9+ Contoh Jurnal : Jenis-Jenis, Macam, Syarat, Kaidah dan Cara Penulisannya

Contoh jurnal – Jurnal termasuk dalam karya tulis ilmiah yang di publikasi secara berkala. Artikel ilmiah yang selanjutnya di sebut jurnal ini di terbitkan secara periodik dalam waktu-waktu tertentu seperti bulanan atau setengah semester, beberapa di terbitkan tahunan.

Contents

Jenis-jenis Jurnal

jenis jenis jurnal
www.filotansi.com

Terdapat berbagai macam jurnal yang di publikasikan sesuai dengan fungsi dan fokus pembacanya. Secara umum jurnal dapat di klarifikasikan menjadi 3 macam sebagai berikut:

  • Popular Journals

Jurnal populer seperti  Time, Vogue, dan Economist ini berisikan berbagai macam tulisan  yang memberi informasi maupun menghibur pembacanya. Tulisan dapat berupa berita, editorial, pendapat atau opini, serta cerita feature . Seperti namanya, bahasa populer di gunakan dalam penulisan artikel dalam jurnal sehingga mudah di pahami.

Selain karya ilmiah, dalam jurnal ini juga bisa berisi konten tambahan berupa iklan, ilustrasi, gambar, foto, kutipan hingga biografi.   

  • Scholarly Journals

Jurnal yang sering di gunakan di kalangan akademisi ini berisi sejumlah artikel yang di terbitkan secara berkala dalam jangka waktu tertentu yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan mempublikasikan hasil penelitian atau temuan terbaru.

The Journal of Science and Technology, atau Publishing Research Quarterly adalah contoh dari Scholarly Journal yang bisa juga berisi ulasan atau kritik mengenai sebuah studi dan temuan.

  • Professional atau Trade Journals

Jurnal-jurnal seperti MediaWeek, The Bookseller, dan Advertising Age yang berisi kumpulan berita terbaru atau up to date ini menargetkan para profesional atau pelaku industri sebagai pembacanya.

Pendapat hingga saran praktis terhadap sebuah produk baru hingga ulasan-ulasan yang menginformasikan pada pembaca mengenai kejadian dalam dunia industri atau profesional juga menjadi bagian dalam Professional Journal.

Macam-macam Jurnal

Macam-macam Jurnal
www.jurnal.id

Jurnal ilmiah dan jurnal akuntansi yang termasuk dalam kategori Scholarly Journals merupakan jenis jurnal yang paling umum dan sering di jumpai di antara tiga klasifikasi jurnal yang ada.

  • Jurnal Ilmiah

Media publikasi yang satu ini memuat sejumlah karya tulis ilmiah lengkap dengan data serta informasi saintifik. Jurnal ilmiah di tulis mengikuti aturan dan menyesuaikan kaidah ketentuan ilmiah. Jurnal ini di terbitkan secara berkala.

Jurnal ilmiah yang di kenal seperti  jurnal ilmiah kesehatan, jurnal ilmiah biologi, akuntansi keuangan, teknik informatika, merupakan jenis jurnal akademik yang di gunakan sebagai sarana untuk mempublikasikan artikel ilmiah.

Tak hanya di publikasikan dalam skala nasional, jurnal ilmiah juga telah banyak hadir hingga mencakup skala internasional. Kedua jenis jurnal ilmiah ini memiliki fungsi yang sama, yaitu mempublikasikan karya yang kreatif dan inovatif. Penggunaan bahasa menjadi perbedaan yang paling mendasar dari kedua jurnal ini.

  • Jurnal Akuntansi

Jurnal dalam ranah akuntansi di artikan sebagai catatan  akuntansi permanen yang pertama, dan di gunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. Jurnal akuntansi harus di rancang dengan teliti sehingga tidak akan terjadi kecacatan dalam pencatatan suatu transaksi.

