20+ Gaya Bahasa Pengertian Lengkap Dengan Contohnya

Gaya Bahasa – Penggunaan gaya bahasa dalam suatu karya memberikan kesan indah pada karya. Pemakaian gaya bahasa akan membawa sang pembaca mengandai-andai. Gaya bahasa memiliki makna konotatif yang membuat para pembaca akan memiliki penafsiran yang berbeda saat membacanya. Meskipun demikian, gaya bahasa yang di tuangkan pada sebuah karya akan memberikan emosi pada si pembaca. Sehingga pembaca akan lebih meresapi.

Pemakaian  majas akan memberikan kesan karya menjadi lebih menarik. Karya yang menarik akan lebih di senangi oleh pembaca. Berikut merupakan pemaparan jelas terkait dengan gaya bahasa yang bisa di pelajari.

Contents

Definisi dari Gaya Bahasa atau Majas

DEFINISI DARI GAYA BAHASA ATAU MAJAS

Pemilihan bahasa dalam suatu karya akan menentukan bagus dan tidaknya karya tersebut. Penggunaan gaya bahasa yang tepat akan memberikan jiwa pada suatu karya. Karya yang di maksud dapat berupa puisi, berupa cerita pendek dan lain sebagainya. Suatu karya yang menyajikan makna langsung dengan denotatif akan membosankan. Tetapi berbeda dengan karya yang memberikan makna konotatif.

Makna konotatif membuat para pembaca akan lebih kreatif lagi dalam memaknai dan menjiwai suatu karya. Penggunaan gaya bahasa akan membuat pembaca memiliki suatu emosi dalam proses penjiwaan suatu karya.

Pembahasan Gaya Bahasa atau Majas Penegasan

PEMBAHASAN GAYA BAHASA ATAU MAJAS PENEGASAN

Majas penegasan merupakan majas yang memberikan makna menegaskan terhadap suatu hal yang memerlukan penegasan. Majas penegasan tidak hanya terdiri dari satu jenis. Berikut merupakan jenis-jenis dari majas penegasan.

  1. Majas Tautologi

Majas jenis ini adalah majas yang di gunakan untuk mengungkapkan suatu maksud. Namun, bukan perulangan kata, yang berulang adalah makna yang sama dari kata yang berbeda. Sehingga bisa di sebut dengan sinonim dari suatu kata yang berulang. Contoh dari majas tautologi adalah sebagai berikut,

Hakim tersebut mengakui dan mengesahkan bahwa nenek Sulastri tidak bersalah

Pada kalimat tersebut terdapat kata yang memiliki persamaan makna yang di tuliskan secara berulang. Pada kata mengakui dan kata mengesahkan. Penulisan ulang tersebut dapat dianggap sebagai bentuk penegasan terhadap suatu hal.

Ayah berangkat ke kantor tepat pada pukul 06.30 pagi

Pukul 06.30 merupakan pagi hari. Kemudian masih di beri tambahan pagi hari, untuk memperjelas makna.

  1. Majas Paralelisme

Majas jenis ini merupakan majas yang memberikan suatu penegasan terhadap makna tertentu. Bentuk penegasannya yaitu menggunakan suatu kata namun sejajar. Dalam artian, menggunakan klausa yang memiliki kedudukan dalam tingkat yang sama. Berikut contoh dari majas paralelisme.

Cinta adalah satu hal yang tidak mampu untuk dilihat namun bisa dirasakan keberadaannya, seperti udara yang tak terlihat namun sangat terasa keberadaannya.

  1. Majas Retorika

Majas jenis ini merupakan majas yang penggunaanya memiliki tujuan untuk menyindir sesuatu. Sehingga saat menggunakan kalimat yang mengandung majas ini, pasti akan berakhir dengan kalimat tanya yang tidak membutuhkan suatu jawaban. Berikut contoh dari majas retorika.

Apa mungkin kau bisa makan enak sedangkan orang tuamu kesusahan di kampung?

Apakah kau tega tidak memberi makan anakmu?

