air menggunakan satu tangan yang disiramkan pada bagian tubuh sebelah kanan dengan tangan yang lain dan dilanjutkan pada bagian tubuh sebelah kiri. 

Tata cara tersebut dijelaskan dalam hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhari dan abu dawud. Selain itu terdapat keterangan lain terkait mandi wajib bagi wanita ketika junub yaitu tidak wajib membuka ikat rambutnya. Pernyataan tersebut disampaikan oleh ummu salamah radhiyallahu anha yang pernah bertanya kepada rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 

Pertanyaan tersebut seputar ummu salamah yang menjelaskan bahwa dirinya mengikat rambut kepala dengan kuat. Kemudian bertanya kepada rasulullah apakah harus membukanya ketika mandi jinabat. Kemudian rasulullah menjawab tidak harus melakukannya dan cukup hanya menuang-menuangkan air di atas kepala sebanyak 3 kali. 

Beliau melanjutkan untuk menyiramkan air ke badan dan dengan hanya demikian maka sudah menjadi suci. Penjelasan tersebut banyak diriwayatkan beberapa hadits diantaranya yaitu Ibnu Majah, Nasa’i, Imam Muslim, Aunul Ma’bud dan tidak terkecuali oleh Tirmidzi.

Namun perlu diketahui bahwa keterangan tersebut memiliki sedikit perbedaan dengan pelaksanaan mandi besar karena haid bagi wanita. Dalam hal ini perlu diketahui apabila mandi wajib setelah selesai dari haid harus dilakukan dengan menggosok kepalanya secara sungguh-sungguh.

Atau dengan kata lain harus memastikan agar air bisa sampai ke pangkal dan kulit rambut. Akan tetapi jika wanita bersuci karena junub maka tidak diwajibkan untuk menguraikan rambutnya. Pengecualian tersebut disebabkan karena intensitas dari mandi junub lebih sering dilakukan.

Dengan demikian apabila harus sering menguraikannya maka akan dapat membuat wanita mungkin akan merasa kesulitan. Sedangkan mandi wajib karena haid tentu hanya dilakukan hanya satu kali dalam satu bulan. Adapun untuk langkah-langkah mandi junub bagi wanita dapat dilihat pada urutan sebagai berikut ini. 

  1. Melafalkan niat dalam hati. 
  2. Tangan dicuci hingga tiga kali. 
  3. Kotoran yang menempel pada tubuh beserta kemaluan dibersihkan dengan tangan kiri. 
  4. Tangan yang telah digunakan untuk membersihkan kemaluan jika dibersihkan dengan cara menggosokkannya ke tanah atau lantai atau juga dapat menggunakan sabun untuk membersihkan. 
  5. Mengambil wudhu 
  6. Kepala disiram dengan air hingga 3 kali dan tidak wajib untuk menguraikan rambut. 
  7. Seluruh badan di siram menggunakan air secara merata dengan anggota tubuh bagian kanan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan yang sebelah kiri.. 

Layaknya pelaksanaan bagi kaum laki-laki, tata cara di atas juga harus ditekankan untuk wajib melakukan 2 rukun mandi junub. Sementara itu langkah lainnya merupakan sunnah sebagai tambahan dari penyempurnaan dalam bersuci. 

Melalui cara pelaksanaan yang telah didasarkan pada hadis-hadis rasulullah shallallahu alaihi wasallam tersebut. Maka tata cara mandi junub akan lebih afdol dan lebih disukai oleh allah subhanahu wa ta’ala. 

Baca Juga Sunan Drajat

Itulah beberapa ulasan yang menjelaskan pengetahun tentang mandi junub mulai dari niat hingga tata caranya. Dengan adanya pengetahuan yang penting diatas maka tata cara bersuci  khususnya dari hadas besar dan juga ibadah dapat di laksanakan dengan benar sesuai syariat islam. 

Satu pemikiran pada “Doa Mandi Wajib: Tata Cara, Niat, Manfaat beserta Penjelasannya”

Tinggalkan komentar