Catatan yang di muat di dalam jurnal ini di lengkapi dengan penjelasan, tanggal serta informasi lain, sehingga catatan tersebut mudah di telusuri dan di usut kembali ke dokumen sumbernya.

Selain berfungsi sebagai petunjuk untuk menemukan sumber dari sebuah data transaksi, jurnal juga di gunakan sebagai penyedia ringkasan data yang di tampung dalam rekening-rekening buku besar. Jurnal akuntansi juga di gunakan untuk menyimpan data pencatatan keuangan perusahaan.

Syarat Pembuatan Jurnal Ilmiah

Syarat Pembuatan Jurnal Ilmiah
Syarat Pembuatan Jurnal Ilmiah

Sudah menjadi ketentuan, untuk memastikan kualitas dan tingkat keilmiahan suatu jurnal yang di terbitkan, jurnal ilmiah juga wajib memenuhi beberapa syarat administratif berikut:

  • Terdaftar dan memiliki ISSN atau International Standard Serial Number.
  • Memiliki mitra minimal berjumlah 4 (empat) orang.
  • Di terbitkan secara periodik dengan frekuensi minimal dua kali dalam satu tahun, kecuali majalah ilmiah dengan cakupan spesialisasi keilmuan khusus yang bisa di publikasi dengan  frekuensi satu kali dalam satu tahun.
  • Setiap penerbitannya minimal sebanyak 300 eksemplar, kecuali majalah ilmiah yang menerbitkan dengan sistem jurnal elektronik (e-journal) atau majalah ilmiah yang menerapkan sistem daring (online), persyaratannya sama dengan majalah ilmiah cetak.
  • Memuat paling sedikit 5 artikel utama di setiap penerbitan, dan dapat di tambahkan dengan artikel komunikasi pendek dengan maksimal 3 buah.

Kaidah-kaidah Penulisan Jurnal Ilmiah

Kaidah-kaidah Penulisan Jurnal Ilmiah
Kaidah-kaidah Penulisan Jurnal Ilmiah

Sumber data dan informasi yang di jadikan dasar dalam penyusunan karya tulis ilmiah seperti jurnal ilmiah haruskah valid dan di tulis sesuai ketentuan atau kaidah-kaidah ilmiah.

  • Logis, artinya sajian penjelasan dari informasi dan data yang dalam jurnal ilmiah masuk akal dan sesuai dengan logika dan rasio.
  • Obyektif, artinya data dan informasi yang di sajikan sesuai fakta dan teruji kebenarannya.
  • Sistematis, artinya alur pola pikir yang ilmiah, sistematis, dan konsisten atau berkelanjutan menjadi landasan untuk data dan informasi yang di sajikan di peroleh.
  • Andal, artinya informasi dan data yang tertuang dalam jurnal sudah teruji dan benar, serta memungkinkan untuk dikaji ulang di masa mendatang.
  • Desain, berarti pengumpulan data dan informasi dala jurnal terencanakan dan memiliki rancangan yang pasti.
  • Akumulatif, berarti jurnal tersebut mengandung  informasi dari kumpulan berbagai macam sumber yang di akui kebenaran dan keberadaannya dan memberikan sumbangsih bagi perkembangan khasanah ilmu pengetahuan.

Jurnal Ilmiah dan Fungsinya

Jurnal Ilmiah dan Fungsinya
www.romadecade.org

Perkembangan ilmu pengetahuan atau sebuah kajian ilmu hingga penemuan baru dalam pendidikan dan pengetahuan selalu berkaitan dengan jurnal ilmiah.

Hasil penelitian yang di publikasi dalam jurnal ilmiah akan menjadi sumber pengetahuan dan kajian baru di dunia sains. Sebuah jurnal ilmiah memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  • Publikasi Hak Cipta

Jurnal ilmiah dapat di fungsikan sebagai mempublikasikan klaim prioritas atas ilmu pengetahuan. Penulis sebuah jurnal memiliki hak untuk memiliki “Hak Cipta” dalam  penelitiannya dan ide-ide yang di munculkan. Adanya hak cipta ini akan memberikan kepastian bahwa hasil penelitian penulis tersebut di hormati dan di akui.