  1. Majas Interupsi

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan penegasan berupa kata sisipan. Sehingga melalui kata tersebut, makna akan menjadi lebih jelas. Berikut adalah contohnya,

Pak Anas, Bupati Banyuwangi, orangnya sangat mengayomi masyarakatnya.

  1. Majas Pleonasme

Majas jenis ini memiliki kata yang di gunakan sebagai perulangan. Kata tersebut memiliki fungsi untuk memberikan penegasan terhadap makna tertentu. Berikut ini contoh penggunaan majas jenis ini.

Andi naik ke atas melewati dengan lift kemudian turun ke bawah melalui tangga.

Setiap siswa yang tidak membawa buku tugas matematika pada hari ini silahkan maju ke depan

Dari kedua contoh tersebut, terdapat suatu perulangan kata yang memiliki fungsi untuk memberikan penegasan pada suatu makna. Perulangan tersebut adalah, naik ke atas, turun ke bawah dan maju ke depan.

  1. Majas Hiperbola

Majas hiperbola memiliki suatu ciri khas yaitu memberikan kata yang melebih-lebihkan, agar makna yang di maksud menjadi lebih jelas. Berikut ini adalah contoh dari penggunaan majas jenis ini.

Pada saat lomba lari, Rudi mampu menyelesaikan lomba juara pertama dengan berlari secepat kilat.

Pada contoh tersebut, terdapat unsur melebihkan suatu kata yaitu “berlari secepat kilat”. Kata tersebut merupakan unsur penegasan dari maksud bahwa, orang tersebut berlari sangat cepat.

  1. Majas Repetisi

Majas repetisi merupakan majas yang di dalamnya menggunakan unsur perulangan untuk mempertegas suatu makna. Berikut merupakan contoh dari majas repetisi.

Selama aku masih bisa berpikir, selama aku masih bisa berjalan, selama aku masih bisa bernafas, maka aku tidak akan berhenti memberikan hati dan kebahagiaan padamu.

Singkap bajumu, perkuat lenganmu, mari maju bersama membela Negara.

  1. Majas Klimaks

Majas klimaks merupakan jenis majas yang dalam mengungkapkan maknanya dengan menggunakan banyak kata yang memiliki tingkatan makna berbeda. Tingkatan yang di maksud adalah bertahap meningkat. Berikut merupakan contoh majas klimaks.

Jangankan, dua puluh ribu, lima puluh ribu, hingga seratus ribu akan aku berikan kepadamu jika kau mampu memahami isi dari novel ini.

Mulai dari perawan, ibu-ibu hingga janda semua berdesakan ingin melihat konser Super Junior di Jakarta.

  1. Majas Antiklimaks

Majas klimaks merupakan jenis majas yang dalam mengungkapkan maknanya dengan menggunakan banyak kata yang memiliki tingkatan makna berbeda. Tingkatan yang di maksud adalah bertahap menurun. Berikut merupakan contoh majas klimaks.

Jangankan menikahimu, meminangmu, memacarimu saja aku tak mampu karena aku bukan tipe yang kau harapkan.

Jangankan delapan juta, satu juta, setaus ribu tidak akan ku berikan padamu yang selalu menghindari membayar hutang kepadaku.

  1. Majas Asidenton

Majas asidenton merupakan jenis majas yang memberikan pemaparan terhadap beberapa hal tetapi tidak menggunakan kata hubung untuk memaparkan. Berikut merupakan contoh dari majas asidenton.

Pemain bola, pemain volly, pemain tenis meja semua menghadiri perayaan penutupan lomba nasional.

  1. Majas Polisidenton

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan kata hubung dalam memaparkan beberapa hal. Berikut merupakan contoh dari majas polisidenton.

Sebelum aku berangkat sekolah, ibu mempersiapkan bekal untuk aku bawa, kemudia aku pergi ke sekolah dengan di antar ayah.

  1. Majas Koreksio

Majas jenis ini merupakan majas yang mengungkapkan suatu maksud dengan memberikan kata yang salah kemudian di lakukan suatu pembetulan dengan menggunakan kata yang benar. Berikut merupakan contoh dari majas koreksio.

Ratu Inggris itu datang tiga, maaf yang saya maksudkan adalah dengan dua pengawalnya yang berbadan kekar dan tinggi.

Pembahasan Gaya Bahasa atau Majas Perbandingan

PEMBAHASAN GAYA BAHASA ATAU MAJAS PERBANDINGAN

Majas perbandingan merupakan suatu ungkapan yang di gunakan untuk membandingkan suatu hal tertentu. Sehingga lebih memperjelas makna yang di maksudkan. Berikut macam-macam majas ini.

  1. Majas Personifikasi

Majas ini merupakan majas yang dalam menyatakan maksud menggunakan sifat dari benda hidup untuk benda tak hidup. Berikut contohnya,

Aku mencoba untuk menanya sesuatu kepada rumput yang bergoyang.

  1. Majas Trofen

Majas jenis ini merupakan yang majas yang dalam pengungkapannya menggunakan suatu kata yang memiliki makna sejajar. Berikut contohnya,

Rio telah berangkat menaiki bus Brawijaya, maka jangan kau terlarut dalam kesedihan.

  1. Majas Metafora

Majas jenis ini merupakan majas perbandingan yang memberikan ungkapan secara langsung untuk menyampaikan tujuan atau maksud tertentu. Berikut merupakan contoh dari majas ini.

Perusahaan rokok yang di geluti pemuda tersebut saat ini bangkrut lantaran terjadi kebakaran yang amat besar.

  1. Majas Sinekdoke

Majas sinekdoke sendiri memiliki dua jenis yang memiliki fungsi berbeda, yaitu majas sinekdoke pars pratoto yang berfungsi untuk memberikan ungkapan sebagian untuk memberikan maksud secara menyeluruh. Sedangkan majas sinekdoke totem proparte merupakan majas yang memberikan ungkapan keseluruhan untuk memberikan maksud sebagian saja. berikut adalah contoh dari majas ini.

Majas sinekdoke pars pratotot : sejak kemarin lusa aku belum melihat batang hidung tetanggaku.

Majas sinekdoke totem proparte : dalam pertandingan malam ini, Malang mampu mengalahkan Surabaya.

  1. Majas Metonimia

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan suatu merk dari produk tertentu untuk mengungkapkan suatu benda yang di gunakan dalam keseharian. Berikut merupakan contoh dari majas ini.

Hari ini ibu menyuruhku untuk membeli pepsodent di warung mbak Inah.

  1. Majas Eufimisme

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan ungkapan kata yang halus untuk memberikan ungkapan terhadap suatu hal. Namun, tidak memperhalus maknanya. Berikut adalah contoh dari majas jenis ini.

Semenjak kau pergi aku semakin tak bisa berpikir hingga jiwaku sedikit terganggu.

  1. Majas Alegori

Majas jenis ini merupakan majas yang dalam mengungkapkan suatu hal menggunakan pernyataan yang memiliki makna tidak langsung. Meskipun demikian, ungkapan dengan maksud masih ada hubungan. Sehingga suatu makna yang ingin di ungkapkan dengan majas ini akan tersirat. Berikut merupakan contoh dari majas Alegori.

Mencintaimu bagikan menikamkan pisau ke hati sendiri. Kau tak pernah membalas dan terus menyakiti. Sedangkan aku terus saja berharap kepadamu.

  1. Majas Simile

Majas jenis ini merupakan majas yang di gunakan untuk membandingkan di antara dua hal. Perbandingan tersebut menggunakan ungkapan, bagaikan, bak dan sebaginya. Berikut contoh dari majas ini.

Ingatlah bahwa aku mencintaimu bagaikan dalamnya samudera dan luasnya langit.

  1. Majas Simbolik

Majas simbolik merupakan jenis majas yang menggunakan simbol dalam menyatakan suatu hal. Berikut adalah contoh dari majas simbolik.

Nyatanya meskipun telah di berantas tetap saja ada tikus berdasi yang berada di gedung DPR.