Hal ini juga sekaligus berarti bahwa sebuah jurnal tidak boleh terlalu lama menunda untuk di publikasikan. Karena memungkinkan penulis lain untuk menduplikat atau bahkan mencuri hak ciptanya.

  • Informasi

Jurnal ilmiah memiliki fungsi menginformasikan hasil sebuah penelitian atau penemuan ilmiah kepada masyarakat yang tengah mencari informasi atau data pendukung dari jurnal yang di maksud. Hal ini juga bermakna bahwa di dalam sebuah  jurnal perlu di pastikan untuk mengandung konten dan isi yang tepat.

  • Perizinan

Sebuah jurnal wajib memiliki informasi dan data ilmiah yang berpatokan sesuai kriteria kualitas untuk setiap sesuatu yang di terbitkan. Konten ini  juga bertujuan untuk melindungi pembaca, termasuk untuk para penulis dari segala bentuk penipuan atau informasi yang salah.

  • Archival record

Archival record bermakna menjaga catatan atau record ilmu pengetahuan. Archival record ini bertujuan menyiapkan sebuah sistem penyimpanan permanen untuk setiap karya tulis yang di publikasikan, sehingga tulisan-tulisan tersebut dapat di akses setiap saat dan di mana saja.

Jenis-Jenis Jurnal Ilmiah

jenis jenis jurnal ilmiah
www.bagi-in.com

Terdapat beberapa jenis jurnal ilmiah, yakni jurnal nasional, jurnal nasional terakreditasi, jurnal internasional, dan juga jurnal internasional bereputasi.

1. Jurnal Nasional

Jurnal ilmiah ini di terbitkan secara berkala dan memiliki kriteria sebagai berikut:

  • Di tulis sesuai ketentuan atau kaidah-kaidah ilmiah serta etika keilmuan.
  • Memiliki ISSN (International Standard Serial Number).
  • Memiliki publikasi versi daring (online).
  • Di kelola secara professional seperti misalnya ketepatan publikasi keberkalaan, ketersediaan tentang petunjuk penulisan, kelengkapan identitas jurnal, dan lain lain.
  • Bertujuan untuk menampung, memberi informasi atau mempublikasikan hasil-hasil penelitian ilmiah atau konsep ilmiah dalam suatu disiplin ilmu tertentu.
  • Jurnal Nasional ini di tujukan pada masyarakat ilmiah atau peneliti yang berada dalam lingkup disiplin keilmuan yang relevan.
  • Di terbitkan oleh penerbit ilmiah, lembaga ilmiah, organisasi profesi, atau instansi khusus seperti perguruan tinggi beserta unit-unitnya.
  • Di tulis menggunakan Bahasa Indonesia yang baku dan atau Bahasa Inggris dengan penulisan abstrak dalam Bahasa Indonesia.
  • Memuat karya tulis ilmiah dari penulis yang berasal dari minimal dua institusi yang berbeda.
  • Memiliki dewan editor yang terdiri dari para ahli dalam bidangnya serta berasal dari minimal dua institusi berbeda.

2. Jurnal Nasional Terakreditasi

Jurnal nasional terakreditasi adalah jurnal terbitan berkala ilmiah yang memperoleh status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) atau kepala LIPI, dan memenuhi kriteria sebagai jurnal nasional dengan masa berlaku sesuai hasil akreditasi.