  1. Majas Hiperbola

Majas hiperbola merupakan majas yang menggunakan suatu kata yang memiliki kesan melebihkan. Penggunaan kata tersebut berfungsi untuk membandingkan. Berikut adalah contoh penggunaan majas ini.

Terdapat minimarket yang berdiri di antara supermarket besar setinggi gedung pencakar langit.

  1. Majas Sinestesia

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan kata-kata yang memiliki indera berbeda. Namun sangat cocok untuk di padukan. Berikut contohnya.

Aku sangat ketakutan saat mendengar awan menggelegar.

Istriku berbicara lembut saat mendengar anakku tidak mendapatkan juara.

Omongan orang di pasar sangat kasar

Ia ahli dalam membicarakan suatu hal dengan bahasa yang pedas.

Pembahasan Gaya Bahasa atau Majas Pertentangan

PEMBAHASAN GAYA BAHASA ATAU MAJAS PERTENTANGAN

  1. Majas Paradoks

Majas jenis ini merupakan majas yang memberikan ungkapan untuk mempertentangkan sesuatu. Tetapi memiliki suatu makna tertentu. Berikut adalah contohnya,

Laki-laki itu terlihat sangat miskin saat di dunia, tetapi karena amal ibadahnya ia menjadi seseorang yang kaya di hadapan Tuhan.

  1. Majas Antitesis

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan suatu kata yang berlainan dan saling bertentangan secara langsung dalam memberik ungkapan terhadap suatu hal. Berikut merupakan contoh dari majas jenis ini.

Susah-senang, kaya-miskin, bahagia-derita adalah keadaan yang harus kita lewati bersama dalam rumah tangga ini.

  1. Majas Litotes

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan suatu ungkapan dalam bentuk perumpamaan tetapi memiliki makna merendah. Berikut merupakan contoh drai majas jenis ini.

Silahkan menikmati apa yang di sajikan meskipun hanya sebatas air putih

Silahkan mendatangi gubug reot saya sekadar untuk mampir dan menyambung silaturrahim.

  1. Majas Kontradiksi Interminus

majas jenis ini dalam menyatakan maksudnya, menggunakan suatu pertentangan. Agar mampu memberikan sangkalan terhadap kalimat atau ungkapan yang telah di berikan sebelumnya. Berikut contohnya,

Seluruh peserta lomba di laranng masuk ke ruang panitia, kecuali panitia lomba.

Masalah peraturan di kelas ini tidak akan menemukan suatu penyelesaian, kecuali terdapat seorang siswa yang berani mengungkapkan pendapatnya di hadapan semua siswa.

Pembahasan Gaya Bahasa atau Majas Sindiran

PEMBAHASAN GAYA BAHASA ATAU MAJAS SINDIRAN

Pengggunaan majas ini untuk memberikan sindiran kepada perbuatan atau tingkah laku yag telah di lakukan seseorang yang di nilai tidak tepat.. Berikut merupakan jenis-jenis majas sindiran.

  1. Majas Sininme

Majas jenis ini menggunakan suatu ungkapan langsung untuk menyindir perilaku seseorang atau apapu yang dinilai teidak pantas atau tidka tepat. Sindiran ini termasuk sindiran kasar. Tetapi tingkkat kekasarannya masih di bawah majas sarkasme. Berikut merupakan contoh dari jenis majas ini.

Setiap hari kau berangkat ke sekolah, kau tidak pernah membaca terlebih dahulu, pantas saja kau tak mampu menyelesaikan apa yang di tanyakam oleh gurumu.

Kau selalu mengambil keputusan dengan tergesa-gesa sehingga sering kali aku merasa bahwa keputusan yang kau ambil selalu salah dan membuat para karyawan menjadi bingung dan tidak giat bekerja.

  1. Majas Ironi

Merupakan majas yang di gunakan untuk mengungkapkan sesuatu, namun bahasa yang di gunakan sangat halus sehingga tidak menyinggung hati orang yang di beri sindiran. Berikut merupakan contoh dari jenis majas ironi.