3. Jurnal Internasional

Jurnal internasional yaitu jurnal terbitan berkala ilmiah yang memiliki kriteria berikut:

  • Karya ilmiah yang di publikasi di tulis sesuai dengan ketentuan penulisan dan telah memenuhi kaidah ilmiah serta etika keilmuan.
  • Memiliki ISSN (International Standard Serial Number).
  • Di tulis menggunakan bahasa resmi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni Inggris, Perancis, Arab, Rusia, atau Tiongkok.
  • Memiliki terbitan dalam versi daring (online).
  • Di kelola secara professional seperti misalnya ketepatan publikasi keberkalaan, ketersediaan tentang petunjuk penulisan, kelengkapan identitas jurnal, dan lain lain .
  • Dewan editor atau editorial board terdiri dari para pakar di bidangnya dan setidaknya berasal dari 4 negara berbeda.
  • Karya tulis ilmiah yang di terbitkan dalam satu kali terbitan (issue) ditulis oleh penulis dari negara-negara berbeda.

4. Jurnal Internasional Bereputasi

Jurnal internasional bereputasi adalah jurnal ilmiah yang terbit secara berkala yang di tulis menggunakan bahasa resmi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yakni Inggris, Perancis, Arab, Rusia, atau Tiongkok, dengan syarat tambahan sudah terindeksi oleh pangkalan data internasional bereputasi seperti Scopus atau Web of Science, dan memiliki faktor dampak (impact factor) dari ISI Web of Science (Thomson Reuters),  Scimago Journal Rank (SJR), atau mempunyai faktor dampak (SJR) dari SCImago Journal and Country Rank paling rendah Q3 (kuartil tiga).

Jurnal Akuntansi dan Fungsinya

JURNAL AKUNTANSI DAN FUNGSINYA
www.pelajaran.id

Beberapa fungsi dari jurnal akuntansi adalah sebagai berikut.

  • Fungsi Pencatatan

Jurnal akuntansi berguna untuk melakukan pencatatan di setiap transaksi yang di lakukan dalam aktivitas bisnis. Aktivitas ini mencakup permodalan, kekayaan atau aset, pembiayaan, hingga neraca saldo serta neraca lajur.

Semakin lengkap data yang di input dan ditulis, maka akan semakin baik kualitas jurnal akuntansinya. Hingga nantinya dapat memberi data finansial yang benar-benar akurat, kredibel dan sesuai bukti.

  • Fungsi Analisis

Analisis dalam jurnal akuntansi ini dapat mencakup pencatatan dalam pendebitan, pengkreditan di sertai jumlahnya, hingga penggolongan. Kegiatan pencatatan dalam jurnal akuntansi merupakan hasil dari analisis transaksi seperti pendebitan dan pengkreditan akun-akun yang terpengaruh.

Misalnya, ketika perusahaan melakukan sebuah transaksi, Staff harus bisa menentukan apakah akun transaksi tersebut termasuk kategori debit ataukah kredit.

  • Fungsi Historis

Pada umumnya, jurnal akuntansi mencatat segala bentuk kegiatan perusahaan sehari-hari dalam bentuk angka, yang mana kegiatan ini terjadi secara terus menerus.

Dalam proses pencatatan jurnal akuntansi, di anjurkan untuk mencatat detail setiap transaksi berdasar tanggal terjadinya transaksi tersebut. Sehingga, bisa di katakan bahwa jurnal akuntansi pun mempunyai fungsi historis karena pencatatan di lakukan secara sistematis dan sesuai kronologi waktu.

Jenis Jurnal Akuntansi

Jenis Jurnal Akuntansi
Jenis Jurnal Akuntansi

Terdapat dua jenis jurnal akuntansi yang sering di temukan, yakni jurnal umum dan jurnal khusus.

a. Jurnal Umum

Jurnal umum biasanya di gunakan oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Jurnal Umum di gunakan untuk mencatat seluruh aktivitas transaksi keuangan secara detail dan dalam kronologi waktu. Hal ini di sebabkan karena transaksi dalam perusahaan jasa lebih mudah untuk di catat dengan mengikuti urutan tanggal. 

Apabila jenis transaksi yang terjadi semakin banyak, dan frekuensi berlangsungnya semakin tinggi, jurnal umum akan di bagi menjadi  jurnal khusus. Pemecahan jurnal umum  menjadi jurnal khusus ini dapat di lakukan atas dasar alasan sebagai berikut :

  • Guna pengumpulan dan pengelompokan transaksi yang sama dengan frekuensi terjadinya tinggi.
  • Mengurangi pekerjaan pembukuan ke dalam buku besar dan untuk menggolongkan transaksi yang di catat.
  • Memungkinkan beberapa orang untuk melakukan pengerjaan pencatatan transaksi ke jurnal.
  • Guna menciptakan pengendalian internal.

b. Jurnal Khusus

Pada kegiatan pembelian yang di lakukan secara kredit, perusahaan menyediakan satu jurnal khusus yang di kenal dengan sebutan jurnal pembelian. Setiap kali terdapat transaksi kredit, maka petugas akan mencatatnya. Lalu, secara berkala, misal setiap bulan, setiap transaksi yang ada di jumlahkan dan di pindahkan ke dalam buku besar.

Jurnal Khusus adalah jurnal yang di kelompokkan sesuai dengan jenis transaksi. Pada setiap proses transaksi, petugas pembukuan akan mengidentifikasi jenis-jenis transaksi yang terjadi, dan mencatatnya dalam jurnal khusus.

Contohnya apabila dalam satu bulan perusahaan melakukan pembelian kredit sejumlah 50 kali, maka petugas hanya akan mengurus 4 atau 5 akun, tergantung pada kebijakan perusahaan dalam hal mengklasifikasi transaksinya.

Jenis-Jenis Jurnal Khusus

Jenis-Jenis Jurnal Khusus
www.jurnal.id

Jurnal Khusus pada satu perusahaan akan berbeda dengan jurnal perusahaan lain karena setiap perusahaan merancang dan menyediakan jurnal khusus sesuai dengan kebutuhan perusahaannya masing masing. Jenis-jenis jurnal khusus adalah sebagai berikut.

  • Jurnal Pembelian

Jurnal ini sering sering di sebut juga dengan buku pembelian. Jurnal pembelian adalah buku harian khusus yang berfungsi untuk mencatat data-data transaksi pembelian barang dagang serta barang lainnya yang di lakukan dengan cara kredit.

  • Jurnal Penjualan

Jurnal penjualan adalah sebuah buku harian khusus  yang berfungsi untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan atau jasa yang di lakukan dengan pembayaran kredit.

  • Jurnal Penerimaan kas

Jurnal penerimaan kas ini sering di sebut juga dengan buku kas masuk atau pemasukan Jurnal penerimaan kas adalah sebuah buku harian khusus yang berfungsi untuk mencatat semua transaksi penerimaan tunai, baik berupa cek atau pun kas seperti penerimaan piutang, penerimaan uang dari penjualan tunai dan lain sebagainya.

  • Jurnal Pengeluaran kas

Jurnal ini sering di sebut juga dengan buku kas keluar/ pengeluaran. Jurnal pengeluaran kas adalah buku harian khusus yang berfungsi untuk mencatat semua transaksi pembayaran tunai, baik menggunakan cek maupun kas.

Selain itu, jurnal ini juga berfungsi untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas, misalnya pembayaran hutang, dan pembayaran beban.

Contoh Jurnal Ilmiah dan Jurnal Akuntansi

Contoh Jurnal Ilmiah dan Jurnal Akuntansi
Contoh Jurnal Ilmiah dan Jurnal Akuntansi

Berikut ini adalah beberapa contoh jurnal ilmiah dan jurnal akuntansi yang sering di gunakan.

1. Contoh Jurnal Ilmiah

1. Contoh Jurnal Ilmiah
www.romadecade.org

Seperti yang telah di paparkan sebelumnya bahwa jurnal ilmiah dapat di bagi menjadi dua jenis yakni jurnal ilmiah nasional dan jurnal ilmiah internasional. Jurnal ilmiah internasional sendiri ada yang telah memiliki reputasi dan sebagian lagi masih belum bereputasi.