Sungguh manis teh yang kau suguhkan ini.

Setelah aku masuk ke dalam berandamu, aku membaca kata-kata yang sangat indah hingga setelah membacanya aku sangat tersakiti

  1. Majas Sarkasme

Majas jenis ini merupakan jenis majas yang dalam mengungkapkan sindiran langsung menggunakan kata ungkapan yang sangat kasar. Agar yang di beri sindiran langsung menyadari. Berikut adalah contoh drai majas jenis ini.

Dasar pemakan riba! Sudah tahu hutangnya tidak seberapa, tetap saja kau beri bunga yang besar hingga tak bisa membayar.

  1. Majas Alusio

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan kata-kata sindiran. Akan tetapi kata yang di gunakan sudah biasa di gunakan di kalangan masyarakat. Berikut contohnya,

Aku tahu bahwa sebenarnya anda senang kura-kura di perahu tetapi tetap saja  Anda melakukan gaharu cendana padaku..

Jenis-jenis dari Gaya Bahasa atau Majas

JENIS JENIS DARI GAYA BAHASA ATAU MAJAS

  1. Majas Aliterasi

Gaya bahasa ini merupakan gaya bahasa yang menggunakan kesamaan konsonan dalam suatu kalimat sehingga memberikan makna yang padu dan sesuai. Berikut adalah contohnya.

Budi yang santun dan baik akan menjadi Bekal kelah di kemudian hari dalam perjalanan kehidupan kita yang panjang.

  1. Majas Inversi

Gaya bahasa ini memiliki struktur mendahulukan suatu predikat. Sehingga subjek memiliki peletakan setelah predikat. Berikut contoh dari majas jenis ini.

Kesalahanmu merupakan sutu hal yang tidak pernah bisa aku toleransi dalam hidupku.

  1. Majas Apofasis

Majas jenis ini merupakan jenis majas yang dalam penggunaannya memberikan suatu kata penolakan terhadap suatu maksud. Berikut contohnya.

Ia memiliki cara bahasa amat halus meskipun sebenarnya ia memiliki watak yang kasar.

  1. Majas Kiasmus

Majas jenis ini merupakan majas yang menggunakan suatu kata yang memiliki sifat sejajar namun bertentangan. Berikut contohnya,

Setiap orang memiliki masalah kehidupan tersendiri. Orang kaya bisa merasa miskin bahkan orang miskin bisa merasa kaya.

  1. Majas Elipsis

Majas jenis ini merupakan majas yang dalam penggunaannya memberikan penghilangan beberapa unsur dalam kalimat. Berikut contohnya,

Jika saja kau mau bekerja di tempat yang dulu pernah aku sarankan kepadamu, tentu saat ini…

Hingga detik ini aku tak bisa berpikir. Jika saja dulu aku mau mengikuti pendapat orang tuaku untuk tidak menikahmu, pasti …

  1. Majas Parairama

Jenis majas ini menggunakan suatu pengulangan kata namun dalam bunyi yang berbeda. Berikut merupakan contohnya.

Aku telah lama mengamati orang itu mondar-mandir di depan halamanku dan kau merasa curiga.

  1. Majas Eklamasio

Gaya bahasa ini dalam penggunaanya menggunakan suatu tanda seru untuk memberi ungkapan terhadap suatu hal. Beriktu contohnya,

“Kau sungguh orang yang berbakat!”

“Wah aku tak percaya kau juara satu!”

Itulah pemaparan lengkap terkait gaya bahasa yang bisa Anda pelajari. Penggunaan gaya bahasa pada suatu kalimat akan memberikan kesan tersindiri dan memiliki maksud yang lebih jelas. Sehingga si pembaca akan lebih merasakan maksud dari kalimat yang di tunjukkan. Penggunaan gaya bahasa ini akan memebrikan efek yang indah pada kalimat dan kalimat akan memiliki makna konotasi.

20+ Gaya Bahasa Pengertian Lengkap Dengan Contohnya

Tinggalkan komentar