Di mana jurnal ilmiah internasional yang bereputasi ini telah terindeks oleh database internasional, seperti Web of Science, Scopus, maupun Microsoft Academic Search. Berikut ini adalah contoh penulisan jurnal ilmiah berikut tata penulisan dan letaknya.

  • Judul

Setiap jurnal ilmiah perlu memiliki judul yang di tulis dengan jelas. Adanya judul yang jelas akan memudahkan pembaca untuk mengetahui inti atau isi dari jurnal secara sekilas tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Contohnya, judul  “Analisis kandungan klorofil dan antosianain dalam daun suji”.

Permasalahan  judul ini telah memberikan gambaran pada pembaca mengenai isi yang ada dalam jurnal ini. Setelah penulisan judul, dalam jurnal kemudian di lanjutkan dengan nama penulis artikel, email dan alamat institusi /perguruan tinggi.

  • Abstrak

Bagian abstrak yang terdapat dalam jurnal ilmiah memiliki fungsi untuk merangkum secara singkat mengenai isi sebuah jurnal. Penulisan abstrak di maksudkan untuk menjadi sebuah penjelasan bagi pembaca tanpa harus membaca keseluruhan isi yang terdapat pada jurnal.

Bagian abstrak biasanya tersaji dalam sekitar 250 hingga 500 kata (sesuai pedoman yang diikuti) yang merangkum bagian-bagian jurnal meliputi tujuan, metode, hasil hingga kesimpulan. Abstrak biasanya di tulis dengan huruf miring atau italic. Abstrak juga biasanya terdiri dari dua bahasa yakni abstrak bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Pada penulisan abstrak ini tidak boleh  menggunakan akronim atau pun kutipan. Bagian abstrak juga harus berdiri sendiri, tidak boleh terdapat catatan kaki. Biasanya, bagian abstrak ini di tulis pada tahap akhir setelah selesai menyusun sebuah karya tulis ilmiah.

Cara mudah atau tips untuk menulis abstrak adalah dengan mengutip poin-poin penting dari setiap bagian jurnal yakni pendahuluan, metode, hasil dan kesimpulan. Dari poin-poin tersebut kemudian di gunakan untuk menyusun sebuah deskripsi singkat mengenai jurnal yang telah di buat.

Di bagian akhir atau paling bawah abstrak terdapat kata kunci yang berfungsi agar poin-poin penting yang ada dalam  jurnal ini lebih mudah di temukan, salah satunya oleh mesin pencari. Kata kunci ini biasanya terdiri dari 5 kata.

  • Pendahuluan

Pendahuluan adalah beberapa pernyataan mengenai objek yang sedang di teliti atau di selidiki, yang memberikan informasi pada pembaca, guna memahami tujuan maupun spesifikasi dalam kerangka teoritis dalam skup yang lebih besar.

Bagian pendahuluan ini juga bisa mencakup informasi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Seluruh informasi pada latar belakang yang di peroleh dari sumber lain harus menjadi kutipan dan di buat catatan kaki. Pendahuluan hendaknya tidak di buat terlalu panjang untuk menghindari ketidak efektifan kata dan sifat yang bertele-tele.

  • Bahan Dan Metode

Bagian ini menjelaskan mengenai prosedur penelitian yang di lakukan untuk mendapatkan data. Peneliti dapat menjelaskan prosedur penelitian atau langkah kerja, peralatan dan bahan yang di gunakan, metode pengumpulan data, hingga jenis pengendalian variabel penelitian.

Jika pengumpulan data penelitian di lakukan di alam, maka penulis perlu mendeskripsikan daerah penelitian, lokasi, dan menjelaskan langkah-langkah kerja yang di lakukan. Dalam bagian ini peneliti juga menjelaskan teknik analisis. Misalnya penjelasan mengenai teknik pengambilan sampel.

  • Hasil

Di bagian ini peneliti menyajikan data yang ringkas mengenai hasil dari penelitian atau observasi yang telah di lakukan. Hasil ini di buat secara padat dan jelas dengan menggunakan bentuk eksplanasi berupa teks naratif, tabel, ataupun grafik. Hasil penelitian yang di sajikan bukanlah interpretasi data akhir atau kesimpulan dari keseluruhan data.

Data yang di sajikan dalam tabel/ gambar juga harus lengkap, teks naratif perlu di sajikan dalam bentuk yang mudah di pahami oleh pembaca. Hasil penelitian dalam bagian ini haruslah di deskripsikan secara jelas, lengkap, padat serta akurat.

Data yang di tampilkan haruslah objektif, sehingga tidak menimbulkan interprestasi yang berbeda. Maka dari itu, penulisan pada bagian ini menjadi hal yang harus di perhatikan.

  • Pembahasan

Pada pembahasan ini, peneliti mengulas data dengan pola yang di amati. Hubungan antar variabel percobaan serta korelasi antara variable yang di teliti dapat di lihat dengan jelas.

Dalam bagian ini, peneliti harus menyertakan penjelasan dan pemaparan yang terkait dengan hipotesis penelitian dan memberikan hasil penelitian terkait yang di lakukan oleh peneliti lain atau penelitian sebelumnya.

Setiap penelitian tidak harus selalu mengacu pada perbedaan yang besar atau pun kecenderungan yang menjadi sesuatu hal penting.

Hasil yang bersifat negatif juga perlu di jelaskan, kemudian di kaji dan di beri pemaparan apa penyebabnya. Hal seperti ini mungkin bisa menjadi sesuatu yang penting untuk di teliti kembali pada penelitian selanjutnya.

  • Kesimpulan

Bagian kesimpulan merupakan jawaban dari pernyataan yang ada dalam pendahuluan, yakni pada bagian tujuan penelitian. Dalam membuat bagian kesimpulan peneliti perlu menjawab pertanyaan pada bagian tujuan sesuai dengan hasil penelitian yang telah di dapatkan.

Mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan, pembaca akan lebih mudah untuk menemukan ide yang baik berdasar kelemahan dari penelitian tersebut.

  • Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi sumber informasi atau data yang di gunakan dalam penulisan penelitian. Seluruh kutipan yang di dapatkan oleh peneliti harus di tuliskan sesuai dengan urutan abjad pada bagian ini. Aturan penulisan daftar pustaka ini bertujuan untuk memudahkan pembaca yang ingin merujuk ke literatur asli.

2. Contoh Jurnal Akuntansi

2. Contoh Jurnal Akuntansi
Contoh Jurnal Akuntansi

Berikut ini adalah contoh jurnal akuntansi umum dan salah satu jenis jurnal akuntansi khusus yakni jurnal penjualan.

Contoh Jurnal Akuntansi Umum

Jurnal umum merupakan dasar serta pedoman dalam membuat laporan keuangan perusahaan. Namun ternyata banyak orang yang masih kesulitan dengan sistem jurnal karena bingung dalam memasukkan data ke akun yang mana.

Suatu jenis transaksi harus di tempatkan pada akun yang benar, sebab apabila salah, proses siklus akuntansi bisa tidak normal. Maka dari, itu dalam rangka menghindari kesalahan dalam pembuatan jurnal umum, perlu mengetahui saldo normal setiap kelompok pada masing-masing akun.

Berikut ini adalah contoh tabel saldo normal kelompok akun:

Nomor Kode AkunNama AkunDebetKreditSaldo Normal
1Aktiva+Debet
2Modal+Kredit
3Kewajiban+Kredit
4Beban+Debet
5Pendapatan+Kredit

Keterangan :

Pada poin Aktiva. Apabila akun Aktiva bertambah, maka pencatatannya berada di posisi Debet, dan apabila Aktiva berkurang, maka pencatatannya ada di posisi Kredit.

Pada poin Kewajiban. Apabila akun Kewajiban bertambah maka pencatatannya ada di posisi Kredit, dan sebaliknya apabila kewajiban berkurang, maka pencatatannya ada di kolom Debet.

Pada poin Modal. Apabila akun modal bertambah, maka pencatatannya rada di posisi kredit, dan apabila modal berkurang maka pencatatannya ada di posisi debet. Pada poin Pendapatan. Apabila akun pendapatan mengalami kenaikan maka pencatatannya ada di posisi kredit, dan apabila pendapatan mengalami penurunan, maka pencatatannya ada di posisi debet.

Pada poin Beban. Apabila beban bertambah, maka pencatatannya ada di posisi debet, dan apabila beban tersebut berkurang, maka pencatatannya ada di kolom kredit.

Sebelum masuk ke dalam sisi akuntansi terdapat langkah-langkah yang harus di lakukan,

  • Identifikasi nama perkiraan serta kelompok akun apa saja yang berkaitan dengan transaksi tersebut.
  • Perhatikan  juga saldo normal beserta jenis transaksinya, juga identifikasi saldo yang ada, apakah bertambah atau berkurang.
  • Perhatikan juga adanya nominal transaksi, dan harus teliti dalam penulisan datanya.

Baca Juga: Pengertian Otonomi Daerah

Berikut ini adalah contoh deskripsi transaksi dan jurnal umum yang sering di gunakan.

  1. Tanggal 1 Maret 2019, Bapak Imron membuka usaha toko kayu dengan menggunakan nama “Toko Kayu Maju  Jaya”. Sebagai modal awal bapak Imron menyetor uang tunai sebesar Rp 25.000.000,-
  2. Tanggal 5 Maret 2019, Toko Kayu Maju Jaya membeli perlengkapan untuk usahanya senilai Rp 5.000.000,- secara kredit
  3. Tanggal 21 Maret 2019, Toko Kayu Maju Jaya membayar beban listrik, serta beban telepon dengan total senilai Rp 600.000,-

Sedangkan apabila di tulis dalam bentuk tabulasi, maka berikut adalah contohnya.

JURNAL UMUM

PERIODE MARET 2019

Tanggal

(2019)

Ket.Ref.Saldo
DebitKredit
Maret, 10KasRp. 25.000.000
       Modal Bapak RendyRp. 25.000.000
Maret, 15PerlengkapanRp. 5.000.000
       Hutang usahaRp. 5.000.000
Maret, 30Beban listrik dan teleponRp. 500.000
       KasRp.500.000
TotalRp.30.500.000Rp.30.500.000

 Contoh Jurnal Akuntansi Khusus (Jurnal Pembelian dan Jurnal Penjualan)

JURNAL PENJUALAN

PERIODE MARET 2019

TanggalNomor FakturKet.Ref.Sarat pembayaranPiutang dagang (D)

Penjualan (K)

4 Maret 2019Toko Insan Merdeka2/20, n/40Rp. 9.000.0000
7 Maret 2019Toko Teluk2/25, n/50Rp. 7.000.0000
14 Maret 2019Toko Adil5/10, n/50Rp. 2.000.0000
JumlahRp.30.500.000Rp.23.000.000

 

JURNAL PEMBELIAN

PERIODE MARET 2019

Tanggal

 

Ket.Ref.DebitUtang Dagang
PembelianSerba-Serbi
RefAkunJumlah
6 Maret CV KaryaRp. 5.000.000Rp. 5.000.000
9 Maret CV RinjaniRp. 6.000.000Rp. 6.000.000
15 Maret CV Mawar Rp. 4.000.000PeralatanRp. 50.000Rp. 4.000.000
JumlahRp. 18.050.000

 

Itulah ulasan dan tata cara penulisan jurnal ilmiah beserta contohnya. Semoga bermanfaat! dan menambah inpirasi anda mengenai contoh junal.

9+ Contoh Jurnal : Jenis-Jenis, Macam, Syarat, Kaidah dan Cara Penulisannya

Satu pemikiran pada “9+ Contoh Jurnal : Jenis-Jenis, Macam, Syarat, Kaidah dan Cara Penulisannya”

Tinggalkan komentar